Tuesday, May 21

Tag: Indonesia

Belajar dari Cara Mendirikan Trowulan
Budaya, Travel

Belajar dari Cara Mendirikan Trowulan

Medio 2009 Oleh: Dera Liar Alam Diramu dari berbagai sumber Tahun 2009, situs Trowulan telah didaftarkan pemerintah Indonesia sebagai Warisan Dunia UNESCO TROWULAN, yang lain mungkin lupa, atau kita sama sekali belum mengenalnya. Padahal, di zaman Raden Wijaya, raja Majapahit pertama yang bergelar Kertarajasa Jayawardana, nama Trowulan begitu sering disebut bahkan sampai sekarang pun turunan Majapahit masih ada yang mengetahui dan menyimpan kenangan Trowulan. Mari berkelana ke sana... Mojoagung adalah daerah di sekitar hutan Bubat, lokasi ini beberapa waktu kemudian terkenal karena peristiwa putri Galuh Pakuan dari Pasundan datang melamar Brawijaya, iring-iringan pengantin dari Pasundan ini dihadang Gadjah Mada. Anak-anak bermain di lokasi itu, bertahun-tahun generasi tumbuh dan ...
Tanah Air di Mana
Budaya, Susastra

Tanah Air di Mana

Medio 2011 Oleh: Dera Liar Alam Fort Rotterdam, 03 Juli 2011 gundukan sampah, tanah dan batu… ambang pagi di bayang menara bocah-bocah mengintai pantai sunyi... sunyilah jiwa... untai sejarah 1545 di belakang namamu, I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' Kallonna gelombang berderai… menyapu bekas tapak sisa airmata nyaris kering laut bergelora untuk tanya yang sama: tanah air di mana
Hukum Sarang Laba-Laba
Hukum & Kebijakan, Opini

Hukum Sarang Laba-Laba

07 Juni 2021 Deras kencang suara sosialisasi: All men are equal before the law, without distinction sex, race, religion and social status. Diterjemahkan: Semua manusia adalah sama di depan hukum, tanpa membedakan kelamin, kulit, agama dan status sosial Oleh: AKBP Purnawirawan Kamaluddin, M.Si Editor: Parangsula Gambar:  Laba-laba, sarangnya nyaris tidak terlihat oleh serangga yang akan jadi mangsa sang pemilik sarang. SILAHKAN berpikir, berasumsi, judul yang aneh. Jelas anehnya, saya juga berpendapat demikian. Coba perhatikan: laba-laba membangun sarang di antara semak belukar dan pepohonan, jaring-jaringnya nyaris tak terlihat. Ada serangga melintas, terjebak lalu dimangsa. Nah, seperti itu juga praktik hukum di Indonsia, ibarat sarang laba-laba. Jaring-jaring hukum mene...
Memaknai Putusan Hakim dari Perspektif Sosio-legal
Hukum & Kebijakan, Opini

Memaknai Putusan Hakim dari Perspektif Sosio-legal

05 Juni 2021 Oleh: Sulistyowati Irianto Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia Sumber: law.ui.ac.id Perkembangan hukum selalu ketinggalan dengan kecepatan perubahan masyarakat, apalagi di era digital. Menerbitkan hukum baru yang merespons kebutuhan masyarakat bukan perkara mudah. Tak banyak hakim berani melakukan terobosan hukum, bahkan untuk isu kemanusiaan dan pemerintahan bersih sekalipun. SECARA hampir bersamaan, masyarakat sipil dikecewakan oleh dua putusan pengadilan. Pertama, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Undang-Undang tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK), yang padahal sudah kehilangan legitimasi sosialnya sejak perumusannya. Kedua, putusan Mahkamah Agung (MA) yang mencabut Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri terkait jami...
Saya Bukan Detektif
Guratan, Susastra

Saya Bukan Detektif

04 Juni 2021 Oleh: Linda Christanty Penulis adalah Penulis dan Sastrawan Saya bukan seorang detektif, tetapi biasanya mengingat kembali kejadian 20 atau 30 tahun silam melalui apa yang dilihat Monk sebagai detail. Saya juga membantu beberapa teman memecahkan sejumlah misteri, meskipun bukan detektif, melalui detail, yang terpisah jarak, ruang dan waktu. ADRIAN Monk. Ia tokoh detektif dalam serial televisi, ‘Monk’. Caranya memecahkan kasus lumayan unik, di sela-sela menghadapi obsessive compulsive disorder atau OCD. Ia terobsesi kepada kebersihan. Ia cemas jika melihat sesuatu tidak pada tempatnya. Tiap kali selesai bersalaman dengan orang, ia buru-buru mengelap tangannya dengan tisu basah. Di salah satu seri, ia dan rekannya, Sharona Fleming, berhadapan dengan penjahat yang kab...
Pancasila bagi Ibu Menyusu Ideologi
Editorial, Guratan, Opini

Pancasila bagi Ibu Menyusu Ideologi

01 Juni 2021 Enjoy Dairy. (FAO 2021) Hari Susu Nusantara 2014 merupakan momentum yang baik untuk menindaklanjuti rencana aksi blue print persusuan Indonesia 2013 - 2025. (Dr. Ir. Suswono, Menteri Pertanian 2014) Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis MAKASAR – BANGUNINDONESIA.COM – JALAN Penghibur, menghibur tabuh tambur sudah diganti toa pemanggil, memekak, kadang memaksa: minum susu supaya kuat, menyusu dan terhibur dari segala kebimbangan. Di situ, di Jl. Penghibur, saya mengambil foto. Seorang anak menggenggam kemasan gelas plastik yang dia punggut dari halaman parkir pelataran ‘Bugis – Makassar’ di mana acara puncak ‘Hari Susu Nusantara 2014’ berlangsung. Hari susu, mengikut mau FAO menetapkan ‘World Milk Day’, sejak 2001. Foto 2014, undangan media, bendera ...
Renungan Kritis di Hari Lahir Pancasila
Opini, Politik

Renungan Kritis di Hari Lahir Pancasila

01 Juni 2021 Oleh: Benni E. Matindas TAHUN 1951, dalam pidatonya Presiden Sukarno menyindir kelompok-kelompok politik yang tak menjalankan Pancasila secara utuh, hanya menitikberatkan pada sila tertentu saja. Buya Hamka, dengan dorongan tokoh parpol Masyumi, Mohammad Natsir, langsung terbitkan buku untuk membalas. Hamka bukannya menyangkal, malah sebaliknya menegaskan bahwa menitikberatkan pada Sila Ketuhanan itu adalah keharusan, mutlak, kebenaran tertinggi. Takdir Mentahkan Pancasila! Apa jawab Bung Hatta, Buya Hamka, Pdt Rosin, Prof Mukti Ali? Di saat sama, Pdt. Dr. H. Rosin juga terbitkan buku tentang pengertian Pancasila yang seharusnya. Bung Hatta memperoleh inspirasi dari Buya Hamka dan Rosin, tapi Hatta tenggelam oleh prahara politik yang meletuskan perang saudara P...
Satu Rumah, Satu Kota Bersama
Advertorial

Satu Rumah, Satu Kota Bersama

Medio 2020 Oleh: Daniel Kaligis BANGUNINDONESIA MAKASSAR — DARI lorong-lorong kota, rancang program, gagas pertemanan. Dia arsitek kota, dikenal pada tataran nasional dan dunia. Berperan sebagai konsultan pembangunan Pantai Losari. Sekarang poin itu jadi unggulan Sulawesi Selatan. Kerja professional membuahkan karya monumental, semisal Masjid Raya Makassar dan Center Poin of Indonesia, di Sulawesi Selatan. Karena dia memang berkawan dengan semua warga kota, mengumandang plural: “Makassar Rumah kita bersama.” Demikian disebut Ir. H. Mohammad Ramdhan Pomanto yang akrab disapa Danny, manakala memberi sambutan dalam Natal bersama kaum Nasrani dan TNI – Polri di Upper Hills, jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, 19 Januari 2017, silam. Makassar ke depan adalah asa, kota yang adalah ‘Sa...
Memelihara Generasi
Budaya, Editorial, Susastra

Memelihara Generasi

22 Mei 2021 Oleh: Dera Liar Alam di tepi, labuhkan harap: jalan hidup, menantang musim... HerStory Sajak Tepi Losari 2018: Somba Opu Street, Ujung Pandang #PerempuanPekerja #SesuapRezeki #MemeliharaGenerasi
Kasus Mafia Tanah – Target 2021: 89 atau ‘86’
Editorial, Hukum & Kebijakan, Opini

Kasus Mafia Tanah – Target 2021: 89 atau ‘86’

21 Mei 2021 Oleh: Stevie Sumendap Editor: Parangsula PERINTAH Joko Widodo, Presiden Indonesia: berantas mafia tanah. Gayung bersambut, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si, Kapolri, nyatakan dukungan penuh pada upaya pemerintah untuk memberantas mafia tanah. Berantas terus didengungkan aparat negara dan para tokoh, 'lawan mafia tanah', katanya. H. Bambang Soesatyo, S.E., M.B.A, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, angkat suara Februari silam, “Kita tidak bisa terus membiarkan kasus mafia tanah terus terjadi. Mafia tanah harus diberantas untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat — berantas mulai dari korporasi, broker tanah, makelar, penyandang dana, hingga aparat pemerintah bila terbukti terlibat.” Seperti itu ditulis Imam Budilaksono di antaranews.com, 17 Februari 2021...