Friday, September 20

Blog

Musim Paceklik
Gaya Hidup, Guratan, Susastra

Musim Paceklik

Agustus 2012 Oleh: Daniel Kaligis Musim seperti saat ini sudah pernah dialami umat manusia di alam semesta, takut kiamat. Padahal kiamat sudah sekian kali terjadi di peradaban manusia: paling mudah diamati adalah berakhirnya manusia dan kemanusiaan karena tua, bukan karena usia, namun karena selesai, mati. Hanya saja, musim yang sekarang ditambahi propaganda ketakutan, kejahatan, dan berbagai ramalan buku tua yang tidak pernah dievaluasi dan diuji... BAGI kita, ada secarik lusuh, kertas peradaban yang tercecer di hutan hujan. Dan mari menghitung, demikian juga saya, coba mengalkulasi setelah kembali menuliskan kegamangan itu sekian kalinya tanpa bosan. Setelah lewat perayaan ulang tahun proklamasi negeri ini, — katanya buku sejarah begitu —, yang diperingati selalu mentereng setiap...
Mengapa Ketua DPR yang Bacakan Teks Proklamasi 17 Agustus?
Estorie

Mengapa Ketua DPR yang Bacakan Teks Proklamasi 17 Agustus?

18 Agustus 2021 Oleh: Benni E. Matindas PEMBACAAN teks Proklamasi pd setiap puncak peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan 17 Agustus harus dilakukan oleh Ketua DPR, bukan Presiden. Mengapa begitu? Akibatnya, selama lebih tiga puluh tahun Orde Baru, akta agung eksistensi Republik Indonesia itu dibacakan oleh DPR yang waktu itu harkatnya jauh di bawah eksekutif atau pemerintah. Begitu pula tahun 2015, yang kendati merupakan upacara 17 Agustus pertama untuk Presiden Jokowi, tapi akta agung itu harus dibaca seorang Setya Novanto yang sudah diterpa aib dan sedang menuju penjara. (*) Temukan jawabannya, klik di sini:
Menuju Terminologi Baru
Guratan, Susastra

Menuju Terminologi Baru

17 Agustus 2021 Oleh: Daniel Kaligis Foto: Kepik Art Menggambar Indonesia Seraya mengedit tulisan, saya membaca sesumbar propaganda. Tahun 2011 artikel ini saya muat di Harian Suara kita, sambil mengenang: Saban Agustus orang-orang kita dikampungkan, terbabit ‘panjat pinang’. Tidak dipinang sudah dipanjat, pohon-pohon bertumbangan. Di atas pinang, berkibar bendera-bendera. Merdeka, teriak memekak hak-hak bengkak dijejali peradaban impor. Terminologi itu digemari, dan ramai di banyak sudut Indonesia. Demikian panjat pinang, dulu dan kemudian bila pandemi sudah usai, boleh berupacara dengan cara-cara. Keinginan dipinang, sekarang keinginan dikekang. Tinggal dalam gua peradaban yang hilang, tersenyumlah walau belum sepenuhnya merdeka… HARI ini, sembilan tahun silam: “Terminologi b...
Ekspedisi Militer Eropa
Estorie, Internasional

Ekspedisi Militer Eropa

13 Agustus 2021 Di sana, gelak tawa kemenangan, sekaligus tangisan dan pekik kematian menggema di ruang-ruang bumi. Seindah apapun susastra ditera pada kertas sejarah, darah sudah tumpah, huruf-huruf ruah, musnah itu tak pernah dapat ditarik kembali lagi ke semesta, selain kenang…  Oleh: Daniel Kaligis Image: A 19th century CE painting by Émil Signol titled "Taking of Jerusalem by the Crusaders, 15th July 1099". Jerusalem was recaptured from the Muslims during the First Crusade, 1095-1202 CE. (Palace of Versailles, France) Source: world history PEDANG tombak kampak panah pisau pelor pedang bermata maut dan cinta, siapa saja dapat dirasuki dogma mengatasnamakan tuhan-tuhan ketuhanan yang berseru pergilah ke segenap penjuru bumi kobarkan penguasaan koloni-koloni. Padahal, kema...
Baliho Kosong 2024
Opini, Politik

Baliho Kosong 2024

08 Agustus 2021 Oleh: Linda Christanty Penulis adalah Penulis dan Sastrawan BALIHO-BALIHO sudah terpasang di beberapa tempat, menampilkan wajah-wajah tembam lambang kemakmuran milik sosok-sosok yang berambisi menjadi hmm hmm hmm..., capres 2024. Jangan terulang lagi peristiwa seperti 2019. Menjelang hari pencoblosan tahun itu, seorang teman menghubungi saya untuk berceramah tentang pentingnya memilih sosok buruk ketimbang memilih sosok terburuk. Saya tertawa. Ia mengingatkan jangan sampai sosok terburuk menang dan menjatuhkan bangsa Indonesia dalam penderitaan tak bertepi. Menangkan sosok buruk, imbaunya. Pada hari pencoblosan, beberapa teman juga menelepon untuk menanyakan saya memilih siapa. Mereka melanggar prinsip langsung-bebas-rahasia. Jangankan memilih, kata saya, pergi ...
Penyidik mestinya Profesional dan Proporsional
Hukum & Kebijakan, Opini

Penyidik mestinya Profesional dan Proporsional

09 Agustus 2020 Oleh: AKBP (Purn) Kamaluddin, M.Si Perlu diingatkan berulang-ulang, bahwa pemberantasan mafia tanah itu adalah instruksi Kepala Negara dan didukung Kepolisian Negara. Jangan sampai rakyat mendahului dan bertindak seturut jalan mereka sendiri sebab kelakuan aparat yang keparat. Maka, bertindak dan berlakulah profesional dalam menangani kasus-kasus terkait perkara yang dimaksud. MENDALAMI perkara-perkara, saya pernah menekuni kerja penyidikan saat bertugas di kepolisian. Sekarang ini mengamati, mencermati, mendalami, dan memberi masukan: Laporan saudara Padeng Gervasius, SH, ke Polres Gowa, Sulawesi Selatan, perihal dugaan tindak pidana pengunaan surat-surat yang isinya tidak sejati, atau tidak benar, dan atau tidak sesuai yang sebenarnya sebagai alat bukti. Cerm...
Kabar Burung-Burung
Budaya, Susastra

Kabar Burung-Burung

08 Agustus 2020 Sajak tahun silam untuk mereka yang Tak Ternama Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis KABAR burung-burung – bukan tentang gossip, padanan kata terjemahan popular Oei Kim Tiang, penulis cerita silat yang bermukim di Tangerang taon 1950-an. Dia memetik bahasa Sunda, ‘burung’ berarti sumir, lalu menyambung dua kata: ‘kabar’ dan ‘burung’, menjadi padanan kata bermakna buah mulut, cerita sumir, scuttlebutt, kabar angin. Kabar burung-burung bukan tentang hal itu. Ngomong-ngomong, siapa sosok Oey Kim Tiang? Dari sejumlah situs, saya beroleh informasi tentang siapa dia. Di Budaya-Tionghoa.Net menyebut yang mana ada anggapan Tiang menulis bersama Oey An Siok yang bernama samara Boe Beng Tjoe. Ditelusuri, ternyata ...
Kasus Mafia Tanah di Gowa: Episode Surat diduga Palsu
Hukum & Kebijakan

Kasus Mafia Tanah di Gowa: Episode Surat diduga Palsu

07 Agustus 2021 Oleh: Parangsula Editor: Philips Marx BANGUNINDONESIA.COM — Makassar | PRESENTASI dibuka, temuan data dokumen dalam kasus mafia tanah di Gowa, Sulawesi Selatan. Ada tiga poin yang sudah disampaikan ketika lidik di Polres Gowa: Pertama, SPPT PBB Tahun 2006 No. 73.06040.010.001-0086-0 atas tanah seluas 298.525 meter persegi atas nama PT. Timurama. Kedua, Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Tanah, tanggal 17 April 2006 yang merujuk Pasal 3 PP No. 224/1961. Ketiga, Surat Pernyataan Riwayat Penguasaan Tanah, tanggal 17 April 2006. Penyidik dari Polres Gowa menampilkan fakta-fakta lewat layar presentasi ketika Gelar Perkara Khusus terkait laporan pengaduan dugaan adanya tindak pidana pemalsuan atau penggunaan surat palsu, Jumat, 06 Agustus 2021. Acara ini berlangsung di Ru...
Lagu Presisi dan Fenomena Gunung Es Mafia Tanah
Opini

Lagu Presisi dan Fenomena Gunung Es Mafia Tanah

07 Agustus 2021 Oleh: Ridwan Basri, SH, CLA Penulis adalah praktisi hukum Editor: Dera Liar Alam MEMBACA kabar, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., mengintruksikan jajarannya membentuk Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Tanah. Menyusul kritik masyarakat luas bahwa di masa kepemerintahan Joko Widodo, polisi telah kembali menjadi alat penguasa saja. Namun, saya punya opini lain dari apa yang dikemukakan masyarakat umum. Saya percaya bahwa ada personil-personil kepolisian yang dapat dipercaya. Kapolri sudah menegaskan langkah-langkah untuk memperbaiki citra kepolisian di negara ini. Komitmennya uenjadikan Polri sebagai institusi yang prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan. Menjamin keamanan untuk mendukun...
Propaganda Kabar Beracun
Guratan, Opini

Propaganda Kabar Beracun

03 Agustus 2021 Manakala aparatur pengawal hukum masih mengakrabi kejahatan, maka, kejahatan akan abadi di bumi… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Editor: Philips Marx TIBA masa mengamuflase diri, entah siapa yang dapat dipercaya, uang telah membijaki kuasa. Rakyat haus lapar, dibuntingi propanda berhari-hari, sepanjang hidupnya. Siapa yang dapat mengatur arus kabar berita yang sudah jadi derita? Tanya, lalu jawab masing-masing. Program Interpol 2014, Kaos biru kelam bertuliskan ‘Turn Back Crime’. Jaringan kepolisian sedunia ini berkampanye, ‘katanya’ bagi kesadaran umat manusia agar sama-sama melawan kejahatan terorganisir di sekeliling mereka. Di situsnya, saat itu, turnbackcrime.com, menyebut yang mana kegiatan mereka adalah memerangi barang-barang dan oba...