Tuesday, April 30

Doa Malam Memeluk


21 Mei 2022


Walau telapak meminta, dan aku tak pantas mendapat apa-apa: “Telapak tangan menengadah, kutujukan pada seorang bocah nan suci dan dalam dekapku. Kini bibir bertemu bibir, doa itu hadir di setiap pelukkan dalam malam,” tutur Delima, kawan ceritaku di negeri seberang…


Oleh: Daniel Kaligis


KABUT bila air mata merenung
Sisa senja bergelimang tangis

Anak manusia menadahkan telapak
Di trotoar empat lima
Kapan kembali malam memeluk mimpimu
Menghirup pekat asap knalpot

Atau sisa-sisa yang mereka beri
Supaya kenyang kau kenang dalam lapar

Cukup makna derap jalan kereta
Roda yang mendetak-detak lubang jalanan

Saat kau pungguti seketul harap
Yang ditendang keluar saku

Tangismu kering dikira amsal
Kau tuliskan dengan mata hati terima kasih
Yang tak pernah kau pelajari dalam buku suci

Bila malam doamu panjang
Bapa beri aku sekerat kesabaran
Bagi esok yang lumpuh dan sekarat


Artikel ini menang:
HOKI Online Literary Awards 2008
Diselenggarakan Kabar Indonesia kabarindonesia
22-Mei-2008|21:50:22 WIB