Friday, April 26

Budaya

Cara Hidup Baduy vs C-19
Budaya, Gaya Hidup, Guratan, Opini

Cara Hidup Baduy vs C-19

02 Juli 2021 Oleh: Dave Tielung Cara hidup masyarakat Baduy adalah antitesa terhadap doktrin fundamental dari liberalisme: sakralitas terletak pada individu. Bagi orang Baduy, sakralitas ada pada landskap dan komunitas, bukan pada individu. MASYARAKAT adat Baduy hingga saat ini belum ada yang terpapar Covid-19. Walaupun berada di wilayah kabupaten yang termasuk zona merah, menurut laporan dinas kesehatan setempat, hingga saat ini, sejak kasus Covid merebak di Indonesia, belum ada satupun masyarakat Baduy yang terpapar. Hal ini dibuktikan dengan hasil laporan rapid test bahkan PCR yang dilakukan secara masal di tempat itu. Banyak yang bertanya, apa rahasianya? Mungkin rahasianya adalah dari cara hidup kolaboratif dengan alam sekitar. Mereka bisa dan terbiasa hidup terisolasi ...
Pemilihan Umum a la Republik Wanua
Budaya, Opini

Pemilihan Umum a la Republik Wanua

Medio, April 2019 Oleh: Daniel Kaligis PILIH UKUNG di Wanua, orang-orang berbaris di belakang para kandidat. Barisan mana paling panjang, maka otomatis kandidat tersebut jadi Ukung, Pemimpin Wanua, Kepala Kampung. Ini riwayat tua Makatana yang tak ada dalam prasasti, dan jadi hikayat manakala Minahasa berindonesia hari ini. Jika demokrasi adalah tujuan bersama, mengapa kita tidak mengevaluasinya? Jangan-jangan negeri kita ini sementara mengidap paradox democracy yang membikin begitu banyak kegilaan baru. Tajuk lama kurang evaluasi, kita selalu memilih pemimpin, lalu rakyat terpecah karena konflik. Wajah politik Indonesia, dari pusat kuasa hingga carang-carangnya di daerah merona banyak warna. Tak kenal malu pada perpecahan anak bangsa yang terus bertikai karena berbagai sebab, sa...
Alam, Sampah, dan Hukum Alam
Budaya, Econews, Opini

Alam, Sampah, dan Hukum Alam

28 Juni 2021 Oleh: AKBP Purn. Kamaluddin, M.Si KITA adalah sebuah perjalanan, setapak, atau bertapak-tapak. Demikian saya mengurai pengalaman dari alam dan hukum alam dengan contoh-contoh soal sederhana yang kita jumpai sehari-hari. Minggu pagi, usai menyapa sahabat dan kawan, saya bersama keluarga dan kerabat mengunjungi ‘titik sunyi’. Datang di alam dan merenung, menyepi dari bisingnya kota. Ternyata, tidak ada ruang kosong di alam. Di mana-mana ada aktivitas manusia. Begitu kenyataannya. Minggu pagi, 27 Juni 2021, melintasi jalan berliku dan mendaki. Mata awasi kiri dan kanan dari jendela kaca kendaraan yang saya tumpangi. Menuju Timbuseng, di Pattallassang, Gowa. Sempat mampir makan siang di rumah kerabat, kemudian menemu ‘titik sunyi’ itu, Rumah Hobbit di bukit Bollangi. ...
Absurditas Makna (toga) Profesor
Budaya, Opini, Sains

Absurditas Makna (toga) Profesor

19 Juni 2021 Pakaian yang digunakan pada kegiatan akademik disebut toga atau gown. Penggunaan pakaian akademik ini awalnya dilakukan di Eropa pada zaman pertengahan. Dengan menggunakan pakaian tersebut orang ingin menunjukkan kelasnya. Jubah hitam guru besar mirip paderi gereja Katolik berbentuk seperti mantel, merupakan pakaian luar warga Roma. Penutup kepala atau cap persegi empat dilengkapi dengan tassel atau rumbai-rumbai. Hood, penutup kepala menyatu dengan toga. Di Indonesia, ketika masih menggunakan sistem kontinental, toga hanya digunakan profesor. Oleh: Sulistyowati Irianto Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia SAAT ini lulusan anak TK dipakaikan jubah seperti toga profesor. Acara kelulusan anak TK pun dipopulerkan sebagai wisuda. Tidak jel...
Tradisi Berpengetahuan di Masa Pandemi
Budaya, Guratan, Opini

Tradisi Berpengetahuan di Masa Pandemi

17 Juni 2020 Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis BUKU dalam ingatan paternal juga membincang sejarah perempuan: padahal history, kental nuansa lelaki ‘his story‘. Masuk pada kisah dan tutur a la perempuan, entah ini hanya sebuah definisi yang enggan dipakai kaum lelaki. Herstory is a term for history written from a feminist perspective, emphasizing the role of women, or told from a woman’s point of view - sejarah ditulis dari perspektif feminis, menekankan peran perempuan, atau diceritakan dari sudut pandang perempuan. Di ruang diskusi, di situ kami. Berbincang dan berbagi perspektif. Interupsi di Ruang Obrolan Anda ingin membaca bebas biaya? Berbagai material sumber primer dari berbagai kebudayaan dunia dalam format multibahasa: manuskrip, peta, buku langka, pa...
Belajar dari Cara Mendirikan Trowulan
Budaya, Travel

Belajar dari Cara Mendirikan Trowulan

Medio 2009 Oleh: Dera Liar Alam Diramu dari berbagai sumber Tahun 2009, situs Trowulan telah didaftarkan pemerintah Indonesia sebagai Warisan Dunia UNESCO TROWULAN, yang lain mungkin lupa, atau kita sama sekali belum mengenalnya. Padahal, di zaman Raden Wijaya, raja Majapahit pertama yang bergelar Kertarajasa Jayawardana, nama Trowulan begitu sering disebut bahkan sampai sekarang pun turunan Majapahit masih ada yang mengetahui dan menyimpan kenangan Trowulan. Mari berkelana ke sana... Mojoagung adalah daerah di sekitar hutan Bubat, lokasi ini beberapa waktu kemudian terkenal karena peristiwa putri Galuh Pakuan dari Pasundan datang melamar Brawijaya, iring-iringan pengantin dari Pasundan ini dihadang Gadjah Mada. Anak-anak bermain di lokasi itu, bertahun-tahun generasi tumbuh dan ...
Tanah Air di Mana
Budaya, Susastra

Tanah Air di Mana

Medio 2011 Oleh: Dera Liar Alam Fort Rotterdam, 03 Juli 2011 gundukan sampah, tanah dan batu… ambang pagi di bayang menara bocah-bocah mengintai pantai sunyi... sunyilah jiwa... untai sejarah 1545 di belakang namamu, I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' Kallonna gelombang berderai… menyapu bekas tapak sisa airmata nyaris kering laut bergelora untuk tanya yang sama: tanah air di mana
Proposal Tragedi Zaman Silam
Budaya, Susastra

Proposal Tragedi Zaman Silam

Medio 2018 Oleh: Dera Liar Alam SUATU ketika, melukis dengan apa yang dipungut, bekas pentul korek, puntung, arang, seraya menikmat Welcome to the Jungle dari album Appetite for Destruction. Lalu, gambar-gambar terbakar. Siapa bersiul: You can taste the bright lights but you won't get there for free... Scops Owl mengintai senja, terbang melintas asap kelam: rimba sungai danau laut yang jadi proposal tragedi masa silam. (*)
Memelihara Generasi
Budaya, Editorial, Susastra

Memelihara Generasi

22 Mei 2021 Oleh: Dera Liar Alam di tepi, labuhkan harap: jalan hidup, menantang musim... HerStory Sajak Tepi Losari 2018: Somba Opu Street, Ujung Pandang #PerempuanPekerja #SesuapRezeki #MemeliharaGenerasi
Orang-Orang di Bayang Kabut
Budaya, Susastra

Orang-Orang di Bayang Kabut

16 Mei 2021 Oleh: Dera Liar Alam RAZERNIJ: view menerawang terminalia mantaly merindang di batas-batas trotoar. Ia, entah siapa namanya. Seraya berjalan, membungkuk bahunya bongkok. Kunamai dia ‘travelers sunyi’. Perempuan juru masak di kampung Pisangan memberinya selembar dua mata uang. Rautnya datar membalas sunyi. Salam senja, lalu dia berlalu. Kota mengotak detak dalam petak: orang-orang di bawah kabut di bayang cahaya. Senja hujam biru di ujung Juni mengeja dove poem. Lempeng logam tiang-tiang beton kukuh tampar sajakmu: love is a flame consuming two souls, and melting them to one… Malam kemarin, travelers melintas jalan dua arah. Jemarinya menjepit rokok kretek, langkah pendek gesit, tubuh tak lebih 130 sentimeter,  ubannya memantul gemerlap malam buta. Di teras, saya memb...