Friday, September 20

Blog

Sampah dan Revolusi Daur Ulang
Econews, Editorial, News

Sampah dan Revolusi Daur Ulang

2019 Badan Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, pada Selasa, 6 Desember 2017, menerbitkan resolusi untuk fokus pada upaya menghentikan pembuangan sampah plastik dan mikroplastik ke laut. Resolusi ini didukung Menteri Lingkungan dari berbagai negara yang turut serta dalam UN-Environment Summit 2017 di Nairobi, Kenya. Namun, akan percuma semua regulasi kendali sampah, jika tidak dijalankan… Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Tempat Sampah di Tititk yang Enggan Didekati. SAMPAH masih bertebaran, padahal regulasi sudah ada. Kebijakan tentang persampahan sudah dituang dalam Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 3 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum, Pasal 1 sudah diatur tata cara pengelolaan sampah, Pasal 19 menetapkan tarif retribusi persampahan. Kemudian, sejak 2016, Dinas Lingkungan H...
Semula
Susastra

Semula

03 September 2021 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di BojonegoroEditor: Parangsula Gambar: Beranda alam, di mana mata leluasa mengintai langit biru, awan, gunung, dan hutan yang kian punah… SEMULA gerimis lalu hujan turun deras sekali. Angin yang tak bisa kulihat menyentuh jejak-jejak langkah kita di tanah. Di antara rumput-rumput di deretan bangku-bangku, aku, kau dan hujan bertemu. Lalu angin berhembus. Menatap ke sana pada langit biru awan kelabu pasangan yang rela melahirkan hujan. Pada setiap kesempatan saat hujan turun. Ia senantiasa membasuh jejak-jejak kaki kita di tanah. Tanah basah, rumput basah dan harapan yang tersimpan dalam butiran hujan. Di sana pada padang sabana yang luas, betapa ingin kau tampung butiran hujan. Dan juga sebuah beranda...
Orang Rom
Budaya, Estorie, Internasional

Orang Rom

16 Oktober 2021 Cigány, Gipsi, Gypsy, Gipsy, Gypsi, Gitanos, Zigeuner, Tsigani: itulah mereka yang disebut orang Rom itu, padahal istilah-istilah ini bisa dianggap berkonotasi negatif... Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Retouching — Mystery of Roma DALAM mindset terpenjara dogma — otak popo — sebagian besar orang Eropa sesudah Abad Kuno Purba, meyakini bahwa dunia itu hanya seluas desa atau kota mereka sendiri. Kehadiran orang-orang Rom tentu sangat mengejutkan sesuatu masyarakat desa atau kota di Eropa zaman itu. Siapa orang Rom? Orang Rom telah hadir di berbagai belahan bumi. Mereka disebut sebagai Cigány, Gipsi, Gypsy, Gipsy, Gypsi, Gitanos, Zigeuner, Tsigani. Istilah-istilah ini bisa dianggap berkonotasi negatif.  Padahal, di Eropa, opini populer tentang orang Rom berkisar ant...
Geladak
Budaya, Susastra

Geladak

07 Oktober 2021 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Editor: Dera Liar Alam KAU sudah menyiapkan waktu di geladak, saat buritan dihantam badai dan ombak. Kau ingin bercerita tentang laut pada anakmu, di bawah payung malam, di dalam hati yang legam sekawanan paus mendengus menuntun huruf-huruf pada waktu yang akan menuliskan namamu pada batu. Kau berdiri, malam ini di tengah lautan yang tak bertepi di antara ombak yang menghantam ulu hati, kepasrahan adalah kepatuhan yang kau benci, di tengah badai dan ombak, di antara bau anyir yang merebak bergerak ke geladak, kau mencintai laut seperti kau mencintai anakmu. “Jhiva…, Jhiva...,” kau berseru di tengah laut yang pilu, hitam dan abu-abu legam dan biru warna kesukaan anakmu, anak yang kau cintai seper...
Kabasaran ne Tou Rinembok
Budaya

Kabasaran ne Tou Rinembok

2017 Foto: Youdy Mamahani Sanggar Seni Tou Rinembok Sumber Teks: Tarian Kabasaran, INDONESIA Kaya KABASARAN is a traditional Minahasan war dance from North Sulawesi in Indonesia. It is performed by several men clad in red costumes, wielding a sword with a shield or a spear. The dancers are called Kawasalan, which implies imitating like a pair of fighter cocks. The word Kabasaran is derived from kawasalan. The dancers work daily as farmers and guards of the Minahasan villages, but serve as Waraney (warriors) if the village is attacked. According to Minahasan custom, the weapons and status of Waraney is hereditary. The Kabasaran dance is performed exclusively by men of Waranei lineage. (*)
Battle of Lepanto
Estorie, Internasional

Battle of Lepanto

07 Oktober 2021 Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Battle of Lepanto, britannica Diramu dari berbagai sumber TELUK PATRAS, 07 Oktober 1571, meletus Pertempuran Lepanto: Liga Sancta, yakni negara-negara maritim Katolik besar di Mediterania yang digagas Paus Pius V, baku hajar dengan Osmanlı İmparatorluğu. Armada Osmanlı İmparatorluğu berlayar ke barat dari pangkalan lautnya di Lepanto, berpapasan dengan Armada Liga Sancta, yang berlepas dari Messina, Sisilia, tempat mereka mula-mula berhimpun. Berturut-turut, sebagaimana dicatat John L. Esposito (1999). ‘The Islamic Threat: Myth or Reality?’ Oxford U.P., berikutnya dicatat Paul K. Davis (1999), dalam ‘100 Decisive Battles: From Ancient Times to the Present. Oxford U.P., demikian pula dicatat Jackson J. Spielvogel (2012). di ‘Western ...
Universitas, Budak Kapitalis?
Opini

Universitas, Budak Kapitalis?

02 Oktober 2021 Oleh: Soe Tjen Marching Editor: Dera Liar Alam Gambar: Retouching — Intellectual Monopoly Capitalism and the University MEDIO dua pekan yang lalu, saya diminta organisasi yang meranking universitas-universitas di seluruh dunia, untuk menjadi salah satu panitia. Saya harus meranking salah satu universitas di Indonesia, nama universitas itu tidak saya sebut. Ada beberapa yang langsung saya kritik dari kebanyakan universitas di Indonesia: mereka sangat mementingkan formalitas. Yang digembar-gemborkan fasilitas — walaupun fasilitas yang dipakai seringkali tidak ramah lingkungan, tapi isinya tipis. Ini kritik saya: Universitas fungsinya seperti makelar bisnis, yang mencetak mahasiswa supaya bisa jadi budak perusahaan dan bahkan budak penguasa. Tak ada vissi missi yang ...
Tene, Penjual Bunga
Guratan, Travel

Tene, Penjual Bunga

28 September 2021 Oleh: Dera Liar Alam Lombosang, mana air menderas dari gunungmu, mematah belukar manakala curah menghambur rinai musim yang silam: bunga seribu cantik, lavender, kaktus, bakung, aselia… SELAMAT PAGI kembang berbagai corak. Embun masih basah di kelopak, di ujung-ujung semak, lalu kilau menerobos pepohon dan belukar Tinggi Moncong. Merah menyembul di antara rimbun gunung, bunga liar memang lebih menantang. Puspa berbulu putih, dandelion, diterbangkan angin bertiup di lembah, di relung pemukiman, di selah gundukan bedeng sayur, putri malu, ilalang, teki, sawi langit, euphorbia, suruhan, sintrong. Jajaki Malino Highland berjam-jam, memotret padang hijau, lalu ke hutan pinus, ke campground morning dew Bontoa. Kawan seperjalanan berkisah Takapala. Jalan menurun ...
Sia Una
Guratan, Opini, Susastra

Sia Una

28 September 2021 Oleh: Daniel Kaligis A power ballad titled 'When the Children Cry', menggugat dari United Kingdom, awal 1989. Mike Tramp – Lead vocals, menyayat soul pendengarnya: Anak-anak menyanyi, dunia baru dimulai dalam cinta dan damai... KEKESENEN adu mulut dengan Karto, jabang masih dalam kandung badan Keke. Pertikaian menjadi biasa, menyala dan reda, hingga Rudolf lahir, tumbuh, masuk sekolah, lalu berkarya. Jauh sebelum itu, di Egypt ada Rudolf yang lain lahir. Kisah tentang dia bermula di Alexandria, 1894. Manakala Perang Dunia Pertama berkecamuk, Rudolf mendaftarkan diri dalam Resimen ketujuh Artileri Medan Bavaria, menjadi infantri, dianugerahi Salib Besi Kelas Dua. Usai perang, ia ke München, bergabung dengan perhimpunan Thule, membantu Freikorps. Rudolf, wakil ...
Eksekusi Che
Estorie, Internasional

Eksekusi Che

09 Oktober 2020 Oleh: Dera Liar Alam Diramu dari berbagai sumber Gambar: Demonstrator carrying a flag bearing an image of Cuban revolutionary Che Guevara at an antigovernment rally in Bangkok, 2010. Sumber Gambar: britannica — David Longstreath/ AP Images ERNESTO Che Guevara, pejuang revolusi, dokter, penulis, pemimpin gerilyawan, diplomat, dan pakar teori militer Argentina berhaluan Marxis, 09 Oktober 1967 dieksekusi mati. Richard Willoughby Gott, jurnalis dan sejarawan Inggris, dalam ‘Green Beret behind the capture of Che Guevara', menyebut, medio 07 Oktober 1967, seorang informan memberitahukan kepada Pasukan Khusus Bolivia lokasi perkemahan Guevara ada di jurang Yuro. Pagi, 08 Oktober 1967, mereka mengepung kawasan tersebut dengan dua batalion yang berjumlah 1.800 tentar...