Wednesday, November 5

Esai

Pembela Berani Bernurani
Esai, Guratan, Hukum & Kebijakan

Pembela Berani Bernurani

26 Juni 2022 Selalu, maju terus, berdiri teguh jangan goyah…!! Oleh: Emmy Sahertian Penulis berkegiatan di Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika PROFESIONALITAS seorang pembela keadilan adalah bagaimana hati nuraninya menjadi dasar pembelaan dan membuatnya bijak dalam melakukan keputusan etis, cerdas dalam mengelola perilaku. Hati nurani itu merupakan bingkai atau frame yang akan membentuk ilmu pembelaan, yang dipelajari secara kognitif agar menjadi alat pengungkap kebenaran untuk keadilan: mestinya hal itu terpeta dan tersimpan dengan baik dalam memori, melahirkan keputusan etis perilaku pembelaan yang berani dan  mumpuni. Baca artikel terkait: Pantar, Siapa Gentar Karena perilaku merupakan  perintah evaluatif dari memori. Frame hati nurani ini tidak bisa direkayasa ka...
Rindu Dibawa Jauh Berlayar
Budaya, Esai

Rindu Dibawa Jauh Berlayar

19 Juni 2022 Tercatat di ‘Syair Satir Selatan’, petualangan di pesisir Badau, berlanjut di Labuanbajo. Di bayang mangrove ditebang proyek pelebaran pantai, penghalau gelombang setan-setan korupsi. Teks mendaratkan murka investasi. Ketika penutup muka sudah hampir tidak laku, sandal dituduh sundal. Jualan hari ini dogma fiksi dan inflasi. Nun jauh di sana, Pachacamac memeluk Mama Quilla sang ibu bulan terbenam di ujung teluk, memerintah kelahiran makhluk. Di sini, regulator mendulang undang-undang seperti pedang… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Kapal sandar dan Kamera VIRACOCHA tembang mengiris irama darah sejarah. Dewi Bumi Dewi Laut: dewa-dewi bermandi kelam, berkelahi jabatan. Pedang dihunus, leher rakyat, perut rakyat, sajak terbunuh di tikung...
Abugida di Mangupura
Budaya, Esai

Abugida di Mangupura

19 Juni 2022 Ajaran mengkhayalkan huruf seragam, isi kepala seragam. Kehendak kuasa bertahta dalam dongeng ribuan zaman, lalu pecah jadi mata uang. Percaya tanpa banding, tanpa uji, maka kita menjadi penonton kekal sepanjang zaman… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Mendung di ufuk Pandawa DIRINDU kota menawan: Mangupura. Di sana Mengwi, Gulingan, Mengwitani, Kekeran, Kapal, Abianbase, Lukluk, Sempidi, dan Sading. Rindu tebing curam dan gelombang, orang-berbincang, dan senyum kaku di peradaban nan gamang. Selasa 25 Nopember 2008, ‘Semi Loka Nama Ibu Kota Kabupaten Badung’ digelar di gedung DPRD Badung, menghasilkan kesepakatan bahwa ibu kota kabupaten Badung adalah Mangupura. Dari hasil ini ditindaklanjuti dan mendapat persetujuan DPRD Kabupaten Bad...
Tahun Gajah
Budaya, Esai, Estorie, Internasional

Tahun Gajah

14 Juni 2022 Abrahah al-Asyram masyur karena legenda perang. Sang jendral perang Kerajaan Aksum itu, pada 20 April 570, menyerang Ka’bah Mekkah dengan pasukan gajah. Siapa sangka, budak jadi jenderal? Dan tentang dia sendiri, yakni Abrahah, tak ada catatan sejarah tahun kematiannya. Oleh: Parangsula Penulis adalah penyair dan penulis Gambar: Elephants in the battle MISTERI ‘Tahun Gajah’ semacam ‘jawab’ bahwa penanggalan adalah konsensus. Penanda yang dapat ditelusur dari dalam kisah itu adalah kelahiran, nama-nama penguasa, pertikaian, perdamaian, dan boleh jadi kenang pandemi susah derita di zaman itu, masih bersisa sampai kini. Apa hubungan manusia, periode waktu, perang, sejarah dengan gajah? Menurut saya, karena gajah – sambung menyambung cerita – fakta hewan tersebut s...
Dunia Baru
Editorial, Esai, Guratan

Dunia Baru

07 Juni 2022 Menghitung berapa dasawarsa bumi panas pertikaian, keyakinan-keyakinan merasuk ruang relung rakyat tanpa diuji, maka rakyat ikut berkelahi. Chee Rich, kawan diskusi di bumi maya buka suara, “Babad tanah leluhur — bukan dari cerita film Indonesia saja — menari dalam cinta dan darah. Keturunanmu akan meremukkan kepalanya, warisan seribu zaman yang mengundang seribu bukti kasih; Sahihkah bukti-bukti? Aku keturunan dari keturunan dan keturunan dari yang tidak ada jadi ada. Kita bukan siapa-siapa, tapi apa yang jadi bukti sejarah bahwa kita ada dari masa lalu.” Begitu interupsinya hari ini pada judul di atas. Entah ilusi kita sama, bermimpi air layak konsumsi sejuk segar, berenang di sejuk segar alam. Menunda kekalahan dan mati berkali-kali… Oleh: Daniel Kaligis Penulis ada...
Laut Tiada Judul
Esai, Guratan

Laut Tiada Judul

05 Mei 2022 Kampanye seperti gelombang, berulang-ulang. Gunung, hutan, kebun, sawah, sungai, danau, lautan, katanya milik sang pencipta, dan milik semua orang. Suara-suara milik yang berkuasa membelinya, hak-hak tidur nyanyak sebab alun arus pembangunan – pada tataran implementasi – adalah madat, siap dihisap. Lalu judul jadul hilang, tenggelam oleh waktu dan ruang… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Nelayan di sekitar Alila mengulang cerita silam tentang leluhur mereka datang dari negeri seberang. HEI, ‘wisa wanua-nu’, tanya santai sambil senyum nan biasa di kampung bila bertemu seseorang. Di negeri seberang pertanyaan yang sama dilantunkan kenalan baru, “Dari mana? Namamu siapa? Salam hormat mereka dengan raut berseri.” Mempertegas identitas, posis...
Narasi Perempuan dalam Sejarah
Esai, Guratan

Narasi Perempuan dalam Sejarah

30 April 2022 Sejarah adalah hasil konstruksi, dan meniadakan pengalaman perempuan. Padahal ada banyak perempuan dan organisasi perempuan ikut melawan dengan cara-cara yang sangat prosedural, misalnya membentuk organisasi modern, mengajukan mosi kepada pemerintah untuk mendapatkan hak politik dan persamaan di muka hukum. Sejauh ini, narasi perempuan dalam sejarah sangat kurang… Oleh: Sulistyowati Irianto Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia SEJARAH itu adalah narasi besar yang dikonstruksi oleh ‘para tokoh’ dan pada umumnya dengan 'kacamata laki-laki'. Oleh karenanya bagaimana bunyi teks sejarah, akan sangat tergantung pada siapa yang membuat dan untuk kepentingan apa. Sejarah besar, seperti sejarah kolonial, melupakan narasi kecil, sejarah kesehari...
Shenzhen Menggeser New York
Esai, Internasional, Opini

Shenzhen Menggeser New York

20 April 2022 Mujizat itu turun dari langit transparansi, kemudian dalam praksis sistem mengakomodirnya dengan peran terukur dan dapat diuji. Nubuat yang tak tercatat dalam kitab agama-agama itu selasatunya tentang Shenzhen. Oleh: T. T. Tan Penulis tinggal di Banjarmasin Editor: Parangsula Gambar: Screenshot Shenzhen di tiktok bolong MARI berkaca. Di sorga ini cemin kita bukan tembok menjulang sekelompok mindset mapan bercampur isme-isme. Maka, jangan mengaku-aku sebagai yang paling benar, karena alam dan seisi bumi akan menunjukkan fakta-fakta kebenaran dari setiap pernyataan yang berlumur dusta. Baik dari sisi kehidupan humanisme, maupun kemakmuran datang dari semesta alam dalam merealisasikan berkah-berkah-Nya kepada umat manusia yang memelihara bumi, mengelola pemerintahan, ma...
Tafsir Tiara bersusun Tiga
Esai, Estorie

Tafsir Tiara bersusun Tiga

10 April 2022 Tafsir pernah murka dalam geram nan takut. Berkali-kali umat adakan persiapan, menyembunyikan diri dari rumahnya yang fana di semesta, yakni bumi, sebab ‘janji hidup tiada berkesudahan’ di seberang langit. Lalu, janji-janji diuji data, fakta, diteliti, dibenturkan, dan sekonyong-konyong mimpi kerajaan seribu tahun hancur berkeping. Sisa dari itu adalah kefanatikan tak tahan uji, dan malu berkepanjangan oleh karena fakta-fakta pengetahuan yang terus berganti sebab dirombak, diperbaharui. Lupalah dogma, bahwa, mengampuni dan mencintai sesama jauh lebih luhur dari ‘hukum-hukum yang diperjualbelikan kepentingan para tuhan yang memang misteri dan tak ada satu pun makhluk pernah sanggup bertemu apalagi mendefinisikannya…      Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis pe...
Pasar Totalitas Ide
Esai

Pasar Totalitas Ide

31 Maret 2022 Gagasan, nilai, norma: diwariskan dari tetua, ditularkan leluhur pada turunannya untuk mengerjakan alam supaya berguna. Bertahun silam, kawan menyentak saya dengan tulisan tentang ‘identitas dan social-engineering’, kemudian kami bertukar pikir… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Pasar Sawah, kadang tergenang air lumpur dan sampah di musim hujan. Harga ikan di sini acap kali seperti menimbun harga diri. TENTANG pasar dan budaya, pada beberapa kawan saya menyebut, “Pasar akan membantah segala fanatisme, (jika) lahir di tanah leluhur hanya sebuah kebetulan – yang oleh sebagian orang menganggapnya takdir.” Apa itu takdir? Saya tak hendak menyebut itu sebagai ‘jalan buntuh pemikiran’ atau bingkai yang mengurung kemerdekaan berpikir. Namun, sa...