Wednesday, January 15

Blog

Secangkir Kopi dari Pendeta untuk Sang Jenderal
Estorie

Secangkir Kopi dari Pendeta untuk Sang Jenderal

02 Maret 2019 Secangkir kopi hangat disajikan seorang pendeta, Ds. A.Z.R. Wenas kepada sang jenderal menyambut perdamaian yang lama dinanti... Oleh: Denni Pinontoan Penulis adalah penulis, mengajar di IAKN Manado Editor: Daniel Kaligis Artikel ini dikutip dari: kelung.id APRIL tahun 1961 di Tanah Minahasa. Tepatnya di sebuah kampung bernama Woloan, Tomohon. Saat itu hujan rintik-rintik. Udara agak dingin. Hari itu tanggal 11 April 1961. Seorang pemimpin gereja terbesar di Minahasa, Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM), Ds. A.Z.R. Wenas tampak hadir berada di antara para perwira militer, baik dari pihak Perjuangan Semesta (Permesta) maupun TNI. Seorang di antaranya adalah Jenderal Hidayat. Ds. Wenas lalu bertanya kepada sang jenderal mau minum apa. “Een kop koffie, Dominee,...
Membakar Pagar Api
Editorial

Membakar Pagar Api

09 Februari 2019 Bagaimana menera pagar api pada media tanpa batas, semisal situs-situs online yang menjamur saat ini? Bagaimana memisah antara kabar yang penting diketahui khalayak luas, atau sekedar ‘onani’ redaksi terhadap isu yang menerut mereka penting dimengerti oleh pembaca penikmat huruf? Sederhana menurut saya: Tulis saja 'Ini Iklan Kami'. Oleh: Daniel Kaligis BANGUN-INDONESIA.COM — MEDIA ITU sering tunduk dalam selimut onani, mengabarkan acaranya sendiri, mempertonton cemas maha gemas nan mulia mau dikenal dunia sekeliling. Mari kita berkenalan, sebab sedemikian hebat pagar api menghanguskan diri sendiri. Takutkah pada bredel? Itu pengalaman silam, dan boleh jadi didaur bangkit lagi oleh kekuasaan monopolistik otoriter, walau kematian itu pasti dalam hidup sekali. Ja...
Matinya Pengacara Muslim, Hancurnya Mimpi Myanmar
Hukum & Kebijakan, Internasional, Politik

Matinya Pengacara Muslim, Hancurnya Mimpi Myanmar

14 Desember 2018 Oleh: Tom Lasseter Ko Ni, pengacara Muslim, penasihat Aung San Suu Kyi, saat dia dibunuh komplotan yang melibatkan mantan perwira militer. Kisah kematiannya, termasuk rincian eksklusif tentang salah satu anggota komplotan yang bertanggung jawab atas eksekusi tersebut, membuktikan bagaimana harapan untuk ‘Myanmar baru’ telah meredup. MANAKALA KO NI melangkah keluar dari Bandara Internasional Yangon pada Januari sore yang hangat di tahun 2017, penasihat hukum untuk partai yang berkuasa di Myanmar itu memiliki alasan untuk tersenyum. Cucu lelakinya, berusia dua tahun dengan pipi tembem, sedang menunggunya. Ko Ni, 63 tahun, lalu mengangkat bocah itu dan memeluknya erat. Di trotoar di luar bandara, wajah mereka begitu dekat, memandangi koper dan hiruk pikuk taksi. Ko N...
Ipagpatuloy Ang Pakikibaka Para Sa Karapatang Pantao At Kapayapaan
Susastra

Ipagpatuloy Ang Pakikibaka Para Sa Karapatang Pantao At Kapayapaan

10 November 2018 Oleh: Dera Liar Alam jejak para martyr syairkan benih-benih di tanah di debu di lumpur dengan paculnya dirampok perang... pengembara membaca mantra: buzzword rumah kaca, menendang bayang bulan, perempuan negeri seberang bunting pribumi, lahirlah proklamasi bimbang... peramu alam, disebut menyembah pohon menyembah batu lalu, iman ekonomi memindahkan gunung-gunung ke dasar samudera: bila bencana tiba, doa kita panjang-panjang dan lama, seakan tuhan pembunuh maha dasyat, padahal semesta terus dijarah... Ipagpatuloy ang pakikibaka para sa karapatang pantao at kapayapaan (Filipono) = Lanjutkan perjuangan untuk hak asasi manusia dan perdamaian! Featured image: Idrija Mercury Mine.
Jokowi Tinjau Paselloreng
News

Jokowi Tinjau Paselloreng

04 Juli 2018 Bangun Indonesia — Selasa, 03 Juli 2018, Presiden Indonesia, Joko Widodo, meninjau proyek Bendungan Paselloreng di Desa Arajang, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo. Presiden berharap bendungan ini akan dapat mengairi 7.000 hektare sawah irigasi. Bendungan Paselloreng adalah satu dari tiga proyek bendungan baru di Sulawesi Selatan, di mana dua bendungan lainnya yaitu Karalloe di Kabupaten Jeneponto dan Pamukkulu di Kabupaten Takalar. Bendungan Paselloreng memiliki kapasitas tampung maksimal sebesar 138 juta meter kubik atau 9 kali lebih besar dari Bendungan Raknamo dengan kapasitas 14 juta meter kubik yang diresmikan Presiden Joko Widodo awal 2018. Dari lahan milik masyarakat seluas 1.849,88 hektare, sudah dibebaskan sebanyak 36,87 persen atau seluas 681,98 hektare. Sisany...
Ma Wole Wole Indonesia
Estorie

Ma Wole Wole Indonesia

02 Juli 2017 Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis ARTIFICIAL intelligence: thought, selain cahaya, binokuler, teleskop, dan teodolit mempertegas pengawasan di depan mata. Shopping ramai, seperti kebingungan mengapa musim berganti bagai fashion yang melekat di badan untuk dihempas sebagai sisa peradaban. Saya bertanya angkuh pengembaraan, "How are you Sentosa, Tiong Bahru, Maxwell Road, and colorful souvenirs." Berbaur dialek bersua di Orchard: ni-kai tou Indonei-sia, indomei waya, halin wana mbanua, Indunesia, traveler itu kaya raya, empirical: it's based on observation rather than theory, walau, koruptor juga tentunya kaya-kaya dan pasti berpengalaman. Hey, ini dulu nyaku pe cirita di kampung sambil ba makang puji - makang puji bilang kata, torang yang beking tu na...
PLT Kepala Desa atau PLT Hukum Tua
Budaya, Hukum & Kebijakan

PLT Kepala Desa atau PLT Hukum Tua

01 Februari 2017 Aturan tentang Pelaksana Tugas Kepala Desa Editor: Dera Liar Alam Foto: Youdy Mamahani Sanggar Seni Tou Rinembok Sumber Kutipan: Pusat Bimbingan Teknik Padepokan Literasi Nusantara Referensi dan Acuan: UU No. 6/2014. PP No. 43/2014. PP No. 47/2015. Permendagri 82/2015, 66/2017, 112/2014, dan 65/2017. PELAKSANA Tugas (PLT) Kepala Desa itu tidak harus dengan Surat Tugas atau Surat Keputusan, sebab tergantung kasus yang menyebabkan di-PLT-kannya sang Kepala Desa, atau Kepala Kampung, atau Hukum Tua, atau istilah lain yang digunakan untuk menggambarkan nama pemimpin di tingkat desa atau kampung di wilayah Indonesia. Misalnya: 1. Apabila kasusnya Kepala Desa meninggal dunia, maka PLT-nya otomatis oleh Sekretaris Desa sampai dengan diangkatnya Penjabat Kepal...
Konservasi Keanekaan Hayati Sulawesi
Econews, Sains

Konservasi Keanekaan Hayati Sulawesi

01 November 2015 Oleh: John Tasirin Chairman of Biodiversity Conservation Laboratory at Universitas Sam Ratulangi Kekayaan Hayati Sulawesi SULAWESI adalah pulau yang sangat berharga bagi konservasi biologi karena memiliki tingkat endemik yang tinggi. Sulawesi adalah pulau dengan tingkat endemisitas tertinggi di dunia. Ada 165 jenis hewan mamalia yang endemik Indonesia, hampir setengahnya (46%) ada di Sulawesi. Dari 127 jenis mamalia yang ditemukan di Sulawesi, 79 jenis (62%) endemik. Hanya di daratan Sulawesi tercatat ada 233 jenis burung, 84 diantaranya endemik Sulawesi. Jumlah ini mencakup lebih dari sepertiga dari 256 jenis burung yang endemik Indonesia. Sulawesi didiami oleh sebanyak 104 jenis reptilia, hampir sepertiganya atau 29 jenis adalah jenis endemik. Itu berarti, dari 15...
Dan Embun Esok Hari Tak kan Hilang
Budaya, Susastra

Dan Embun Esok Hari Tak kan Hilang

Medio 2012 Refleksi Kamis Malam Dunia Maya, 20 April 2012 Sajak-Sajak: Neng Lilis Supriatin El Cacuk Kaka Tewel Kaka Tewel tahukah kau di mana sang embun, bila dia disapa oleh keringat mentari? seperti nyanyian bintang saat senja sentuh ufuk baratmu… Neng Lilis Supriatin jemari mengelus tetes keringat, embun menguusap peluh, selalu bernyanyi walau tanpa bintang karena ufuk barat bukanlah seutas batas, hela napas... El Cacuk pada pesonamu di sudut ini, selalu ada embun, kenang indah kala bersamamu jauh di lubuk hatiku — sejuk sentuh malam... Kaka Tewel menarilah wahai rembulan malam… tajukmu kilau bunga buaian sang fajar... embun kan sirna dalam pesona angan… El Cacuk batas malam, beralih gaduh sebab suaramu tanya, ‘mengapa tunggu’ kubilang, ‘entah, cukup bagiku, aku sayang k...