Sunday, December 22

Opini

Universitas, Budak Kapitalis?
Opini

Universitas, Budak Kapitalis?

02 Oktober 2021 Oleh: Soe Tjen Marching Editor: Dera Liar Alam Gambar: Retouching — Intellectual Monopoly Capitalism and the University MEDIO dua pekan yang lalu, saya diminta organisasi yang meranking universitas-universitas di seluruh dunia, untuk menjadi salah satu panitia. Saya harus meranking salah satu universitas di Indonesia, nama universitas itu tidak saya sebut. Ada beberapa yang langsung saya kritik dari kebanyakan universitas di Indonesia: mereka sangat mementingkan formalitas. Yang digembar-gemborkan fasilitas — walaupun fasilitas yang dipakai seringkali tidak ramah lingkungan, tapi isinya tipis. Ini kritik saya: Universitas fungsinya seperti makelar bisnis, yang mencetak mahasiswa supaya bisa jadi budak perusahaan dan bahkan budak penguasa. Tak ada vissi missi yang ...
Sia Una
Guratan, Opini, Susastra

Sia Una

28 September 2021 Oleh: Daniel Kaligis A power ballad titled 'When the Children Cry', menggugat dari United Kingdom, awal 1989. Mike Tramp – Lead vocals, menyayat soul pendengarnya: Anak-anak menyanyi, dunia baru dimulai dalam cinta dan damai... KEKESENEN adu mulut dengan Karto, jabang masih dalam kandung badan Keke. Pertikaian menjadi biasa, menyala dan reda, hingga Rudolf lahir, tumbuh, masuk sekolah, lalu berkarya. Jauh sebelum itu, di Egypt ada Rudolf yang lain lahir. Kisah tentang dia bermula di Alexandria, 1894. Manakala Perang Dunia Pertama berkecamuk, Rudolf mendaftarkan diri dalam Resimen ketujuh Artileri Medan Bavaria, menjadi infantri, dianugerahi Salib Besi Kelas Dua. Usai perang, ia ke München, bergabung dengan perhimpunan Thule, membantu Freikorps. Rudolf, wakil ...
Etos Miskin Etik
Budaya, Editorial, Guratan, Opini

Etos Miskin Etik

09 September 2021 Artikel ini sudah ada sejak berapa tahun lalu, seperti itu, sejarah berulang. Tadi, sore menjelang malam di tepi pantai nan ramai, mengulang huruf, sajak-sajak yang sekian lama dirusak. Ketika malam baru mulai, bersua kawan di kafe depan hotel tak jauh dari debur gelombang hambar oleh riuh kota. Kami mengulang bincang sejarah berulang, kata diedit, ditambahkan, dimodifikasi, dan manusia-manusia lupa. Menggejala, menggila, dan cinta diri… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis JAKARTA, belantara beton logam kaca plastik. Nyaku, pada satu ruang, melantur kaki lepas penat sehari suntuk. Di hadapku jalan sunyi. kompleks ini diportal dari berapa arah. Nun, dari sini, matahari senja menggantung langit jingga bertabur awan jauh di belakang Pakubuwono Sig...
Jakarta Menunggu September
Opini, Politik, Susastra

Jakarta Menunggu September

2010 Oleh: Dera Liar Alam MERDEKA di negeri ini jadi tak berguna selain laknat regulasi memusuhi rakyat. Kalkulasikan seberapa kacau balau tumpang tindih aturan mengguncang tubuh negeri sendiri. Tanah berubah kuasa mengusir anak negeri, air menjelma bencana, privatisasi meruncing lebih purba dari zaman perang bambu-runcing di masa silam. Seberapa tua usia sistem? Mengapa tetap berstatus negara berkembang? Masa pertumbuhan yang aneh, sebab ia sudah mencapai pikun sebelum dewasa. Lihatlah para pecandunya yang duduk-duduk di depan layar berita dan membisikan ketololan sehari-hari. Terminologinya tak bertambah, hanya keheranannya tumbuh lebih cepat dari rambut di kepala berisi neuron harga mati kesatuan maya. Hari itu setelah upacara selesai, saya dan engkau pun belum merdeka: car...
Ramai-Ramai Jadi Hijau
Budaya, Opini

Ramai-Ramai Jadi Hijau

27 Agustus 2010 Oleh: Yustinus Sapto Hardjanto Editor: Dera Liar Alam Gambar: Elle Aon/Shutterstock ENTAH angin dari mana yang membuat daerah-daerah di Bumi Nusantara ini menghembuskan slogan goes green. Pendek kata semua rame-rame ber‘hijau’ria. Padahal sebelum ini konotasi warna hijau sering diidentikkan dengan keagungan nilai dan etika Islam. Hijau adalah warna dasar kerajaan Arab Saudi. Hijau juga warna dasar bendera lambang Nahdatul Ulama (NU). Ketika masa terakhir pemerintahan Soeharto, sering terdengar istilah ‘ijo royo-royo’ itu artinya masyarakat muslim diakomodir dengan sangat baik di dalam pemerintahan Soeharto. Kini hijau dipakai oleh banyak kepala pemerintah daerah untuk menyatakan bahwa kepemerintahan mereka adalah peduli dan punya komitment besar untuk lingkungan. ...
Interupsi GSSY
Budaya, Editorial, Guratan, Opini

Interupsi GSSY

20 Agustus 2012 Oleh: Daniel Kaligis “Bung Daniel, biar ley so tinggal di luar negeri, tapi sebagai almamater Perguruan KRIS, tetap tinggal bersama di hati. Kalau saja satu saat ada kesempatan untuk ikut sumbangsih membantu ‘memugar’ sekolah KRIS pasti akan saya lakukan.” — Rondonuwu Indra — Sydney, Australia The son of Jozias Ratulangi and Augustina Gerungan, both from wealthy, well-respected Minahasa families, Sam Ratulangi was born in Tondano, North Sulawesi, at the time a part of the Dutch East Indies. He was a gifted student, who after completing his studies in Tondano and Batavia went to Amsterdam in the Netherlands for further studies. He graduated from a teacher's college as a science teacher in 1915, studied for two more years at the University of Amsterdam, and in 1919 ear...
Baliho Kosong 2024
Opini, Politik

Baliho Kosong 2024

08 Agustus 2021 Oleh: Linda Christanty Penulis adalah Penulis dan Sastrawan BALIHO-BALIHO sudah terpasang di beberapa tempat, menampilkan wajah-wajah tembam lambang kemakmuran milik sosok-sosok yang berambisi menjadi hmm hmm hmm..., capres 2024. Jangan terulang lagi peristiwa seperti 2019. Menjelang hari pencoblosan tahun itu, seorang teman menghubungi saya untuk berceramah tentang pentingnya memilih sosok buruk ketimbang memilih sosok terburuk. Saya tertawa. Ia mengingatkan jangan sampai sosok terburuk menang dan menjatuhkan bangsa Indonesia dalam penderitaan tak bertepi. Menangkan sosok buruk, imbaunya. Pada hari pencoblosan, beberapa teman juga menelepon untuk menanyakan saya memilih siapa. Mereka melanggar prinsip langsung-bebas-rahasia. Jangankan memilih, kata saya, pergi ...
Penyidik mestinya Profesional dan Proporsional
Hukum & Kebijakan, Opini

Penyidik mestinya Profesional dan Proporsional

09 Agustus 2020 Oleh: AKBP (Purn) Kamaluddin, M.Si Perlu diingatkan berulang-ulang, bahwa pemberantasan mafia tanah itu adalah instruksi Kepala Negara dan didukung Kepolisian Negara. Jangan sampai rakyat mendahului dan bertindak seturut jalan mereka sendiri sebab kelakuan aparat yang keparat. Maka, bertindak dan berlakulah profesional dalam menangani kasus-kasus terkait perkara yang dimaksud. MENDALAMI perkara-perkara, saya pernah menekuni kerja penyidikan saat bertugas di kepolisian. Sekarang ini mengamati, mencermati, mendalami, dan memberi masukan: Laporan saudara Padeng Gervasius, SH, ke Polres Gowa, Sulawesi Selatan, perihal dugaan tindak pidana pengunaan surat-surat yang isinya tidak sejati, atau tidak benar, dan atau tidak sesuai yang sebenarnya sebagai alat bukti. Cerm...
Lagu Presisi dan Fenomena Gunung Es Mafia Tanah
Opini

Lagu Presisi dan Fenomena Gunung Es Mafia Tanah

07 Agustus 2021 Oleh: Ridwan Basri, SH, CLA Penulis adalah praktisi hukum Editor: Dera Liar Alam MEMBACA kabar, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., mengintruksikan jajarannya membentuk Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Tanah. Menyusul kritik masyarakat luas bahwa di masa kepemerintahan Joko Widodo, polisi telah kembali menjadi alat penguasa saja. Namun, saya punya opini lain dari apa yang dikemukakan masyarakat umum. Saya percaya bahwa ada personil-personil kepolisian yang dapat dipercaya. Kapolri sudah menegaskan langkah-langkah untuk memperbaiki citra kepolisian di negara ini. Komitmennya uenjadikan Polri sebagai institusi yang prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan. Menjamin keamanan untuk mendukun...
Propaganda Kabar Beracun
Guratan, Opini

Propaganda Kabar Beracun

03 Agustus 2021 Manakala aparatur pengawal hukum masih mengakrabi kejahatan, maka, kejahatan akan abadi di bumi… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Editor: Philips Marx TIBA masa mengamuflase diri, entah siapa yang dapat dipercaya, uang telah membijaki kuasa. Rakyat haus lapar, dibuntingi propanda berhari-hari, sepanjang hidupnya. Siapa yang dapat mengatur arus kabar berita yang sudah jadi derita? Tanya, lalu jawab masing-masing. Program Interpol 2014, Kaos biru kelam bertuliskan ‘Turn Back Crime’. Jaringan kepolisian sedunia ini berkampanye, ‘katanya’ bagi kesadaran umat manusia agar sama-sama melawan kejahatan terorganisir di sekeliling mereka. Di situsnya, saat itu, turnbackcrime.com, menyebut yang mana kegiatan mereka adalah memerangi barang-barang dan oba...