Friday, November 22

Budaya

Setelah Panen
Budaya, Susastra

Setelah Panen

29 Juni 2022 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Pematang nan sunyi. Sore di Oesao, Kupang Timur. PANEN tiba pada musim kedua, hembusan angin musim ketiga menggugurkan daun-daun. Kau berdiri di pematang, cahaya sore jatuh pada tubuhmu. Pandangan matamu menyimpan kebahagian, akankah ini terus berulang? Tumpukan jerami kau bakar sore ini, menjadi asap yang hilang ditiup angin. Keringat yang jatuh dari tubuhmu telah tumbuh menjadi tumpukan padi di pematang. Ketika hari telah surup, gelap semakin jelas kau lihat pada hamparan tanah ini. Apa yang kau harapkan menjadi kenyataan, sebab itukah manusia bahagia? Pada hujan yang tak lagi kau rindukan juga kemarau yang tak lagi kau sesalkan, malam ini, aku dengar kau meminta — tuan, aku ingin tet...
Bumi Hitam Putih
Budaya, Esai

Bumi Hitam Putih

26 Juni 2022 Alakaman, Atimelang, Kobola, tersebut sebagai dialek Abui. Berkali datangi wilayah itu, dan menemu senyum rela dan segar, bahagia mereka sederhana dalam keramahtamahan… Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Anak-anak Abui dan berbagai kerajinan di Takpala Tribe, Takpala Village. MEMILIH gambar anak-anak Abui adalah keputusan saya untuk disematkan dalam artikel ini, seraya meresap kenang mainan anak-anak yang berganti seiring zaman berputar dan terus berlari, menancapkan status-status pengembaraan di dinding media berbagai dimensi. Saya, lebih banyak status mengelabui, trick. Mengulang kejadian silam, membasuh teks supaya terbaca berkilauan seakan baru. Sajak-sajak musim yang berkeliaran di jagad maya. Hitam putih, persepsi nan ada di sejum...
Jangan-jangan Saya sendiri juga Malling
Budaya, Susastra

Jangan-jangan Saya sendiri juga Malling

21 Juni 2022 Karya: Taufiq Ismail Dibaca Deddy Mizwar Oasis, 19 Juni 2010 KITA hampir paripurna menjadi bangsa porak-poranda, terbungkuk dibebani hutang dan merayap melata sengsara di dunia. Penganggur 40 juta orang, anak-anak tak bisa bersekolah 11 juta murid, pecandu narkoba 6 juta anak muda, pengungsi perang saudara 1,5 juta orang, VCD koitus beredar 25 juta keping, kriminalitas merebak di setiap tikungan jalan dan beban hutang di bahu 1600 trilyun rupiahnya. Pergelangan tangan dan kaki Indonesia diborgol di ruang tamu Kantor Pegadaian Jagat Raya, dan di punggung kita dicap sablon besar-besar: Tahanan IMF dan Penunggak Hutang Bank Dunia. Kita sudah jadi bangsa kuli dan babu, menjual tenaga dengan upah paling murah sejagat raya. Ketika TKW-TKI itu pergi lihatlah mereka...
Rindu Dibawa Jauh Berlayar
Budaya, Esai

Rindu Dibawa Jauh Berlayar

19 Juni 2022 Tercatat di ‘Syair Satir Selatan’, petualangan di pesisir Badau, berlanjut di Labuanbajo. Di bayang mangrove ditebang proyek pelebaran pantai, penghalau gelombang setan-setan korupsi. Teks mendaratkan murka investasi. Ketika penutup muka sudah hampir tidak laku, sandal dituduh sundal. Jualan hari ini dogma fiksi dan inflasi. Nun jauh di sana, Pachacamac memeluk Mama Quilla sang ibu bulan terbenam di ujung teluk, memerintah kelahiran makhluk. Di sini, regulator mendulang undang-undang seperti pedang… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Kapal sandar dan Kamera VIRACOCHA tembang mengiris irama darah sejarah. Dewi Bumi Dewi Laut: dewa-dewi bermandi kelam, berkelahi jabatan. Pedang dihunus, leher rakyat, perut rakyat, sajak terbunuh di tikung...
Abugida di Mangupura
Budaya, Esai

Abugida di Mangupura

19 Juni 2022 Ajaran mengkhayalkan huruf seragam, isi kepala seragam. Kehendak kuasa bertahta dalam dongeng ribuan zaman, lalu pecah jadi mata uang. Percaya tanpa banding, tanpa uji, maka kita menjadi penonton kekal sepanjang zaman… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Mendung di ufuk Pandawa DIRINDU kota menawan: Mangupura. Di sana Mengwi, Gulingan, Mengwitani, Kekeran, Kapal, Abianbase, Lukluk, Sempidi, dan Sading. Rindu tebing curam dan gelombang, orang-berbincang, dan senyum kaku di peradaban nan gamang. Selasa 25 Nopember 2008, ‘Semi Loka Nama Ibu Kota Kabupaten Badung’ digelar di gedung DPRD Badung, menghasilkan kesepakatan bahwa ibu kota kabupaten Badung adalah Mangupura. Dari hasil ini ditindaklanjuti dan mendapat persetujuan DPRD Kabupaten Bad...
Tahun Gajah
Budaya, Esai, Estorie, Internasional

Tahun Gajah

14 Juni 2022 Abrahah al-Asyram masyur karena legenda perang. Sang jendral perang Kerajaan Aksum itu, pada 20 April 570, menyerang Ka’bah Mekkah dengan pasukan gajah. Siapa sangka, budak jadi jenderal? Dan tentang dia sendiri, yakni Abrahah, tak ada catatan sejarah tahun kematiannya. Oleh: Parangsula Penulis adalah penyair dan penulis Gambar: Elephants in the battle MISTERI ‘Tahun Gajah’ semacam ‘jawab’ bahwa penanggalan adalah konsensus. Penanda yang dapat ditelusur dari dalam kisah itu adalah kelahiran, nama-nama penguasa, pertikaian, perdamaian, dan boleh jadi kenang pandemi susah derita di zaman itu, masih bersisa sampai kini. Apa hubungan manusia, periode waktu, perang, sejarah dengan gajah? Menurut saya, karena gajah – sambung menyambung cerita – fakta hewan tersebut s...
Menunggu Lyn ketika Pulang Sekolah
Budaya, Susastra

Menunggu Lyn ketika Pulang Sekolah

09 Juni 2022 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Tunggu di tepi jendela HUJAN berhenti hari telah sore, kabel-kabel listrik basah, di perempatan jalan, di sebelah taman yang tak ditumbuhi bunga. Kita menunggu. Angin tergesa untuk pergi. Sebelum memulai percakapan. Daun-daun jatuh. Sambil berdiri aku rasakan dingin. Tak juga lewat apa yang kita tunggu. Menit demi menit menjadi jam, seragam kita masih basah. Aku tau di matamu ada diriku yang diam. Sebelum Lyn datang, ada yang harus aku katakan. Ketika Lyn datang. Sore gugup, di hadapanmu. Sepanjang perjalanan pulang. Aku diam sambil memandang. Aku tak pernah siap mengatakan apa yang ingin kau dengar. Hari ini pada taman yang dipenuhi bunga. Sore telah sepi untukku. Waktu berjalan sing...
Keyakinan dan Asumsi Warna Kelamin
Budaya, Guratan

Keyakinan dan Asumsi Warna Kelamin

02 Juni 2022 Salam-salaman. Di lain waktu, kawan menyapa – sebagai tanda salam bagi penghuni dunia maya, “Happy ‘sinday’, –  ‘We’re Not Gonna Take It’,” ujar dia dengan goyang kepala angguk-angguk, entah setuju, entah riang, entah penegasan dari apa yang diyakini terus berdenyut dalam perubahan. Salam diam. Musik berhenti. Saya menandainya di 2019: tanda, jejak, even, berulang kapan saja, seperti perayaan dan semua yang diritualkan dalam acara-acara, keyakinan-keyakinan… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Edit DLA dari halaman Je ANTI El Niño menyambar-nyambar, kota berangin, deras hujan dari sore hingga pagi – dua hari berturut-turut. Pertengahan Mei tak terprediksi, musim memang sementara berganti. Desau semilir sejuk terasa di teras warung kopi y...
Di Taman Bermain Malam itu
Budaya, Susastra

Di Taman Bermain Malam itu

02 Juni 2022 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Ujung senja di suatu taman SORE ketika matahari ingin pergi, para pedagang datang. tanpa diminta menata gerobaknya. Pop ice, cilok, sempol, martabak telor, aku lupa, apa saja di sana. Ada yang menunggu, keramaian datang ke sini. Bila malam semakin dekat. Datang tenang dalam dadanya. Di bawah sinar lampu merkuri yang menyala. Bau aspal terlindas roda. Ia sambut gembira. Aku hanya jarak yang mengamati tanpa merasa. Seperti hidup apakah ini mimpi. Di antara suara odong-odong, juga kegembiraan anak-anak bermain di istana angin. Aku tak bisa kembali menjadi anak-anak lagi. Hidup telah payah berulangkali. (*)
Tenun Helong Melawan Punah
Budaya

Tenun Helong Melawan Punah

30 Mei 2022 Ragam budaya, tenun misalnya, mengikat filosofi suatu bangsa – menjunjung persaudaraan dan kekeluargaan. Tangan-tangan terampil masih mengerjakannya hingga hari ini… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Tenun Helong dari halaman Emmy Sahertian HELONG dikenal dari bahasanya, Helong, sebagaimana disebut di Endangered Languages Project, dan di sejumlah situs dijelaskan yang mana dalam bahasa Helong dikenal ada tiga dialek: Bolok, Kolhua, dan Uitao. Penuturnya terdapat desa-desa di ujung barat pulau Timor dekat pelabuhan Tenau, kota Kupang hingga Amarasi, dan sebagian besar desa di Pulau Semau. Selain bahasa, Helong dikenal dengan kain tenunnya. Kesempatan ini saya mau berbincang sedikit informasi tentang tenun, terkait Helong dan Kolhua. Kema...