Thursday, November 21

Susastra

Apa Kabar 04 – 05
Budaya, Editorial, Susastra

Apa Kabar 04 – 05

04 Mei 2021 Oleh: Dera Liar Alam APA KABAR pembangunan, rakyat sudah dapat bagiannya? Hari ini bicara hak-hak yang masih terabai. Di tingkat nasional sistem sementara bersuara: "Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal untuk tahun mendatang, 2022, telah dirancang. Seperti itu kabar menarik dari kementerian yang mengurus soal uang di negeri ini. Anda sehat, itulah cerita positif hari ini, di 04 - 05. Sementara, tercatat ada pasien positif harian selama pendataan dua puluh empat jam terkini sebanyak 4.369 orang. Pada sisi sama C-19, akumulasi pasien sembuh ada 1.541.149 orang, berada pada kisaran 91,3 persen. Teruslah sehat, dan terus bersemangat. Ibu negara berbenah, di sejumlah daerah, rakyat dalam petaka, berdarah-darah menanggung sengsara. Waktu, ada dalam ...
Purnama China
Budaya, Susastra

Purnama China

27 April 2021 Oleh: Dera Liar Alam NEGERI-NEGERI di timur rayakan full moon festival pada pertengahan musim gugur. Orang-orang menikmat purnama di tepi danau atau di atas bukit, atau di tepi pantai: dewi khayangan turun ke bumi membawa ramuan panjang umur bagi manusia. Di kampung saya, ada saat di mana bulan disebut ‘purnama china’, yaitu sehari dua sebelum full moon, dan sehari dua sesudah full moon, manakala bulan terlihat agak sipit. Senang sekali menonton fenomena malam purnama china dari punggung perbukitan wanua Kawatuan di mana gelombang di lour tampak gemerlapan keemasan. Dendang tercipta, se wewene ‘mengantar’, nyanyi ‘lolombulan menembo-nembo’. Kisah percintaan di zaman perang. Nyaku koffië sajak, menyinta sepenuh cawan, kau, senyum kaku semesta yang memecah di kecipak ri...
Harapan Menagih Janji
Politik, Susastra

Harapan Menagih Janji

Medio 2014 Oleh: MiRa Roe, Amsterdam di buffet laci antiktertumpuk kertas tulisanmerekam jejak perjuangandemi untuk keadilan sosial di antara kata kecewatertumpu harapanrakyat bergerakterpilah pilah harapan menagih janji,jiwa tertindas serasa nyeripedih bosannya kebohongan,orbais berjubah demokrasi harapan menagih janji,pembebasan dari penjajahsiapa berani berkorban,melawan perubahan semu harapan menagih janji,seiring proses regenerasiberdialektis mengikuti zaman,anak bangsa berkontradiksi harapan menagih janji,siapa pembela kebenaranintinya rakyat bosan menanti,kawan disangka lawan harapan hanya harapan,bibir bergincu warna pemilurakyat tetap sadar manipulasi,siapa kawan dan siapa lawan Amsterdam, 11 April 2014 Sumber Gambar: Social Justice
Dewanagari bertemu Yesus
Budaya, Susastra

Dewanagari bertemu Yesus

16 September 2020 Oleh: Dera Liar Alam Dirangkum dari berbagai sumber Gambar: Lukisan Kresna, karya Dominique Amendola DEWANAGARI adalah kisah mirip Yesus. Susastra ini eksis sekitar empat ratus tahun sebelum Yesus historis disejarahkan umat Kristiani, bahkan lebih jauh dari itu. Dalam beberapa tradisi perguruan Hindu, misalnya Gaudiya Waisnawa, Dewanagari dianggap sebagai manifestasi dari kebenaran mutlak, atau perwujudan Tuhan itu sendiri, dan dalam tafsiran kitab-kitab yang mengatasnamakan Wisnu atau Kresna, misalnya Bhagawatapurana, ia dimuliakan sebagai Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa. (Guy L. Beck: Sonic theology: Hinduism and sacred sound. Columbia, S.C: University of South Carolina Press). Dalam Bhagawatapurana, Dewanagari digambarkan sebagai sosok penggembala muda...
Sajak Digital
Susastra

Sajak Digital

16 Mei 2020 Oleh: Dera Liar Alam jika mungkin, maka aku mau: sajak tanpa katasurat tanpa hurufgambar berjuta warna media hari ini seperti pengembara,tanpa rumah.
PULANG
Susastra

PULANG

18 Maret 2020 Oleh: Daniel Kaligis Pulanglah dengan berani! BERTANYA KAWAN: setuju social distancing? Masih banyak orang di jalan-jalan, melawan, menentang. Ada yang memang harus turun ke jalan sebab memang mereka harus ada di jalan, kejar setoran, mencari sesuap rezeki. “Anak istri saya harus makan.” Beribu zaman bumi dirusak. Manusia berdebat cari ‘kambing hitam’, saling tuduh, namun gagal memperbaiki alam. Saya dapat berita dari kawan-kawan di banyak negara: pusat-pusat keramaian sunyi sebab Covid-19: Dalam diam, bumi membebat luka-lukanya. Belantara menyambut musim. Spesies jadi misteri, siklus dibantai peradaban. Salju meleleh melemah albedo-nya terpantau dari Scott Island. Lumba-lumba – yang ratusan tahun tidak pernah muncul – kini mulai bermain di sekitar laut Venesia. ...
Ipagpatuloy Ang Pakikibaka Para Sa Karapatang Pantao At Kapayapaan
Susastra

Ipagpatuloy Ang Pakikibaka Para Sa Karapatang Pantao At Kapayapaan

10 November 2018 Oleh: Dera Liar Alam jejak para martyr syairkan benih-benih di tanah di debu di lumpur dengan paculnya dirampok perang... pengembara membaca mantra: buzzword rumah kaca, menendang bayang bulan, perempuan negeri seberang bunting pribumi, lahirlah proklamasi bimbang... peramu alam, disebut menyembah pohon menyembah batu lalu, iman ekonomi memindahkan gunung-gunung ke dasar samudera: bila bencana tiba, doa kita panjang-panjang dan lama, seakan tuhan pembunuh maha dasyat, padahal semesta terus dijarah... Ipagpatuloy ang pakikibaka para sa karapatang pantao at kapayapaan (Filipono) = Lanjutkan perjuangan untuk hak asasi manusia dan perdamaian! Featured image: Idrija Mercury Mine.
Dan Embun Esok Hari Tak kan Hilang
Budaya, Susastra

Dan Embun Esok Hari Tak kan Hilang

Medio 2012 Refleksi Kamis Malam Dunia Maya, 20 April 2012 Sajak-Sajak: Neng Lilis Supriatin El Cacuk Kaka Tewel Kaka Tewel tahukah kau di mana sang embun, bila dia disapa oleh keringat mentari? seperti nyanyian bintang saat senja sentuh ufuk baratmu… Neng Lilis Supriatin jemari mengelus tetes keringat, embun menguusap peluh, selalu bernyanyi walau tanpa bintang karena ufuk barat bukanlah seutas batas, hela napas... El Cacuk pada pesonamu di sudut ini, selalu ada embun, kenang indah kala bersamamu jauh di lubuk hatiku — sejuk sentuh malam... Kaka Tewel menarilah wahai rembulan malam… tajukmu kilau bunga buaian sang fajar... embun kan sirna dalam pesona angan… El Cacuk batas malam, beralih gaduh sebab suaramu tanya, ‘mengapa tunggu’ kubilang, ‘entah, cukup bagiku, aku sayang k...
Jejak Duka
Budaya, Susastra

Jejak Duka

Medio, April 2010 Oleh: Dera Liar Alam sebongkah ragu pada kelam sebuah bencana yang kerap mengecup sepi manakala lentera di hati padam deras bergemuruh air terdengar di ruang tanpa loteng aku cuma punya rasa yang kau bentuk pasrah tapaki jarak terentang karena kau jauh duka segumpal menggenangi kolam hati sore ini lamunanku menepi karena kantuk menggila ilusi mereda mimpi memeluk gamang malam ini duka kutemui berselendang menutup separuh muka dendang tawa mengiris jejak cahaya ledak menderu...