Wednesday, May 8

Susastra

PULANG
Susastra

PULANG

18 Maret 2020 Oleh: Daniel Kaligis Pulanglah dengan berani! BERTANYA KAWAN: setuju social distancing? Masih banyak orang di jalan-jalan, melawan, menentang. Ada yang memang harus turun ke jalan sebab memang mereka harus ada di jalan, kejar setoran, mencari sesuap rezeki. “Anak istri saya harus makan.” Beribu zaman bumi dirusak. Manusia berdebat cari ‘kambing hitam’, saling tuduh, namun gagal memperbaiki alam. Saya dapat berita dari kawan-kawan di banyak negara: pusat-pusat keramaian sunyi sebab Covid-19: Dalam diam, bumi membebat luka-lukanya. Belantara menyambut musim. Spesies jadi misteri, siklus dibantai peradaban. Salju meleleh melemah albedo-nya terpantau dari Scott Island. Lumba-lumba – yang ratusan tahun tidak pernah muncul – kini mulai bermain di sekitar laut Venesia. ...
Ipagpatuloy Ang Pakikibaka Para Sa Karapatang Pantao At Kapayapaan
Susastra

Ipagpatuloy Ang Pakikibaka Para Sa Karapatang Pantao At Kapayapaan

10 November 2018 Oleh: Dera Liar Alam jejak para martyr syairkan benih-benih di tanah di debu di lumpur dengan paculnya dirampok perang... pengembara membaca mantra: buzzword rumah kaca, menendang bayang bulan, perempuan negeri seberang bunting pribumi, lahirlah proklamasi bimbang... peramu alam, disebut menyembah pohon menyembah batu lalu, iman ekonomi memindahkan gunung-gunung ke dasar samudera: bila bencana tiba, doa kita panjang-panjang dan lama, seakan tuhan pembunuh maha dasyat, padahal semesta terus dijarah... Ipagpatuloy ang pakikibaka para sa karapatang pantao at kapayapaan (Filipono) = Lanjutkan perjuangan untuk hak asasi manusia dan perdamaian! Featured image: Idrija Mercury Mine.
Dan Embun Esok Hari Tak kan Hilang
Budaya, Susastra

Dan Embun Esok Hari Tak kan Hilang

Medio 2012 Refleksi Kamis Malam Dunia Maya, 20 April 2012 Sajak-Sajak: Neng Lilis Supriatin El Cacuk Kaka Tewel Kaka Tewel tahukah kau di mana sang embun, bila dia disapa oleh keringat mentari? seperti nyanyian bintang saat senja sentuh ufuk baratmu… Neng Lilis Supriatin jemari mengelus tetes keringat, embun menguusap peluh, selalu bernyanyi walau tanpa bintang karena ufuk barat bukanlah seutas batas, hela napas... El Cacuk pada pesonamu di sudut ini, selalu ada embun, kenang indah kala bersamamu jauh di lubuk hatiku — sejuk sentuh malam... Kaka Tewel menarilah wahai rembulan malam… tajukmu kilau bunga buaian sang fajar... embun kan sirna dalam pesona angan… El Cacuk batas malam, beralih gaduh sebab suaramu tanya, ‘mengapa tunggu’ kubilang, ‘entah, cukup bagiku, aku sayang k...
Jejak Duka
Budaya, Susastra

Jejak Duka

Medio, April 2010 Oleh: Dera Liar Alam sebongkah ragu pada kelam sebuah bencana yang kerap mengecup sepi manakala lentera di hati padam deras bergemuruh air terdengar di ruang tanpa loteng aku cuma punya rasa yang kau bentuk pasrah tapaki jarak terentang karena kau jauh duka segumpal menggenangi kolam hati sore ini lamunanku menepi karena kantuk menggila ilusi mereda mimpi memeluk gamang malam ini duka kutemui berselendang menutup separuh muka dendang tawa mengiris jejak cahaya ledak menderu...