Saturday, April 20

Tag: Indonesia

Di Bayang Luna
Susastra

Di Bayang Luna

06 Juni 2022 Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Air sungai menjadi tembaga Mendung turun di kaki langit Hutan ungu seperti dasar samudera nan kelam... Suatu ketika Musim bunga tiada lagi Bocah-bocah menangis: Love is a war, love is a battle... Kita, bercinta dalam api Lalu benih-benih teori menjelma setapak politis tak berujung, Huruf-huruf sudah ditenun untuk cacimaki; Doa-doa seragam, memahat laknat bagi anak-anak turunan kita, Kemudian kita menamainya investasi... (*) Sky Garden, 07 Juni 2014
‘Sikat’ Mafia Tanah
Hukum & Kebijakan, Opini

‘Sikat’ Mafia Tanah

04 Juni 2022 Rakyat bergerak, kami adalah bagian di dalamnya – menghendaki follow-up kabar pemberantasan mafia tanah itu bukan hanya wacana. Jangan-jangan wacana itu adalah senapan dengan ‘peluru kosong’. Tahun silam, sudah ada ‘Rapat Dengar Pendapat’ dengan wakil rakyat di DPRD Gowa, berikutnya ‘Gelar Perkara Khusus’ di Polda Sulsel. Apa progressnya? Masih menunggu niat baik aparat. Seperti itu… Oleh: Padeng Gervasius, SH Editor: Parangsula Gambar: Demo Darurat Agraria 2018 di Sulawesi Selatan – Foto: Indarto/ Mongabay Indonesia. HAMPIR setiap saat ada pemberitaan tentang giat pemberantasan mafia tanah, gaung perkaranya ada di mana-mana, hasilnya ‘hampir pasti’ tanpa penyelesaian. Padahal, Kepala Negara bilang, sebagaimana pemberitaan sejumlah media massa, bahwa, “Jokowi bak...
Keyakinan dan Asumsi Warna Kelamin
Budaya, Guratan

Keyakinan dan Asumsi Warna Kelamin

02 Juni 2022 Salam-salaman. Di lain waktu, kawan menyapa – sebagai tanda salam bagi penghuni dunia maya, “Happy ‘sinday’, –  ‘We’re Not Gonna Take It’,” ujar dia dengan goyang kepala angguk-angguk, entah setuju, entah riang, entah penegasan dari apa yang diyakini terus berdenyut dalam perubahan. Salam diam. Musik berhenti. Saya menandainya di 2019: tanda, jejak, even, berulang kapan saja, seperti perayaan dan semua yang diritualkan dalam acara-acara, keyakinan-keyakinan… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Edit DLA dari halaman Je ANTI El Niño menyambar-nyambar, kota berangin, deras hujan dari sore hingga pagi – dua hari berturut-turut. Pertengahan Mei tak terprediksi, musim memang sementara berganti. Desau semilir sejuk terasa di teras warung kopi y...
Di Taman Bermain Malam itu
Budaya, Susastra

Di Taman Bermain Malam itu

02 Juni 2022 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Ujung senja di suatu taman SORE ketika matahari ingin pergi, para pedagang datang. tanpa diminta menata gerobaknya. Pop ice, cilok, sempol, martabak telor, aku lupa, apa saja di sana. Ada yang menunggu, keramaian datang ke sini. Bila malam semakin dekat. Datang tenang dalam dadanya. Di bawah sinar lampu merkuri yang menyala. Bau aspal terlindas roda. Ia sambut gembira. Aku hanya jarak yang mengamati tanpa merasa. Seperti hidup apakah ini mimpi. Di antara suara odong-odong, juga kegembiraan anak-anak bermain di istana angin. Aku tak bisa kembali menjadi anak-anak lagi. Hidup telah payah berulangkali. (*)
Penggalan Mantera yang Tertinggal
Susastra

Penggalan Mantera yang Tertinggal

01 Juni 2022 Di suatu petang, di sebuah gang, ketika Nunun, anak jalanan Cempaka Putih kehilangan adiknya, 1997 Oleh: Emmy Sahertian Penulis berkegiatan di Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika Gambar: Ilustrasi – Dera Liar Alam AKU membaca mantera sila-sila perkasa itu, sambil membuai adikku terbungkus kain kumal nan lapuk, ketika mengorek gundukan sampah itu... Ada kertas bertulis: Ketuhanan yang maha esa Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Terhenti di sini, sepenggal kata terakhir tertinggal, tak sempat kubaca karena adikku menangis pilu. Kembali kubaca mantera sila-sila perkasa itu lagi, sambil menggendong adikku yang masih menangis menunggu ibu bapakku pulang dari menco...
Tenun Helong Melawan Punah
Budaya

Tenun Helong Melawan Punah

30 Mei 2022 Ragam budaya, tenun misalnya, mengikat filosofi suatu bangsa – menjunjung persaudaraan dan kekeluargaan. Tangan-tangan terampil masih mengerjakannya hingga hari ini… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Tenun Helong dari halaman Emmy Sahertian HELONG dikenal dari bahasanya, Helong, sebagaimana disebut di Endangered Languages Project, dan di sejumlah situs dijelaskan yang mana dalam bahasa Helong dikenal ada tiga dialek: Bolok, Kolhua, dan Uitao. Penuturnya terdapat desa-desa di ujung barat pulau Timor dekat pelabuhan Tenau, kota Kupang hingga Amarasi, dan sebagian besar desa di Pulau Semau. Selain bahasa, Helong dikenal dengan kain tenunnya. Kesempatan ini saya mau berbincang sedikit informasi tentang tenun, terkait Helong dan Kolhua. Kema...
Terapi
Guratan, Opini

Terapi

25 Mei 2022 Kita semua yang masih ada di bumi sekarang adalah penyintas C-19. Melewati masa-masa menakutkan di bawah ancaman kematian adalah sebuah perjuangan. Upaya penyembuhan bukanlah sebuah proses sekali jadi atau hanya tentang satu hal. Hal ‘sembuh’ berkaitan dengan banyak hal, yakni fisik, psikis, mental, intelektual, sosial, dan dimensi kehidupan lainnya. Oleh: Denni Pinontoan Penulis adalah penulis Mengajar di IAKN Manado Editor: Parangsula Gambar: James Tissot – French, 1836-1902. Le paralytique descendu du toit, 1886-1896. Sumber gambar: Brooklyn Museum TANGGAL 17 Mei – dalam tayangan konferensi pers di Istana Bogor melalui YouTube Sekretariat Presiden, Presiden Jokowi mengumumkan kebijakan pelonggaran – karena pandemi di Indonesia sudah terkendali. Salah satu atura...
Padamnya Nyala
Susastra

Padamnya Nyala

25 Mei 2022 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Cahaya hidup dalam gelap PADAMNYA nyala ialah arah tempat bara api dihujamkan. Aku temui kesaksian dari api yang tak pernah bisa digenggam. Bila wujudmu adalah ketiadaan. Aku hilangkan tanpa yang membuatmu ada. Adalah cahaya bukti gelap nyata. Hiduplah mimpi membenamkan waktu antara tubuh dan jiwa. Cahaya-cahaya hidup dalam gelap. Aku pejamkan mata menghidupkan segala cahaya. Ruang betapa terasing ketika ada, waktu adalah ketika kau lupa mengingat ingatanmu. Saat kecepatan menemukan sunyinya, biarlah hilang segala yang menjadikannya ada. (*)
Doa Malam Memeluk
Susastra

Doa Malam Memeluk

21 Mei 2022 Walau telapak meminta, dan aku tak pantas mendapat apa-apa: “Telapak tangan menengadah, kutujukan pada seorang bocah nan suci dan dalam dekapku. Kini bibir bertemu bibir, doa itu hadir di setiap pelukkan dalam malam,” tutur Delima, kawan ceritaku di negeri seberang... Oleh: Daniel Kaligis KABUT bila air mata merenung Sisa senja bergelimang tangis Anak manusia menadahkan telapak Di trotoar empat lima Kapan kembali malam memeluk mimpimu Menghirup pekat asap knalpot Atau sisa-sisa yang mereka beri Supaya kenyang kau kenang dalam lapar Cukup makna derap jalan kereta Roda yang mendetak-detak lubang jalanan Saat kau pungguti seketul harap Yang ditendang keluar saku Tangismu kering dikira amsal Kau tuliskan dengan mata hati terima kasih Yang tak pernah kau pelajari dal...