Thursday, July 3

Tag: Gitar

Fiksi Minggu
Susastra

Fiksi Minggu

13 April 2025 Anna suatu Minggu menembang di bawah awan, di bayang langit-langit tafsir. Kami – yakni dia dan saya – berdiskusi sambil mengarang sajak keyakinan hukum. Dikira mapan, padahal kontrak, yaitu hukum saban waktu dapat direvisi, dapat diamandemen, dapat batal. Kontrak dibaharui sebab ada kondisi yang dianggap berubah. Sementara ‘tafsir disangka benar selamanya’ telah menganggap huruf-huruf tebal dogma tak lagi terbuka dipertanyakan, diinterpretasikan. Hukum dapat batal demi hukum. Oleh: Dera Liar Alam DI BAWAH LAMBANG sesembahan ribu tahun, panggung begah di depan ummat khusuk pikir menerawang, kawan dari Wanua bersabda: “Derita, dia digantung penuh luka menanggung dendam darah.” Ummat mendesis, listrik padam, babad subsidi digoyang permainan penunggang harga semau ani...
TROTOAR BASAH
Budaya, Susastra

TROTOAR BASAH

27 Februari 2024 Oleh: Daniel Kaligis DI TROTOAR basah Duduklah seorang pengamen Menyanyikan masa depan “Negeriku,” katanya… Tawa memelas berderai Senyum kusam Rambutnya masai Perut tambun seperti nasib reshuffle Nganggur berjejal-jejal Hutang kiri Hutang kanan Hutang di depan Hutang di belakang Di trotoar basah Seorang pengamen berdiri bersama kawannya Nyanyikan masa depan Langit-langitnya Merah padam Putih pucat Tak ada gitar Tak ada ukulele Mereka bertepuk tangan Menanggapi iklan rokok Bibir berasap Bibir meratap Bibir membibir Bibir mencibir Bibirnya bibi Bibirnya tuan Bibir bertemu bibir “Negeriku,” desahnya Diperkosa... Kenangan sudah berlari, meninggalkan mimpi-mimpi buruk dan basah; “Pagi,” katanya, “berhentilah sejenak untuk lapar yang akan mendekam hingga mal...