Saturday, January 11

Tag: Indonesia

Padamnya Nyala
Susastra

Padamnya Nyala

25 Mei 2022 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Cahaya hidup dalam gelap PADAMNYA nyala ialah arah tempat bara api dihujamkan. Aku temui kesaksian dari api yang tak pernah bisa digenggam. Bila wujudmu adalah ketiadaan. Aku hilangkan tanpa yang membuatmu ada. Adalah cahaya bukti gelap nyata. Hiduplah mimpi membenamkan waktu antara tubuh dan jiwa. Cahaya-cahaya hidup dalam gelap. Aku pejamkan mata menghidupkan segala cahaya. Ruang betapa terasing ketika ada, waktu adalah ketika kau lupa mengingat ingatanmu. Saat kecepatan menemukan sunyinya, biarlah hilang segala yang menjadikannya ada. (*)
Doa Malam Memeluk
Susastra

Doa Malam Memeluk

21 Mei 2022 Walau telapak meminta, dan aku tak pantas mendapat apa-apa: “Telapak tangan menengadah, kutujukan pada seorang bocah nan suci dan dalam dekapku. Kini bibir bertemu bibir, doa itu hadir di setiap pelukkan dalam malam,” tutur Delima, kawan ceritaku di negeri seberang... Oleh: Daniel Kaligis KABUT bila air mata merenung Sisa senja bergelimang tangis Anak manusia menadahkan telapak Di trotoar empat lima Kapan kembali malam memeluk mimpimu Menghirup pekat asap knalpot Atau sisa-sisa yang mereka beri Supaya kenyang kau kenang dalam lapar Cukup makna derap jalan kereta Roda yang mendetak-detak lubang jalanan Saat kau pungguti seketul harap Yang ditendang keluar saku Tangismu kering dikira amsal Kau tuliskan dengan mata hati terima kasih Yang tak pernah kau pelajari dal...
Kete Kesu
Budaya

Kete Kesu

20 Mei 2022 Buntu Burake, hutan mistis, patung belum ada di sana menakala datang suatu senja, kenang diam nan sunyi lorong-lorong rimba, dinding batu, kubur ratusan tahun lampau, dan alam elok... Oleh: Parangsula Foto: daxzart HUTAN, gunung, tebing, jurang, datang di situ seakan menjejak ritual silam yang eksis sampai sekarang, kubur kuno berbentuk sampan di tebing berlubang, ada di sana, di Kete Kesu. Pada situs Luwuraya disebut bahwa di sana ada peninggalan purbakala, manusia purba, ‘oky kete kesu’ yang berasal dari salodong dan mempunyai adik kembar ‘nunang tongkonan’. Di jalan masuk Kete Kesu, sawah hijau kuning sepanjang musim menyambut pengunjung yang datang di desa adat yang berada empat kilometer tenggara Rantepao, ibu kota Toraja Utara. Tongkonan, yakni bangunan rumah ...
Tumpak Sewu
Foto Pilihan, Travel

Tumpak Sewu

20 Mei 2022 Oleh: Parangsula Foto: Ferdinand David - Pronojiwo, 06 Mei 2019 SUNGAI Glidih berhulu di Gunung Semeru, alirnya meliuk-liuk lalu tumpah, itulah air terjun Tumpak Sewu. Orang menyebut Tumpak Sewu juga sebagai Coban Sewu, menderas dari tebing berketinggian sekitar seratus dua puluh meter. Tumpahan Tumpak Sewu membentuk semacam tirai. Lokasinya berada di batas Lumajang dan Malang, di Jawa Timur. (*)
Balada Kelamin-Kelamin
Estorie, Susastra

Balada Kelamin-Kelamin

13 Mei 2022 Oleh: Emmy Sahertian Penulis berkegiatan di Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika Gambar: Seni instalasi karya Elina Simbolon memperingati 20 tahun peristiwa Mei 1998. Sumber: theconversation.com HARI ITU tanggal satu bulan satu tahun satu, ada ritual ilahi Tuhan menenun kelamin-kelamin Untuk mengalir cairan hidup…, merah… …putih… Dan dari liang yang lentur itu keluarlah kepalamu, …kepalaku… Berisi semua: Huruf –huruf Angka-angka Garis-garis Noktah-noktah Warna-warna, dan mimpi-mimpi Tiap hari melekat dekat merekat Nikmat dalam cinta Berjuta bahkan triliunan tahun kemudian Hari ini tanggal 13 Mei tahun 1998 Ada ritual birahi Kelamin-kelamin berseliweran tanpa arah Liar… Menusuk… Merobek… Mengumpat… Dan liang-liang memerah  itu  meradang… Luka dalam dendam. Belin...
Sejarah Bisu
Susastra

Sejarah Bisu

11 Mei 2022 Oleh: Oppy FritSia Moningka Penulis tinggal di Jakarta Kota menua... Terbatuk-batuk dalam nafas polusinya... Paru-paru menghitam diselimut dendam Kelamnya malam di tanah penggusuran Tembok-tembok kelabu... Adalah sejarah yang telah bisu Berkerut-kerut dilumuti kencing gelandangan Sementara di kursi Kutu busuk sibuk berpoligami Kota makin renta dijemput senja Kita di mana (*) 23 Desember 2009
Teringat ceritamu, saat kau pulang tahun lalu
Susastra

Teringat ceritamu, saat kau pulang tahun lalu

08 Mei 2022 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Sudut Jakarta suatu ketika Satu Kau bawa Jakarta dalam empat sudut di punggungmu. Dua Sudut kiri atas kau pernah melihatnya, gedung-gedung tinggi, tidak ada majelis di sini, majelis hanya terhubung oleh kepentingan, malam dan sinar bulan memantul pada kaca, malam dan rapat, tender dan proyek. Fee bukan rahasia lagi. Tak ada lagi hikayat di sini, hanya mesin faksimile serta tumpukan thermal paper yang semakin sepi. Lima tahun waktu yang sangat lama untuk berbisnis lagi. Tiga Sudut kanan atas, teringat Miriam Budiardjo, saat di bangku sekolah menengah atas. Ada tiga sifat yang tercatat pada buku tulis tata negara milikmu. Lima tahun sekali akan berbondong-bondong lagi. Kau tak...
Bangsa yang Diami Alor
Budaya

Bangsa yang Diami Alor

05 Mei 2022 Hutan dijaga, Addi – sang dewa, mengawal perjalanan panjang teturunan di sana. Pernah mampir Takpala, ngopi dan makan jagung bose. Hawa sejuk segar menebar dari belantara adalah kenikmatan tiada tara… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Penjual kerainan di Takpala Tribe, Takpala Village. MEMBACA Ethnologue: Languages of the World, Barbara F. Grimes – Dallas, Texas: SIL International: bangsa yang mendiami Alor disebut Abui, Barawahing, Barue, atau Namatalaki. Baca juga: Perempuan Abui Orang-orang di sana punya tutur dan kisahnya sendiri atas tanah dan sumberdaya yang mereka punyai, dan pernah diklaim terjajah oleh bangsa Eropa di masa silam. Nusa dan babadnya senantiasa berulang, kami seperti menghela pangium edule, dan mabuk kepayang dengar berita cerita. Pemban...
Laut Tiada Judul
Esai, Guratan

Laut Tiada Judul

05 Mei 2022 Kampanye seperti gelombang, berulang-ulang. Gunung, hutan, kebun, sawah, sungai, danau, lautan, katanya milik sang pencipta, dan milik semua orang. Suara-suara milik yang berkuasa membelinya, hak-hak tidur nyanyak sebab alun arus pembangunan – pada tataran implementasi – adalah madat, siap dihisap. Lalu judul jadul hilang, tenggelam oleh waktu dan ruang… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Nelayan di sekitar Alila mengulang cerita silam tentang leluhur mereka datang dari negeri seberang. HEI, ‘wisa wanua-nu’, tanya santai sambil senyum nan biasa di kampung bila bertemu seseorang. Di negeri seberang pertanyaan yang sama dilantunkan kenalan baru, “Dari mana? Namamu siapa? Salam hormat mereka dengan raut berseri.” Mempertegas identitas, posis...
Birama Kelam
Susastra

Birama Kelam

01 Mei 2022 Haus lapar di bawa dalam tidur, mimpi sistem bercampur dalam cawan keyakinan: dijadikan budak selamanya. Kemudian bangkit dihajar cambuk regulasi, pontang-panting, sisa jadi bangkai, semua nanti bangkai pada saatnya: tiada lapar tiada haus tiada ilusi imajinasi... Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Dalou Travailleurs des champs et de la ville – Wikimedia Path: Subuh samar yang memar Travailleurs, jejak merekah di atas kelopak embun, Siapa hitung keriapmu? Sunyi menggambar: Tapak-tapak, bekas. Jejak hilang di ujung persimpangan Regulasi, setapak basi, jalan dihembus pembangunanisme Negara pecut kaki-kaki. Lengan, kaki, terus mendayung badai sampai mati Birama kelam, Wahai tapak-tapak luka Sungai sejarah jadi tinta darah Catatkan kebosanan membiru di kekumuhan kota Di sana...