Sunday, May 19

Tag: Utama

Tumpak Sewu
Foto Pilihan, Travel

Tumpak Sewu

20 Mei 2022 Oleh: Parangsula Foto: Ferdinand David - Pronojiwo, 06 Mei 2019 SUNGAI Glidih berhulu di Gunung Semeru, alirnya meliuk-liuk lalu tumpah, itulah air terjun Tumpak Sewu. Orang menyebut Tumpak Sewu juga sebagai Coban Sewu, menderas dari tebing berketinggian sekitar seratus dua puluh meter. Tumpahan Tumpak Sewu membentuk semacam tirai. Lokasinya berada di batas Lumajang dan Malang, di Jawa Timur. (*)
Balada Kelamin-Kelamin
Estorie, Susastra

Balada Kelamin-Kelamin

13 Mei 2022 Oleh: Emmy Sahertian Penulis berkegiatan di Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika Gambar: Seni instalasi karya Elina Simbolon memperingati 20 tahun peristiwa Mei 1998. Sumber: theconversation.com HARI ITU tanggal satu bulan satu tahun satu, ada ritual ilahi Tuhan menenun kelamin-kelamin Untuk mengalir cairan hidup…, merah… …putih… Dan dari liang yang lentur itu keluarlah kepalamu, …kepalaku… Berisi semua: Huruf –huruf Angka-angka Garis-garis Noktah-noktah Warna-warna, dan mimpi-mimpi Tiap hari melekat dekat merekat Nikmat dalam cinta Berjuta bahkan triliunan tahun kemudian Hari ini tanggal 13 Mei tahun 1998 Ada ritual birahi Kelamin-kelamin berseliweran tanpa arah Liar… Menusuk… Merobek… Mengumpat… Dan liang-liang memerah  itu  meradang… Luka dalam dendam. Belin...
Sejarah Bisu
Susastra

Sejarah Bisu

11 Mei 2022 Oleh: Oppy FritSia Moningka Penulis tinggal di Jakarta Kota menua... Terbatuk-batuk dalam nafas polusinya... Paru-paru menghitam diselimut dendam Kelamnya malam di tanah penggusuran Tembok-tembok kelabu... Adalah sejarah yang telah bisu Berkerut-kerut dilumuti kencing gelandangan Sementara di kursi Kutu busuk sibuk berpoligami Kota makin renta dijemput senja Kita di mana (*) 23 Desember 2009
Berdamai di Frankfurt
Estorie

Berdamai di Frankfurt

10 Mei 2022 Damai dibayar mahal, namun, perang mendaur perang — proyek pertempuran akan jauh lebih fatal dan mengancam, siapapun boleh saja dimangsa maut, musnah. Kertas perjanjian sudah tercabik-cabik jadi abu pertikaian di bumi sebab perselisihan ternyata lebih gampang dinyalakan… Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Lukisan Hermann Junker - Frankfurt Peace Negotiation, 10/5/1871. DEUTSCH-FRANZÖSISCHER KRIEG, begitu orang Jerman menyebut ‘Perang Jerman-Prancis’ itu. Orang prancis menyebutnya ‘La Guerre franco-allemande’. Hegemoni politik ideologis kekuasaan serta ambisi telah memungkinkan perang itu berkobar. Para konservatif selalu hadir di panggung politik negara, dan merekalah yang mengasah dan menajamkan senjata-senjata pemunah kehidupan. Wilhel...
Teringat ceritamu, saat kau pulang tahun lalu
Susastra

Teringat ceritamu, saat kau pulang tahun lalu

08 Mei 2022 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Sudut Jakarta suatu ketika Satu Kau bawa Jakarta dalam empat sudut di punggungmu. Dua Sudut kiri atas kau pernah melihatnya, gedung-gedung tinggi, tidak ada majelis di sini, majelis hanya terhubung oleh kepentingan, malam dan sinar bulan memantul pada kaca, malam dan rapat, tender dan proyek. Fee bukan rahasia lagi. Tak ada lagi hikayat di sini, hanya mesin faksimile serta tumpukan thermal paper yang semakin sepi. Lima tahun waktu yang sangat lama untuk berbisnis lagi. Tiga Sudut kanan atas, teringat Miriam Budiardjo, saat di bangku sekolah menengah atas. Ada tiga sifat yang tercatat pada buku tulis tata negara milikmu. Lima tahun sekali akan berbondong-bondong lagi. Kau tak...
Bangsa yang Diami Alor
Budaya

Bangsa yang Diami Alor

05 Mei 2022 Hutan dijaga, Addi – sang dewa, mengawal perjalanan panjang teturunan di sana. Pernah mampir Takpala, ngopi dan makan jagung bose. Hawa sejuk segar menebar dari belantara adalah kenikmatan tiada tara… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Penjual kerainan di Takpala Tribe, Takpala Village. MEMBACA Ethnologue: Languages of the World, Barbara F. Grimes – Dallas, Texas: SIL International: bangsa yang mendiami Alor disebut Abui, Barawahing, Barue, atau Namatalaki. Baca juga: Perempuan Abui Orang-orang di sana punya tutur dan kisahnya sendiri atas tanah dan sumberdaya yang mereka punyai, dan pernah diklaim terjajah oleh bangsa Eropa di masa silam. Nusa dan babadnya senantiasa berulang, kami seperti menghela pangium edule, dan mabuk kepayang dengar berita cerita. Pemban...
Laut Tiada Judul
Esai, Guratan

Laut Tiada Judul

05 Mei 2022 Kampanye seperti gelombang, berulang-ulang. Gunung, hutan, kebun, sawah, sungai, danau, lautan, katanya milik sang pencipta, dan milik semua orang. Suara-suara milik yang berkuasa membelinya, hak-hak tidur nyanyak sebab alun arus pembangunan – pada tataran implementasi – adalah madat, siap dihisap. Lalu judul jadul hilang, tenggelam oleh waktu dan ruang… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Nelayan di sekitar Alila mengulang cerita silam tentang leluhur mereka datang dari negeri seberang. HEI, ‘wisa wanua-nu’, tanya santai sambil senyum nan biasa di kampung bila bertemu seseorang. Di negeri seberang pertanyaan yang sama dilantunkan kenalan baru, “Dari mana? Namamu siapa? Salam hormat mereka dengan raut berseri.” Mempertegas identitas, posis...
Birama Kelam
Susastra

Birama Kelam

01 Mei 2022 Haus lapar di bawa dalam tidur, mimpi sistem bercampur dalam cawan keyakinan: dijadikan budak selamanya. Kemudian bangkit dihajar cambuk regulasi, pontang-panting, sisa jadi bangkai, semua nanti bangkai pada saatnya: tiada lapar tiada haus tiada ilusi imajinasi... Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Dalou Travailleurs des champs et de la ville – Wikimedia Path: Subuh samar yang memar Travailleurs, jejak merekah di atas kelopak embun, Siapa hitung keriapmu? Sunyi menggambar: Tapak-tapak, bekas. Jejak hilang di ujung persimpangan Regulasi, setapak basi, jalan dihembus pembangunanisme Negara pecut kaki-kaki. Lengan, kaki, terus mendayung badai sampai mati Birama kelam, Wahai tapak-tapak luka Sungai sejarah jadi tinta darah Catatkan kebosanan membiru di kekumuhan kota Di sana...
Narasi Perempuan dalam Sejarah
Esai, Guratan

Narasi Perempuan dalam Sejarah

30 April 2022 Sejarah adalah hasil konstruksi, dan meniadakan pengalaman perempuan. Padahal ada banyak perempuan dan organisasi perempuan ikut melawan dengan cara-cara yang sangat prosedural, misalnya membentuk organisasi modern, mengajukan mosi kepada pemerintah untuk mendapatkan hak politik dan persamaan di muka hukum. Sejauh ini, narasi perempuan dalam sejarah sangat kurang… Oleh: Sulistyowati Irianto Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia SEJARAH itu adalah narasi besar yang dikonstruksi oleh ‘para tokoh’ dan pada umumnya dengan 'kacamata laki-laki'. Oleh karenanya bagaimana bunyi teks sejarah, akan sangat tergantung pada siapa yang membuat dan untuk kepentingan apa. Sejarah besar, seperti sejarah kolonial, melupakan narasi kecil, sejarah kesehari...
Musim Bunga
Susastra

Musim Bunga

29 April 2022 Oleh: MiRa Roe Penulis adalah sastrawan penulis Gambar: Laburnum anagyroides - Golden Chain Tree Amstel Kade – berlatar belakang rumah di atas air dan taman bunga – April 2010 Daun bersemi Hijau menghias kota Bunga merekah Ingatan malam hari Sinar bulan membayang Aaah, terik matahari melayukan bunga dan daun-daunan, hingga tunduk tanpa daya. Hukum alam telah mengajarkan pada kita semua, bahwa hidup manusia dihitung dalam batasan waktu menuju kuburan, sekali pergi tak mungkin kembali lagi. Mengenang masa Usia melebur duka Berbina jasa Megah merah, berdarah Hayat dikandung badan Kuingat pesan akhirmu, ayah, bahwa kehormatan, kemasyuran dan nama harum bukanlah titik akhir idaman hidupmu, walaupun hidup, mati, hina dan mulia adalah pemberian alam. Kilatan petir D...