Tuesday, May 30

Guratan

Reformasi Gagal, Bangkit Neo Orba
Estorie, Guratan

Reformasi Gagal, Bangkit Neo Orba

27 Mei 2023 Pada masa Soeharto, kekuasaan melalap rakyat secara pukul rata. Korban-korbannya beragam, yaitu komunis, nasionalis, Islam, Katolik, Kristen, dan silakan lanjutkan sendiri. Antar rakyat dikondisikan melalui rekayasa untuk saling curiga dan saling hantam pada masa Orba. Oleh: Linda Christanty Penulis adalah sastrawan dan pegiat budaya Gambar: Riots of Indonesia, May 1998 – DLA/ bangun-indonesia Catatan pengalaman 25 tahun reformasi: Kegagalan dan bangkitnya Neo Orba BERAKHIRNYA kekuasaan rezim Soeharto 25 tahun lalu dianggap tonggak awal dari reformasi di Indonesia. Ketika Soeharto berhasil dipaksa mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, sebagian orang menganggap perubahan strategis dalam kehidupan bernegara pasti terjadi. Namun, tidak sedikit pula yang waspada. Ada...
Belajar itu Berjuang
Budaya, Guratan, Hukum & Kebijakan, News

Belajar itu Berjuang

28 Februari 2023 Uji-coba kebijakan jauh jarak dari bangku sekolah, “Demi melatih kedisiplinan,” katanya begitu. Saya coba menggubah syair, dua dua Februari: salam budaya, kunjungan sistem dalam sistem bertemu orang-orang perwakilan dari sekolah-sekolah, kekuasaan bicara disebut punya perhatian serius. Apa itu? Supaya jadi siswa unggul. O, demikian rupanya. Ini penjelasan sistem pendekatan top-down dan ada yang angkat bicara… Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Anak-Anak SMK Negeri 3 Kalabahi dalam kelas – Foto DanilTakpala OBROLAN singkat pagi jelang siang, 01 Maret 2023. “Izin share foto, bung. Salam hormat,” kata saya pada seorang guru. Dia jawab singkat, “Siap bang.” Foto menarik tentang dunia pendidikan dari pelosok timur Indonesia diunggah DanilTakpala, caption sederhana, namu...
<strong>Menggambar Asumsi</strong>
Guratan

Menggambar Asumsi

15 Februari 2023 Kita generasi beruntung, sempat menikmati main layangan, namun mahir menggunakan drone, cakap menerap berbagai gadget, aplikasi, dan hampir saban hari memainkan gambar sebagai bahan cerita. Oleh: Daniel Kaligis GAMBAR seperti yang biasa dilihat, senatiasa membangun lebih dari satu anggapan yang disangka benar: assumption. Saya catat resume ini seraya menikmati oxtail fried rice di Portico. Di kiri depan, ada dua perempuan membolak-balik menu seraya ngobrol dan memetik gambar. Menit-menit berpindah, “Have you ever been lonely,” mengalir dari earphone. Dan lamunan menderas. Menuntas dinner seraya melantur khayal. Siapa kita? Siapa saja! Anda juga berhak merasa mahir seperti yang dibahas pada kalimat di alinea pembuka. Malam baru turun. Awan-awan menggantung di la...
Perjalanan Sunyi
Econews, Editorial, Guratan, Susastra

Perjalanan Sunyi

27 Januari 2023 Aaa, zzzz, dengar angin mengikis nubuat cocoklogi, dongeng berulang-ulang saban waktu dan diyakini sebagai sumpah semesta. Angin membaca apa? Petir hujan badai itu biasa, seperti tangan kita yang terbiasa membuang sisa-sisa sambil berseru teintu, taintu, taintu… — 2009 — Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Twilight menggambar angin dari segala arah KISAH malam padaku: Wahai dingin badai aeolian titisan aurora, crystal-mu memutih di pelataran arctic, ranting-ranting biaskan kelam, rona rindu dari waktu ke waktu yang kau tabung di tiap butir salju. Kita pernah setuju, memainkan glasier di telanjang rimba, menenun kabut resah semerdu cinta beku abadi… Manakala dentang lonceng perak merebak senja Cakrawala durja beratap jingga Kusuka tembang malam… Mengiring tiap tetes...
Tanda Tanya di Ruang Baca
Esai, Guratan

Tanda Tanya di Ruang Baca

19 Januari 2023 Buka gadget anda, di sana segala macam info tersaji. Skeptis, selasatu cara untuk menjauhkan anda dari kabar berita tak terverifikasi… Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Sudut ibu negeri, kaca-kaca, ruang di mana siapa saja boleh membaca propaganda. Seseorang sedang membaca perkara dari jauh. RUANG BACA meta — ruang nonton segala usia. Eutro, suatu pagi kabarkan injil mulia: soal-soal investasi, perluasan, bangunan dan gedung itu seumpama derai gelombang. Kembali, berulang, dan makin sering seiring goncangan dan angin. Dari pusat kuasa, Central Business District lagi berbenah, visi berapa tahun ke depan sudah di depan mata di ibukota negeri. Arahkan pandangan ke selatan, kuak isu investasi, MTH 27 Office Suites telah beroperasi dari tahun silam, 2022. Begitu disebut...
Rasionalitas
Budaya, Guratan, Opini

Rasionalitas

02 September 2022 Oleh: Benni E. Matindas Penulis adalah budayawan Editor: Parangsula SEKELOMPOK sarjana usia belia meminta saya bicara tentang ‘Rasionalisme’ dalam webinar. Tahu mereka bukan dari jurusan filsafat, saya langsung mafhum maksud mereka sebetulnya: bukan tentang ‘Rasionalisme’, melainkan cuma tentang kritik populer terhadap rasionalitas. Saya cepat menangkap maksud mereka sebab topik itu sendiri amat akrab dengan saya sejak 30-an tahun lalu dan sejak itu terhitung intens saya geluti. Pada 1990-an banyak aktivis LSM pro-lingkungan yang sedang latah dengan tema itu merasa terlucuti pegangan filosofisnya bila saya jelaskan yang sebenarnya. Awal kedekatan saya dengan Prof. Liek Wilardjo, seorang Kristen saleh yang pakar fisika nuklir, epistemolog, pakar bahasa — pun karen...
Dongeng Setan
Budaya, Guratan, Opini

Dongeng Setan

18 Agustus 2022 Siapa pernah bertemu Setan Iblis itu? Tak ada seorang-pun, selain klaim tanpa dasar dan tak pernah dapat dibuktikan. Ribuan tahun, Setan hanya jadi oknum ‘tertuduh’, di balik itu, manusia adalah pelaku peran Setan. Kelakuan Setan adalah personifikasi nyata dilakukan seseorang, sekelompok orang. Sejauh ini Setan tak pernah dapat dihadirkan sebagai saksi di pengadilan, walau dia dituduh penyebab semua kesalahan kekeliruan manusia. Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Editor: Philips Marx Gambar: People celebrated the coming of Spring, Walpurgisnacht – sumber germangirlinamerica.com DI KAMPUNG kami, Setan itu dimakan. Ular – yang oleh dogma – dianggap ‘setan(g)’, ditakuti, namun dikonsumsi sebagai lauk dan tola-tola. Terminologi tola-tola itu arti...
Di Batas Surga Cendana
Guratan, Review

Di Batas Surga Cendana

26 Juli 2022 Aroma Santalum album L, semak belukar, pepohon, pantai, pulau-pulau, samudera membentang berbatas ufuk. Suatu waktu, orang-orang ramai di Bukit Tanjung Lisomu, mereka bertanda-tangan, berkomitmen: tak sejengkal tanah pun bagi negeri asing… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Editor: Philips Marx Gambar: Batas laut RI – RDTL di Maritaing. FOTO decak gelombang di Maritaing, tualang kemarau Juli 2020. Membaca laut luas membentang, rindu sanak keluarga di tanah seberang. Di dermaga Maritaing, saya menanyai orang-orang tentang tanah air, mereka menjawabnya dengan wajah sumringah, berseri-seri. Ada mimik tak terbaca, entah jawabnya. Ada ujaran tertahan, wajah menerawang, ingin mengucap sesuatu. Dikulum. “Ada keluarga kami di sana,” kata mereka, jari te...
Sore di Icon
Budaya, Guratan

Sore di Icon

05 Juli 2022 Di Icon, senja itu jingga karena cahaya menembus awan berpendar di atas ufuk mesra sekali, awan-awan seperti ada pasangannya terpantul di laut teduh. Kemarau musim ini pelan membawa riak di ujung batu-batu timbunan di pantai dan selat. Kapal, perahu melintas, entah siapa penumpangnya… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis LINDA itu kawan yang bikin suasana riang. “I Love her style,” ucap Steven beberapa hari lalu tentang Linda, dia teman yang gesit dan lincah, rambut ash brown grey-nya panjang sebahu. ‘I will’ mengalun, “Who knows how long I've loved you | you know I love you still | will I wait a lonely lifetime | if you want me to, I will.” Tangan dia gemulai diangkat setinggi punggung, leher dan kepala meliuk lentur. Bukan, bukan tentang lagu itu, ...
Pembela Berani Bernurani
Esai, Guratan, Hukum & Kebijakan

Pembela Berani Bernurani

26 Juni 2022 Selalu, maju terus, berdiri teguh jangan goyah…!! Oleh: Emmy Sahertian Penulis berkegiatan di Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika PROFESIONALITAS seorang pembela keadilan adalah bagaimana hati nuraninya menjadi dasar pembelaan dan membuatnya bijak dalam melakukan keputusan etis, cerdas dalam mengelola perilaku. Hati nurani itu merupakan bingkai atau frame yang akan membentuk ilmu pembelaan, yang dipelajari secara kognitif agar menjadi alat pengungkap kebenaran untuk keadilan: mestinya hal itu terpeta dan tersimpan dengan baik dalam memori, melahirkan keputusan etis perilaku pembelaan yang berani dan  mumpuni. Baca artikel terkait: Pantar, Siapa Gentar Karena perilaku merupakan  perintah evaluatif dari memori. Frame hati nurani ini tidak bisa direkayasa ka...