Tuesday, October 8

Corpus Juris Civilis


07 April 2022


Dasar bagi hukum masyarakat di negara-negara modern itu dituang pada zaman Justinian I, ditunjuk Quaestor sacri palatii, yakni pejabat yang bertugas membuat undang-undang, dan Tribonianus – bertugas merevisi undang-undang…


Oleh: Parangsula
Penulis adalah penyair dan penulis


Gambar: Justinian I marble bas-relief, one of 23 reliefs of great historical lawgivers in the chamber of the U.S. House of Representatives in the United States Capitol. Sculpted by Gaetano Cecere in 1950 – Architect of the Capitol


JUSTINIAN I terkenal sebagai Flavius Petrus Sabbatius Yustinianus, dikenal juga sebagai Yustinianus Agung. Dalam catatan J.F. Haldon, Byzantium in the seventh century, Cambridge, 2003, disebutkan bahwa dia salah satu tokoh terpenting pada abad kuno. Masa kekuasaannya ditandai dengan ‘renovatio imperii’ yakni restorasi kekaisaran yang ambisius. Peran ini ditunjukkan melalui pemulihan sebagian wilayah Kekaisaran Romawi Barat, termasuk kota Roma sendiri. Selain itu, pada masa kekuasaannya, ditulis hukum Romawi ‘Corpus Juris Civilis’, dasar bagi hukum masyarakat di negara-negara modern.

Pada zamannya budaya Bizantium berkembang, dan program pembangunannya melahirkan karya-karya besar, seperti pembangunan kembali Hagia Sophia yang menjadi pusat Ortodoks Timur selama berabad-abad. Para penganut Ortodoks Timur menganggap Justinian sebagai santo.

Hukum Romawi — yang sebelumnya tidak pernah dicoba, ditinjau ulang secara keseluruhan pada masa Justinian I berkuasa.

Demikian tercatat, 07 April 529 — Rancangan pertama Corpus Juris Civilis — sebuah dasar yurisprudensi dikeluarkan Justinian I, sang Kaisar Romawi Timur itu. Informasi tentang dia, sebagaimana digambarkan sejumlah sumber, ‘Justinian’, ‘Moorhead’, berikutnya ‘The Cambridge Companion to the Age of Justinian’ yang ditulis Michael Maas, menyebutkan yang mana ayahnya adalah Sabbatius, sedangkan ibunya bernama Vigilantia. Justinian I lahir di Tauresium, di provinsi Dardania — letak tepatnya masih diperdebatkan, kemungkinan di dekat Lebane, Serbia Selatan, atau Taor di dekat Skopje, Republik Makedonia, pada tahun 483. Keluarganya berbahasa Latin diduga memiliki asal usul Trako-Romawi atau Illyro-Romawi. (*)

1 Comment

Comments are closed.