Sunday, May 19

Opini

Terapi
Guratan, Opini

Terapi

25 Mei 2022 Kita semua yang masih ada di bumi sekarang adalah penyintas C-19. Melewati masa-masa menakutkan di bawah ancaman kematian adalah sebuah perjuangan. Upaya penyembuhan bukanlah sebuah proses sekali jadi atau hanya tentang satu hal. Hal ‘sembuh’ berkaitan dengan banyak hal, yakni fisik, psikis, mental, intelektual, sosial, dan dimensi kehidupan lainnya. Oleh: Denni Pinontoan Penulis adalah penulis Mengajar di IAKN Manado Editor: Parangsula Gambar: James Tissot – French, 1836-1902. Le paralytique descendu du toit, 1886-1896. Sumber gambar: Brooklyn Museum TANGGAL 17 Mei – dalam tayangan konferensi pers di Istana Bogor melalui YouTube Sekretariat Presiden, Presiden Jokowi mengumumkan kebijakan pelonggaran – karena pandemi di Indonesia sudah terkendali. Salah satu atura...
Tiga Abad Immanuel Kant
Estorie, Guratan, Opini

Tiga Abad Immanuel Kant

23 April 2024 Tokoh filsafat Jerman itu lahir, 24 April 1724. Pemikiran Kant sebagian besar mengkritik tentang metafisika tradisional, dan dia mengandalkan penggunaan akal dalam pengembangan ilmu dan pengetahuan… Oleh: Benni E. Matindas Penulis adalah budayawan DI AKHIR Abad XVIII, benih-benih pencerahan yang disemai oleh Humanisme dan telah berkembang sepanjang empat ratus tahun laksana gelombang pasang melanda secara efektif semua sendi kehidupan umat manusia: filsafat, seni, politik, budaya, sains, sampai gereja — tiba-tiba sudah berada di jalan buntu lantaran pertentangan tumpas-menumpas tak terdamaikan di antara anak-anak kandung filsafatnya sendiri, yakni Rasionalisme versus Empirisme, dan sekaligus berada di tepi jurang keruntuhan lantaran — sebagaimana diperingatkan kaum...
Shenzhen Menggeser New York
Esai, Internasional, Opini

Shenzhen Menggeser New York

20 April 2022 Mujizat itu turun dari langit transparansi, kemudian dalam praksis sistem mengakomodirnya dengan peran terukur dan dapat diuji. Nubuat yang tak tercatat dalam kitab agama-agama itu selasatunya tentang Shenzhen. Oleh: T. T. Tan Penulis tinggal di Banjarmasin Editor: Parangsula Gambar: Screenshot Shenzhen di tiktok bolong MARI berkaca. Di sorga ini cemin kita bukan tembok menjulang sekelompok mindset mapan bercampur isme-isme. Maka, jangan mengaku-aku sebagai yang paling benar, karena alam dan seisi bumi akan menunjukkan fakta-fakta kebenaran dari setiap pernyataan yang berlumur dusta. Baik dari sisi kehidupan humanisme, maupun kemakmuran datang dari semesta alam dalam merealisasikan berkah-berkah-Nya kepada umat manusia yang memelihara bumi, mengelola pemerintahan, ma...
Berjuang untuk Hari Cerah, Melawan Hantu Tertuduh
Guratan, Opini

Berjuang untuk Hari Cerah, Melawan Hantu Tertuduh

19 April 2022 Hantu yang dinarasikan sistem bisa siapa saja: PKI, Setan Gundul, ditunggangi Taliban, ditunggangi ISIS, teroris, pokoknya yang dianggap menghambat rezim, atau suatu gerakan kritik, dapat jadi tertuduh. Namun, gerakan sosial kaum muda akan selalu muncul di setiap zaman, meski dihambat dengan cara apa pun oleh penguasa… Oleh: Linda Christanty Penulis adalah penulis dan sastrawan Editor: Parangsula TEMAN-TEMAN tercinta, mungkin sebagian dari kalian sedang sibuk mengurus orangtua atau keluarga yang sakit. Mungkin sebagian lagi sedang beribadah menurut agamanya masing-masing. Mungkin sebagian lagi masih sibuk bekerja dan berada di jalan-jalan di berbagai tempat di mana pun. Tapi saya ingin berbagi cerita dan cerita ini bisa dibaca saat kalian ada waktu. Tidak harus har...
Seabad Debat Einstein – Bergson
Guratan, Opini

Seabad Debat Einstein – Bergson

19 April 2022 April 1922 – April 2022 Oleh: Benni E. Matindas Penulis adalah budayawan Editor: Parangsula PERDEBATAN paling akbar sepanjang waktu, debat tentang ‘waktu’. Perdebatan yang mempertaruhkan harkat ‘sains’ dan ‘filsafat’. Debat antara Albert Einstein dan Henri Bergson. Ilmuwan genius, penemu sederet hukum fisika modern, berhadapan langsung dengan filsuf paling berpengaruh sejagat masa itu. Diskusi tentang hakikat ‘waktu’ yang membenturkan teori Bergson dan teori Einstein sudah ramai dan tajam sebelum hari-H debat itu, 06 April 1922 di Paris. Sampai-sampai ketika Einstein beberapa bulan sebelumnya dianugerahi hadiah Nobel bidang ilmu fisika tapi yang dinilai ‘hanya’ penemuannya tentang Hukum Efek Fotolistrik, justeru bukan teori terbesarnya yakni Hukum Relavitas yang m...
Ditambahkan dalam Kitab
Opini

Ditambahkan dalam Kitab

01 April 2021 Oleh: Job DSK Editor: Parangsula KITAB SUCI itu memang seharusnya seperti konstitusi: dapat diamandemen jika diperlukan. Moralitas itu berubah dari waktu ke waktu, peradaban manusia secara umum memperluas ring of compassionnya, dari mulai: segroup, sedesa, sekota, senegara, seagama, lalu sespesies, dan sampai di luar spesies akhirnya. Ada banyak hal di masa mendatang juga bisa ditambahkan di kitab suci, seperti upload kesadaran, klon tubuh, penjelajahan ke planet lain, yang semuanya itu tidak ada di semua kitab suci yang ada sekarang. Permasalahan abad 21 tidak akan bisa diselesaikan dengan kitab abad 7, abad 1, maupun sebelum Masehi. Permasalahan abad fisika kuantum tidak bisa diselesaikan oleh semua kitab suci yang bahkan tidak tahu kalau bintang-bintang yang berk...
Sains
Esai, Opini

Sains

23 Maret 2022 Dalam suatu masa ketakutan, teror kengerian perang. Pada situasi ini muncul semacam harapan hadirnya kekuatan gaib baru yang dapat melawan kuasa-kuasa mematikan modern, yaitu teknologi.  Oleh: Denni Pinontoan Penulis adalah penulis Mengajar di IAKN Manado Editor: Parangsula Gambar: Recent news stories have rekindled the public's interest in UFOs — by: Peter Lomas SEBUAH esai berjudul ‘UFOs and Aliens Among Us’, termuat di Library of Congress, menulis begini: “Bagaimana kita mendamaikan Sagan yang skeptis dengan Sagan yang imajinatif?” Esai itu sebenarnya membahas mengenai fenomena kepercayaan orang-orang Amerika terhadap Unidentified Flying Object (UFO) yang mulai merebak tahun 1940-an hingga tahun 1950-an. Nama Carl Sagan disebut, dan sesuai kutipan di at...
Hujan dan Hujat Minyak Goreng
Guratan, Hukum & Kebijakan, Opini

Hujan dan Hujat Minyak Goreng

20 Maret 2021 Banjir kampung halaman, Generasi Z, penggemar TikTok, berseru di medsos, “Aer so sampe di toto.” Maksud mereka, air hujan yang menggenangi pemukiman sudah sedada tingginya. Pengguna gawai lebih banyak menertawai, Baby Boomers banyak yang naik pitam, atau mati karena uzur dan karena isu pandemi digoreng-goreng sejumlah harga politis bersubsidi dogma-dogma ricuh didoakan panjang lebar untuk menyihir cara pandang… Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis Editor: Parangsula Gambar: Menantang hujan panas di ibu kota negara. GERBANG masuk-keluar gedung, para ‘kandala’ duduk memasang wajah murung senduh. Anak kecil menjulurkan kepala keluar dari balik pintu. Puluhan, mungkin ratus, orang-orang bangkit-duduk-bertelut, bangkit lagi dan menyanyi. Saya hafal ir...
Jual Pohon Emas, Beli Harap-Harap Cemas
Hukum & Kebijakan, Opini

Jual Pohon Emas, Beli Harap-Harap Cemas

17 Maret 2022 Media sosial ramai, perilaku, gaya, status, obrolan, jualan, artis dan siapa saja ikut menjual. Nah, marak jualan robot dengan segala janji kemakmuran keberuntungan di masa mendatang. Kalau punya robot trading, ‘katanya’ robot itu dapat menghasilkan uang, terus, kenapa robotnya dijual? Gunakan logika sederhana, robot bagai pohon emas, robotnya dijual. Banyak yang beli. Lalu mulai berjudi cemas, menanti harapan, jangan-jangan kecemasanmu menjadi palsu… “Robot trading Fahrenheit kini tengah dalam sorotan pihak kepolisian usai dilaporkan oleh banyak korbannya. Robot trading tersebut dilaporkan atas dugaan penipuan investasi." — dalam tajuk 'Korban Mulai Bersuara Bikin Robot Trading Fahrenheit Kena Sorotan', news.detik.com, Kamis, 17 Maret 2022. Oleh: Philips Marx Penu...
Hannah Arendt
Esai, Internasional, Opini

Hannah Arendt

30 November 2021 Oleh: Dini Usman Penulis adalah pelukis dan penulis Editor: Parangsula Gambar: Hannah Arendt – imperrin.wordpress.com Berpikir adalah bekerja di ruang sunyi. Apakah dengan demikian ketika berpikir, kita akan mampu menemukan esensi, lepas dari kepentingan apapun bahkan kepentingan yang diselubungi sedikit itikad kejahatan terselubung secara halus? Ketika kematian seseorang bisa saja kita anggap tragedi, tapi ketika kematian itu terus menerus terjadi, kita kemudian dihadapkan pada satu perasaan ketakutan yang konstan, sehingga karenanya kita pun mencoba mencari solusi atas terror: Sekedar asumsi saya saja – untuk membiasakan diri dengan cara menganggap setiap info atau peristiwa kematian pada dua tahun belakangan ini sebagai permisalan, yakni dengan menghitung berapa ...