Saturday, March 15

Tag: Utama

Pidato Gazimestan
Internasional

Pidato Gazimestan

16 April 2022 “Ilusi bahwa orang-orang Serbia yang berperang melawan Turki di Kosovo pada tahun 1389 setara dengan orang Serbia yang berjuang untuk keberlangsungan kehidupan nasional Serbia pada saat ini,” ujar Edit Petrović. Tertera di ‘Ethnonationalism and the Dissolution of Yugoslavia’. Kampanye perang adalah dendam kekal di semesta, kapan saja dapat meletus merenggut apa saja, manusia, entah mengerti atau masih bingung, atau mungkin terlibat, bisa saja jadi tumbal… Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis MEMBACA Nagodba, Horvát–magyar kiegyezés, apa yang dikenal sebagai ‘Kroatisch-Ungarischer Ausgleich’, pakta yang disepakati tahun 1868, mengatur status politik Kroasia di wilayah Hongaria — bagian dari Austria-Hongaria – berlaku hingga usai Perang Dunia Pertama....
Melukis Biru Tanjung Kalisalang
Susastra

Melukis Biru Tanjung Kalisalang

15 April 2022 Tertanda, sajak di jejak, biru... Oleh: Parangsula TAPAKI TITIK demi titik, memberi tanda: Tanjung Kalisalang, Ombay, Batu, Bana, Banda Sea. Pantar Strait, Bouweli, Bandar, Baranusa. Jalan-jalan bikin hati haru biru. Kabir malammu, bintang kelana di atas laut hitam arus menampar. Empat lelaki duduk di pemecah gelombang, obrolannya tanjung: Tanjung Abila, Tanjung Warpandai, Tanjung Kalisalang, Tanjung Hambaroi. Penyadap nira lelah, diam, bicara dengan dirinya di bawah pokok lontar. Malam itu singkat. Gubuk-gubuk menanti biru membuncah dari timur, lalu anak-anaknya memandang jauh dari Woto Lewora, pulau berserakan tak pernah pindah, kecuali nama dalam tafsir. Ratus masa silam, biru penuh. Rembulan tercarik sejak sore bersama badai. “Empty words,” dengusmu, duhai s...
Amritsar Berdarah, 1919
Estorie

Amritsar Berdarah, 1919

13 April 2022 Kekerasan dibalas kekerasan, puncaknya pembantaian. Dendam dimangsa dendam, begitu seterusnya. Bagi semesta yang memang plural, berdamailah… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis MIGRASI diduga lima puluh ribu tahun silam dari Afrika melalui pesisir sepanjang Jazirah Arab dan Teluk Persia, tiba di India. Lalu di zaman kemudian, sekitar tiga ribu tahun sebelum 'Tahun Tuhan', ada bangsa Harappa mendirikan kota-kota Zaman Perunggu di Sungai Indus. Mereka berdagang dengan Asia Barat, peradaban itu bubar, tiada diketahui secara pasti penyebab keruntuhan ini. Lalu, bangsa India-Eropa – yakni Weda atau Arya – datang dari Asia Tengah ke India membawa serta kuda, kereta perang, dan bahasa mereka. Keyakinan pendatang bersekutu keyakinan lokal, maka sistem kas...
Tafsir Tiara bersusun Tiga
Esai, Estorie

Tafsir Tiara bersusun Tiga

10 April 2022 Tafsir pernah murka dalam geram nan takut. Berkali-kali umat adakan persiapan, menyembunyikan diri dari rumahnya yang fana di semesta, yakni bumi, sebab ‘janji hidup tiada berkesudahan’ di seberang langit. Lalu, janji-janji diuji data, fakta, diteliti, dibenturkan, dan sekonyong-konyong mimpi kerajaan seribu tahun hancur berkeping. Sisa dari itu adalah kefanatikan tak tahan uji, dan malu berkepanjangan oleh karena fakta-fakta pengetahuan yang terus berganti sebab dirombak, diperbaharui. Lupalah dogma, bahwa, mengampuni dan mencintai sesama jauh lebih luhur dari ‘hukum-hukum yang diperjualbelikan kepentingan para tuhan yang memang misteri dan tak ada satu pun makhluk pernah sanggup bertemu apalagi mendefinisikannya…      Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis pe...
Qīngmíng Festival
Budaya

Qīngmíng Festival

05 April 2022 Di beberapa negara Asia, tradisi Qīngmíng menjadi ajang berkumpul anggota keluarga, mengingat dan menghormati leluhur. Dikenal juga dengan berbagai nama, ‘taqing festival’, ‘hari semua arwah’, ‘festival bersih terang’, ‘festival ziarah kuburan’, ‘hari menyapu kuburan’, ‘hari peringatan musim semi’. Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: China Qīngmíng Festival – sumber foto: rove.me QINGMING dirayakan hari pertama dari lima terminologi Matahari. Secara tradisional terselenggara pada hari keseratus empat setelah titik balik Matahari musim dingin, atau hari kelima belas pada persamaan panjang siang-malam musim semi, sekitar 4 - 5 April. Hormati nenek moyang dengan melakukan perjalanan ke kuburan mereka. Kubur dibersihkan dari rumput liar, menan...
Miangas
Internasional

Miangas

04 April 2022 Blasteran, atau hasil perkawinan campur ada di mana-mana di bumi. Di pulau paling utara Indonesia, mereka itu disebut ‘kancingan’, kebanyakan dari mereka fasih Tagalog. Cara lama bahasa Tagalog menggunakan aksara Baybayin. Sebagaimana dicatat Pedro Chirino, 1604, dan Antonio de Morga, 1609, aksara tersebut dipakai untuk keperluan pribadi, menulis syair misalnya. Oleh: Parangsula SAJAK lama ada di sana, nama pulau, nama desa, nama kecamatan. Miangas memang unik, satu-satunya kecamatan di Indonesia yang hanya punya satu desa saja. Berdasarkan catatan sejarah, Miangas dikuasai Belanda sejak tahun 1677. Dalam peta Filipina 1891, pulau itu dikenal dengan nama Las Palmas. Permanent Court of Arbitration (PCA), organisasi internasional didirikan tahun 1899 berbasis di D...
Telah Sampai pada Pagi
Budaya, Susastra

Telah Sampai pada Pagi

03 April 2022 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro AKU hirup malammu yang gelap hanya berhasta dari keremangan cahayamu. Di jari-jariku yang kecil tak ada air yang mengalir, sungguh serupa angin kau sibakkan wajahku. Kau ayunkan waktu, aku terlontar dalam sepi, di hening ini aku jumpai satu persatu keterasinganku. Begitu lumurnya diriku. Hanya bayang, tak lagi bayangan dalam hujan. Aku terpekur dalam ukuranmu. Aku meraba-raba dalam jengkal yang tak lagi aku temui. Hanya jarak yang semakin asing, semakin nyaring. Bila nanti, di suatu pagi yang tak bisa kukenali, kau dan aku hanya duduk, tertunduk. Kayu-kayu telah lapuk tak ada lagi ukuran untuk timbangan. Aku berharap bisa memandang wajahmu, hanya wajahmu. Seperti yang dikabarkan hujan pada angin,...
Decak Gelombang Bercium di Teluk Mati
Susastra

Decak Gelombang Bercium di Teluk Mati

02 April 2022 Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Penyerbu ALUN-ALUN: nyanyi Seemann, laß' das Träumen. Malam panjang depan Grote Postweg berpuluh tahun musnah, Bandung sunyi: decak gelombang, bercium di teluk mati, kita bercinta laut lepas, banteng, tsunami, hutan pesisir nan mistis. Ulang sebait: ‘Deine Heimat ist das Meer Deine Freunde sind die Sterne, Über Rio und Schanghai, Über Bali und Hawaii’. Malam pada suatu ketika: serdadu, penempur bersenapan tiba-tiba serang benteng, tanah laut ditaklukan. Bulan ditembak di atas tanjung malang, keping-keping kilaunya terserak di atas gelombang, dimangsa angin badai, dipunguti anak-anak gusar… Berenang angan tiba di sini. Surat kuasa, proposal para pujangga, petualang, topeng, plastik sisa-sisa, laut coklat k...
Ditambahkan dalam Kitab
Opini

Ditambahkan dalam Kitab

01 April 2021 Oleh: Job DSK Editor: Parangsula KITAB SUCI itu memang seharusnya seperti konstitusi: dapat diamandemen jika diperlukan. Moralitas itu berubah dari waktu ke waktu, peradaban manusia secara umum memperluas ring of compassionnya, dari mulai: segroup, sedesa, sekota, senegara, seagama, lalu sespesies, dan sampai di luar spesies akhirnya. Ada banyak hal di masa mendatang juga bisa ditambahkan di kitab suci, seperti upload kesadaran, klon tubuh, penjelajahan ke planet lain, yang semuanya itu tidak ada di semua kitab suci yang ada sekarang. Permasalahan abad 21 tidak akan bisa diselesaikan dengan kitab abad 7, abad 1, maupun sebelum Masehi. Permasalahan abad fisika kuantum tidak bisa diselesaikan oleh semua kitab suci yang bahkan tidak tahu kalau bintang-bintang yang berk...
Pasar Totalitas Ide
Esai

Pasar Totalitas Ide

31 Maret 2022 Gagasan, nilai, norma: diwariskan dari tetua, ditularkan leluhur pada turunannya untuk mengerjakan alam supaya berguna. Bertahun silam, kawan menyentak saya dengan tulisan tentang ‘identitas dan social-engineering’, kemudian kami bertukar pikir… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Pasar Sawah, kadang tergenang air lumpur dan sampah di musim hujan. Harga ikan di sini acap kali seperti menimbun harga diri. TENTANG pasar dan budaya, pada beberapa kawan saya menyebut, “Pasar akan membantah segala fanatisme, (jika) lahir di tanah leluhur hanya sebuah kebetulan – yang oleh sebagian orang menganggapnya takdir.” Apa itu takdir? Saya tak hendak menyebut itu sebagai ‘jalan buntuh pemikiran’ atau bingkai yang mengurung kemerdekaan berpikir. Namun, sa...