Tuesday, April 30

TROTOAR BASAH


27 Februari 2024


Oleh: Daniel Kaligis


DI TROTOAR basah
Duduklah seorang pengamen
Menyanyikan masa depan

“Negeriku,” katanya…
Tawa memelas berderai
Senyum kusam
Rambutnya masai
Perut tambun seperti nasib reshuffle

Nganggur berjejal-jejal

Hutang kiri
Hutang kanan
Hutang di depan
Hutang di belakang

Di trotoar basah
Seorang pengamen berdiri bersama kawannya
Nyanyikan masa depan

Langit-langitnya
Merah padam
Putih pucat

Tak ada gitar
Tak ada ukulele
Mereka bertepuk tangan
Menanggapi iklan rokok

Bibir berasap
Bibir meratap
Bibir membibir
Bibir mencibir
Bibirnya bibi
Bibirnya tuan
Bibir bertemu bibir

“Negeriku,” desahnya
Diperkosa…

Kenangan sudah berlari, meninggalkan mimpi-mimpi buruk dan basah; “Pagi,” katanya, “berhentilah sejenak untuk lapar yang akan mendekam hingga malam, memporak-porandakan segala kedamaian.”


October 23, 2011 at 1:50am