Tuesday, April 16

Jakarta Menunggu September


2010


Oleh: Dera Liar Alam


MERDEKA di negeri ini jadi tak berguna selain laknat regulasi memusuhi rakyat.

Kalkulasikan seberapa kacau balau tumpang tindih aturan mengguncang tubuh negeri sendiri.

Tanah berubah kuasa mengusir anak negeri, air menjelma bencana, privatisasi meruncing lebih purba dari zaman perang bambu-runcing di masa silam.

Seberapa tua usia sistem? Mengapa tetap berstatus negara berkembang? Masa pertumbuhan yang aneh, sebab ia sudah mencapai pikun sebelum dewasa.

Lihatlah para pecandunya yang duduk-duduk di depan layar berita dan membisikan ketololan sehari-hari. Terminologinya tak bertambah, hanya keheranannya tumbuh lebih cepat dari rambut di kepala berisi neuron harga mati kesatuan maya.

Hari itu setelah upacara selesai, saya dan engkau pun belum merdeka: cara bicara, cara merangkai cerita, peran dan apa yang mengalir di darahmu, semua, cuma kehampaan biaskan energi semu sebuah sistem tertanam dalam raga terbelenggu, didrive kepentingan kuasa untuk lahir, dewasa kelamin, beranak dan mati…

Seperti itu saja. (*)