Tuesday, May 21

Guratan

Luka Psikososial
Editorial, Guratan, Hukum & Kebijakan

Luka Psikososial

03 Februari 2022 Luka muncrat anggaran. Mabuk dogma, dan pembiaran. Kita berbalik di tataran fakta yang tak lagi faktual... Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah penulis dan jurnalis Editor: Parangsula SEGALA mimpi sontak terbangun, lalu linglung. Bangun dalam bingung. Kalang-kabut bencana petaka masih menghias cakrawala berita: banjir, longsor, abrasi, tabrakan, virus, dan dana-dana untuk rakyat yang terpangkas. Ada sejumlah pengamat mengatakan bahwa indikator fundamental ekonomi di negara kita menunjukkan kinerja yang membaik. Benarkah demikian? Coba simak. Harga minyak, cabe, telur, sayur, beras di beberapa lokasi sering melonjak tajam, dan tidak mampu dikontrol penyelenggara negara. Gula dan garam impor masih berlabuh di pasar-pasar, kalahkan produk lokal. Coba tanya deretan ...
Para Pembela
Estorie, Guratan

Para Pembela

18 Januari 2022 Peradaban seperti sungai, seperti udara, mengalir. Di bagian-bagian tertentu, di kelok sunyi dia memantulkan kekinian, fatamorgana. Tiang-tiang, menara, pepohon dihempas badai, bergoyang-goyang, mungkin diam. Awan, langit, tanah, lumpur, debu, darah. Ruang kosong itu ada dalam benak, diisi para pembela… Peradaban ditahan-tahan, berganti, mengalir, ditanam, dipunahkan, digoyang-goyang: perang, isu, kertas berharga, digit-digit, digigit kode, dikunyah lapar, dihisap haus, serakah… Oleh: Daniel Kaligis Editor: Parangsula Gambar: Anak-anak di Borgo, Tombariri, bermain lompat karet gelang riang gembira. KETAKBENARAN itu juga jalan berduri. Entah jalannya sepi, entah ramai. Walau dianggap tak berselaras dengan jalan dan cara yang diduga difatsir benar — jalan sunyi ...
Pasar Plural dan Mulia
Guratan, Susastra

Pasar Plural dan Mulia

01 Januari 2022 Pernah menerakan sajak dekat lokasi itu: Sekitar Linnouw Lake, berapa tahun silam adalah belantara, hutan seho, ladang jagung, palawija, ilalang, dan pinus. Surga awan-awan berganti saturasi di bening hijau. Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Mulia dengan latar Alfa Omega Tower di waktu senja. TANAH dan tumbuhan hijau, lambang kesuburan: orang-orang boleh menyaksikan itu ada di Wanua sepanjang tahun, saban musim. Penghujung tahun, hasil tanah subur itu lebih limpah masuk pasar rakyat. Ketika datang di tanah leluhur, saya singgah di situ. Pasar lebih ramai dari hari biasa, saban ujung tahun begitu. Ritual foto saya mulai, dan bertanya apa saja yang terbersit di benak pada mereka yang rela menjawab. Orang-orang mencari kebutuhan dan ...
Milu di Lereng Mapuneng
Budaya, Guratan, Susastra

Milu di Lereng Mapuneng

29 Desember 2021 Sejuk di sini kekal meski di musim kemarau. Ada saat angin badai menekuk tetumbuhan jagung, patahkan dahan ranting, namun harap terus ditabur dibaharui, semangat para tou di wanua. Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Makawale – Ladang jagung di bayang mendung Mapuneng – Ladang berlatar Mahawu & Masarang - foto: dax. DI DANGAU, wale kanaramen ne tou Remboken, yakni pondok di kebun, kami menikmati sore sejuk di Teneman nan kian dingin. Jimmy, Ferra, Jessy, Angky, saya. Kami disuguhi kopi di gelas tinggi, aroma khasnya menggoda indra penciuman. Cairan itu diseruput dari tepi gelas hangat, lalu uapnya dihembus menjauh. Adri, sang makawale, pemilik dangau, menunjukan butir-butir hasil panennya seraya bercerita. “Di situ, di sebelah at...
Memikirkan Aceh di Hari Tsunami
Guratan, Review, Susastra

Memikirkan Aceh di Hari Tsunami

26 Desember 2021 Lebih dari setahun sesudah gempa dan tsunami, kehidupan sebagian besar orang Aceh masih teramat berat. Tempat-tempat penampungan korban bencana atau pengungsi masih tersebar di sejumlah lokasi. Perekonomian lokal belum pulih… Selama konflik bersenjata di Aceh, kebanyakan berita di media Jakarta memuat pernyataan pejabat sipil maupun militer Indonesia, bukan menjadi penyambung lidah warga, jauh dari mengungkap fakta… Berada di Aceh membuat kami memahami betapa rentannya perdamaian. Oleh: Linda Christanty Penulis adalah sastrawan dan penulis Editor: Dera Liar Alam Gambar: Aceh Tsunami Museum site visit/ wikimedia SAYA tidak mampu mengingat tanggal dan bulannya, tetapi peristiwa itu terjadi di Aceh pada 2006. Seorang lelaki berumur sekitar 60-an berjongkok sambi...
Semalam di Kuranga
Econews, Editorial, Guratan, Susastra

Semalam di Kuranga

22 Desember 2021 Susastra tua ada di teks, ada di dialog khas orang-orang Wanua: mereka ada dalam ruang, ada di jalan-jalan, ada di pasar-pasar. Dan, manakala susastra itu terlontar dalam dialog mereka, boleh jadi hal itu berlangsung tanpa sadar, spontan. Saya menyebut itu 'kanaramen'. Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Malam di batas Kakaskasen MEMBACA kabar ibu kota, menikmat isu di sekitar. “Kemang Raya sore ini, banjir. Sudah tidak dapat dilalui kendaraan. Super parah.” Begitu ditera Kafi Kurnia di beranda metaverse-nya, Senin, 20 Desember 2021. Obrolan banjir, longsor, abrasi, segala bencana jadi biasa di mana-mana tempat di bumi. Apa hubungan cerita banjir di ibu kota dengan situasi di Kuranga? Bagaimana pertaliannya – banjir dengan sastra? Angga...
Vanessa Angel
Guratan, Hukum & Kebijakan

Vanessa Angel

03 Desember 2021 Sebuah Rangkuman Hidup dari Jejak-Jejak Digital Waktu Vanessa ditahan polisi, sang ayah tidak mau menjadi penjamin penangguhan penahanannya, mengabaikan permintaan pengacara Vanessa, yang kalau tidak salah berasal dari sebuah kota mode di Italia. Sekarang pengacara ini malah menjadi pengacara ayahnya. Oleh: Linda Christanty Editor: Dera Liar Alam SELAMA beberapa hari ini banyak berita tentang kematian Vanessa Angel dan suaminya, Febri Adriansyah alias Bibi. Keduanya meninggal karena kecelakaan mobil. Sopir mereka mengemudi dengan kecepatan tinggi sambil merekam aktivitasnya dengan kamera video, sehingga mobil menabrak pagar pembatas jalan tol dan terkoyak seperti terkena serangan roket. Gala, putra Vanessa dan Bibi, yang masih balita selamat, begitu pula pen...
Anak-Anak Teluk Mutiara
Guratan

Anak-Anak Teluk Mutiara

01 Desember 2021 Oleh: Dera Liar Alam Kecipak gelombang, sajak usang perdebatan: gunung-gunung hijau membiru, langit, gaib, tengkorak raja memimpin pertempuran - di masa yang lampau ada serang, erang, perang. Hanya, kisah silam tinggallah nyanyi seniman di musim-musim sepuh, kadang ikan menghilang, panen bersemayam matang jatuh hilang. Derai masih saja ramah mencumbu pemukiman di sekujur asin air lautnya, hanyut kenang, bayang-bayang memanjang senja terbilang, lampu-lampu padam, lampu-lampu terpasang, gelap ranum, buah-buah asing di dermaga ujung kampung, mengeja Adang, Buom, Air Kenari, Fanating, Motongbang, Teluk Kenari, Binongko, Kalabahi Barat, Kalabahi Kota, Kalabahi Tengah, Kalabahi Timur, Mutiara, Nusa Kenari, Welai Barat, Welai Timur, Wetabua… HUE berganti, memotret Col...
Shutter Speed, dan Cahaya di Fakfak
Guratan, Opini

Shutter Speed, dan Cahaya di Fakfak

2018 Oleh: Dera Liar Alam Kenang di West Nieuw Guinea. Diskusi foto, cara, dan kegunaan: gambar-gambar dan kenangan di segala lokasi. Memandang langit, lalu ilusi buyar, cahaya menerkamnya… TRAIL LIGHT pernah kita saksikan di rembang malam ketika Monas, Jakarta, masih dipenuhi sudut gelap. Ibukota kadang manis, kadang berduri. Kita tertawa, marah, memendam, berkelahi. Punya pengalaman semobil-omprengan dengan para rampok dari Blok M ke Cempaka Putih. Lupa saja, mari kita menertawai masa silam. Mau memotret bulan? Silakan, asal hp-mu punya fitur long exposure. Saya mulai catatan malam ini dengan seberkas sajak lama: — love like rain, like the smell of a tangerine, like a surprise found in your pocket — Pada gulita malam, obrolan yang panjang, lalu dawn mengusik, tanyamu ku...
Sarapan Rakyat yang Malang
Editorial, Guratan

Sarapan Rakyat yang Malang

2014 Judul di Jurnaloriente: Kegamangan Mutakhir di Pundak Proposal Miskin Oleh: Daniel Kaligis Kondisi miskin terus diserbu berbagai tuntutan ‘kaya peran’ membayar segala kewajiban, karena sudah bersedia, dan patut jadi rakyat saja, supaya elite lebih berdaya dan dapat mengumumkan banyak keputusan kebijakan yang sudah mereka siapkan. Mimpi itu sudah sering berlayar ke negeri seberang dan pulang membawa khayalan baru: sinis, sarkas. SESUMBAR bergulir: pada bilik yang sama, kecewa mengalir. Sarapan yang sama saban hari, itulah sosialisasi kemakmuran, meski posisi rakyat sebagai pemirsa, sah sebagai penonton pembangunan. Hari ini menular perilaku yang diduga baru, new normal, adaptasi baru, kebiasaan lama lebih mengakar. Rakyat tunduk pada murka aturan, regulasi yang menggulun...