Sunday, January 12

Tag: Indonesia

Suratku untuk para Puan
Budaya, Opini, Susastra

Suratku untuk para Puan

19 September 2022 Kata-kata terpikir begitu saja, mengalir... Oleh: Madgalena N Penulis tinggal di Jakarta Editor: Dera Liar Alam Gambar: Pentas Puan hitam putih, foto dax DUNIA ini begitu indah puan, banyak hal hal yang menggoda. Terkadang membuat kita terpana sehingga mudah larut dan jatuh cinta. Darah muda seakan bergelora, puan akan menemukan berbagai cerita yang mungkin tak biasa di dengar, sesuatu yang membuat takjub, serasa semua itu seperti impian para hawa: Kebebasan melontarkan kata-kata dalam benak. Ah, ini saatnya. Duniamu pasti berbeda dengan duniaku puan, ada alur cerita dan penokohan lakon yang berbeda pula. Tapi, cara dunia bekerja memiliki kesamaan: Memukau pada waktunya, menggoda sesaat, namun dapat hilang seketika, bisa lenyap selamanya. Cerita beda buk...
Pagi di Rendani
Susastra

Pagi di Rendani

15 September 2022 Oleh: Dera Liar Alam MENGENANG DORERI anak-anak berlari menyambut gelombang Arfai, penyeberang memacu dayung tuju Mansinam, bisik-bisik di Raimuti, Lemon Island. Sepi merasuk taxiway, orang-orang bersalaman di Rendani. (*)
Rakyat Tak Percaya
Hukum & Kebijakan

Rakyat Tak Percaya

15 September 2022 Hak-hak warga – yang mestinya jadi tanggung gugat sistem – tak kunjung dicarikan jalan keadilannya oleh aparatur negara, yakni oleh mereka yang jadi pengemban amanat regulasi, maka rakyat akhirnya memilih ‘tak percaya’. Ini bukan contoh soal. Fakta dan data ada di tataran implementasi. Namun, dalam kekonyolan seperti ini kami masih ‘percaya ada banyak orang baik’ yang menginginkan keadilan dan kebenaran berpihak pada rakyat, dan berpihak kepada mereka yang layak menerimanya. Kekonyolan? Apa itu? Sandiwara hukum, menentang, menendang fakta data, dan putusan keliru yang enggan ditinjau ulang… Oleh: Dera Liar Alam Editor: Philips Marx DI WARKOP JEEP JLC, pagi meninggi, lalu lintas lengang di sekitar Jl. Sudirman, Makassar, hari itu, 14 September 2022, orang-orang...
Pengadilan Asumsi
Editorial, Susastra

Pengadilan Asumsi

14 September 2022 Sajak demi keadilan semesta. Siapa yang memeriksa perkara setelah hal itu berlalu dari tangan penyidik? Anda mengenalnya, walau asing, mulia, dan sangat disembah sebagai tuan maha mengetahui denda, berapa tahun tertuduh nanti mendekam di balik tembok dan jeruji terbatas - dijauhkan dari segala akses bumi merdeka dan bebas, atau ganjaran vonis ternyata di luar pemikiran tafsir tergugat - saksi - penonton - dan masyarakat yang menyorakkan menang kalah putih hitam perkara. Asumsi tak dapat dihindari, pemeriksa bukan saksi mata langsung terhadap persangkaan maupun tanda dan petunjuk-petunjuk. Maka, sajak inipun akan mendekam sebagai pertanyaan, sebagai sangkaan atau tuduhan pertimbangan seminar-seminar tak bersepakat oleh karena begitu banyak ide dan tafsir... Oleh: D...
Ancaman bagi ‘Bahasa Ibu’
Editorial

Ancaman bagi ‘Bahasa Ibu’

12 September 2022 Bahasa, selasatunya tentang kasih sayang dan perdamaian... Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Editor: Philips Marx Gambar: Karikatur Jare 12 – 9 12 | 700 bahasa daerah di Indonesia telah punah – karya Denny Ramagiwa DISKUSI identitas, tentang bangsa, selasatu tentang bahasa daerah. Topik ini sekian lama kami geluti, sebagai kepedulian pada daerah sendiri. Ketika itu, 2012, di ibukota negara, di ruang diskusi online ada Mouddy, Jepsony, Denny dan saya. Saya sempat membaca running text di televisi swasta sehari silam, 11 September 2012: bahwa, '700 bahasa daerah hilang di Indonesia'. Kami bersepakat, bahwa bahasa adalah penanda identitas budaya. Lalu saling tanya kemudian, ada apa dengan bahasa? Hilang atau sengaja dihilangkan? Siapa yang m...
Banjir, Tangki Raksasa, atau Bangun tanpa Korupsi
Entertainment, Internasional

Banjir, Tangki Raksasa, atau Bangun tanpa Korupsi

07 September 2022 Tokyo bangun tangki raksasa, Curitiba atasi banjir dengan mengubah area rawan jadi taman dan danau buatan, di negeri kita bencana seperti dipelihara dan diteriaki doa-doa pengusir setan. Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Editor: Philips Marx Gambar: climate refugee inside, sumber foto: delhipostnews BERDIRI berjejal depan Ngee Ann City, melintas Takashimaya ke arah Gucci, memandang langit Desember pucat kelam di atas Orchard. Lalu deras hujan membikin air menggenang di mana-mana. Ada peluit, dan orang-orang menepi. Nanti di depan Tong Building saya perhatikan, rupanya peluit dari petugas itu memperingatkan orang-orang supaya menyingkir dari katup penyangga di atas drainase. Petugas tetap berdiri mengawasi, katup miring sekitar 45 derajat ...
Elang Terbang Menjauh
Editorial, Susastra

Elang Terbang Menjauh

06 September 2022 Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis Elang terbang menjauh, tinggi tinggi... Di sana, di langit entah. Tebing sudah jadi pondok mewah hedon. Pertapa mendoa di sana, “Lindungi kami dari badai halilintar hujan makian.” Lalu persembahan digesek. Hymn mendengung, malam sambung-menyambung, persabungan kelamin-kelamin. Elang terbang menjauh, tinggi tinggi... Di sana, di hutan entah. Kami menuang vodka dalam cawan keramik tua hijau, menyalakan obor, memukul tuts-tuts keyboard tiga oktaf. Pagi sunyi pecah, gugus tugas mengatur perapian, kuil ditutup. Botol bersenyawa darah. Elang terbang menjauh, tinggi tinggi... Di sana, di negeri antah berantah. Langit biru masa depan adalah pesta mengakali regulasi. Penguasa kawin, rakyat diperkosa. Lalu politikus ...
Ruang Para Penemu
Susastra

Ruang Para Penemu

04 September 2022 Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis DI ATAS langit ada ruang maha luas, punya para penemu pencipta dan pecinta... Dan kita sudah sering berkunjung di situ: memantau mimpi ditabur alam berpikir, katanya nirvana di seberangmu, langit keemasan. Tebing awan berganti bentuk berganti wajah dan warna, ditudungnya samudera, gunung, sungai, selokan, parit, dan hutang-hutang kita... Bila badai, kita terhempas ke tanah, dan angin tak bertanya siapa tuhanmu apa golongan darahmu apa partaimu... Langit, bilamana mimpi-mimpi menggelayut mesra dari gubuk bumi, bintang-bintang berkedip di atap bocor para miskin yang tertawa pada susah, perempuan-perempuan menua keriput memanggul beban nista gender kelamin sosial... Anak-anaknya tumbuh seperti dahan, seperti b...
Biru Beku
Susastra

Biru Beku

30 Agustus 2022 Bila bersua di bawah rembulan sepotong, mengulang janji kerontang, bilang saja: selamat tinggal kenangan, selamanya… Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis Editor: Parangsula RUANG biru itu sungai di bayang langit, pepohon rumbia sepanjang tepi, menghalau deras badai pretensi dibalut persepsi berita. Walau demikian, cinta telah melunasi caranya agar fakta memegang kendali. Meski orang-orang dan situasi merombak titian ke arah pertapaannya… Cinta di jiwa tak dapat dihenti, apapun alasannya. Bila nanti sia-sia menanti, relakan usai. Entah jiwa menyeruak memanggil beku… Jiwa biru nan kudus itu telah dikhianati, membikin hati luka hampa. Biru kudus itu telah cemar, dialiri nista. Apa keliru biru membingkai rimba? Deras telah memangkas diri di tepi se...
Eksplorasi Proposisi Peran
Budaya, Esai

Eksplorasi Proposisi Peran

23 Agustus 2022 Kebudayaan dalam segala dimensi, kalau memberi kesan abadi, justru akan dinegasi, dan kalau dianggap hancur dan tiada kepastiannya, justru menemukan bentuknya yang lebih tinggi. — diskursus kemasyarakatan & kemanusiaan Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Editor: Parangsula Gambar: Kabasaran modify - pernah dianggap mengandung berhala TANDA masih ada, walau hendak dihapus, atau dibiar hilang. Bila pernah menyimak lebih dalam prilaku yang menjalar saat ini, yakinlah, bahwa, yang abadi dari ranah peradaban dan budaya itu hanyalah perubahan. Masa silam cuma obrolan gombal, dicita-citakan untuk diulang, walau ada banyak peristiwa berulang dalam kebobrokan, namun, manusia terus mencari dan menemu baru. Kekhasan, kemiripan masa silam, terpaksa m...