Saturday, April 27

Tag: Utama

Tahun Gajah
Budaya, Esai, Estorie, Internasional

Tahun Gajah

14 Juni 2022 Abrahah al-Asyram masyur karena legenda perang. Sang jendral perang Kerajaan Aksum itu, pada 20 April 570, menyerang Ka’bah Mekkah dengan pasukan gajah. Siapa sangka, budak jadi jenderal? Dan tentang dia sendiri, yakni Abrahah, tak ada catatan sejarah tahun kematiannya. Oleh: Parangsula Penulis adalah penyair dan penulis Gambar: Elephants in the battle MISTERI ‘Tahun Gajah’ semacam ‘jawab’ bahwa penanggalan adalah konsensus. Penanda yang dapat ditelusur dari dalam kisah itu adalah kelahiran, nama-nama penguasa, pertikaian, perdamaian, dan boleh jadi kenang pandemi susah derita di zaman itu, masih bersisa sampai kini. Apa hubungan manusia, periode waktu, perang, sejarah dengan gajah? Menurut saya, karena gajah – sambung menyambung cerita – fakta hewan tersebut s...
Menunggu Lyn ketika Pulang Sekolah
Budaya, Susastra

Menunggu Lyn ketika Pulang Sekolah

09 Juni 2022 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Tunggu di tepi jendela HUJAN berhenti hari telah sore, kabel-kabel listrik basah, di perempatan jalan, di sebelah taman yang tak ditumbuhi bunga. Kita menunggu. Angin tergesa untuk pergi. Sebelum memulai percakapan. Daun-daun jatuh. Sambil berdiri aku rasakan dingin. Tak juga lewat apa yang kita tunggu. Menit demi menit menjadi jam, seragam kita masih basah. Aku tau di matamu ada diriku yang diam. Sebelum Lyn datang, ada yang harus aku katakan. Ketika Lyn datang. Sore gugup, di hadapanmu. Sepanjang perjalanan pulang. Aku diam sambil memandang. Aku tak pernah siap mengatakan apa yang ingin kau dengar. Hari ini pada taman yang dipenuhi bunga. Sore telah sepi untukku. Waktu berjalan sing...
Dunia Baru
Editorial, Esai, Guratan

Dunia Baru

07 Juni 2022 Menghitung berapa dasawarsa bumi panas pertikaian, keyakinan-keyakinan merasuk ruang relung rakyat tanpa diuji, maka rakyat ikut berkelahi. Chee Rich, kawan diskusi di bumi maya buka suara, “Babad tanah leluhur — bukan dari cerita film Indonesia saja — menari dalam cinta dan darah. Keturunanmu akan meremukkan kepalanya, warisan seribu zaman yang mengundang seribu bukti kasih; Sahihkah bukti-bukti? Aku keturunan dari keturunan dan keturunan dari yang tidak ada jadi ada. Kita bukan siapa-siapa, tapi apa yang jadi bukti sejarah bahwa kita ada dari masa lalu.” Begitu interupsinya hari ini pada judul di atas. Entah ilusi kita sama, bermimpi air layak konsumsi sejuk segar, berenang di sejuk segar alam. Menunda kekalahan dan mati berkali-kali… Oleh: Daniel Kaligis Penulis ada...
Di Bayang Luna
Susastra

Di Bayang Luna

06 Juni 2022 Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Air sungai menjadi tembaga Mendung turun di kaki langit Hutan ungu seperti dasar samudera nan kelam... Suatu ketika Musim bunga tiada lagi Bocah-bocah menangis: Love is a war, love is a battle... Kita, bercinta dalam api Lalu benih-benih teori menjelma setapak politis tak berujung, Huruf-huruf sudah ditenun untuk cacimaki; Doa-doa seragam, memahat laknat bagi anak-anak turunan kita, Kemudian kita menamainya investasi... (*) Sky Garden, 07 Juni 2014
‘Sikat’ Mafia Tanah
Hukum & Kebijakan, Opini

‘Sikat’ Mafia Tanah

04 Juni 2022 Rakyat bergerak, kami adalah bagian di dalamnya – menghendaki follow-up kabar pemberantasan mafia tanah itu bukan hanya wacana. Jangan-jangan wacana itu adalah senapan dengan ‘peluru kosong’. Tahun silam, sudah ada ‘Rapat Dengar Pendapat’ dengan wakil rakyat di DPRD Gowa, berikutnya ‘Gelar Perkara Khusus’ di Polda Sulsel. Apa progressnya? Masih menunggu niat baik aparat. Seperti itu… Oleh: Padeng Gervasius, SH Editor: Parangsula Gambar: Demo Darurat Agraria 2018 di Sulawesi Selatan – Foto: Indarto/ Mongabay Indonesia. HAMPIR setiap saat ada pemberitaan tentang giat pemberantasan mafia tanah, gaung perkaranya ada di mana-mana, hasilnya ‘hampir pasti’ tanpa penyelesaian. Padahal, Kepala Negara bilang, sebagaimana pemberitaan sejumlah media massa, bahwa, “Jokowi bak...
Keyakinan dan Asumsi Warna Kelamin
Budaya, Guratan

Keyakinan dan Asumsi Warna Kelamin

02 Juni 2022 Salam-salaman. Di lain waktu, kawan menyapa – sebagai tanda salam bagi penghuni dunia maya, “Happy ‘sinday’, –  ‘We’re Not Gonna Take It’,” ujar dia dengan goyang kepala angguk-angguk, entah setuju, entah riang, entah penegasan dari apa yang diyakini terus berdenyut dalam perubahan. Salam diam. Musik berhenti. Saya menandainya di 2019: tanda, jejak, even, berulang kapan saja, seperti perayaan dan semua yang diritualkan dalam acara-acara, keyakinan-keyakinan… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Edit DLA dari halaman Je ANTI El Niño menyambar-nyambar, kota berangin, deras hujan dari sore hingga pagi – dua hari berturut-turut. Pertengahan Mei tak terprediksi, musim memang sementara berganti. Desau semilir sejuk terasa di teras warung kopi y...
Di Taman Bermain Malam itu
Budaya, Susastra

Di Taman Bermain Malam itu

02 Juni 2022 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Ujung senja di suatu taman SORE ketika matahari ingin pergi, para pedagang datang. tanpa diminta menata gerobaknya. Pop ice, cilok, sempol, martabak telor, aku lupa, apa saja di sana. Ada yang menunggu, keramaian datang ke sini. Bila malam semakin dekat. Datang tenang dalam dadanya. Di bawah sinar lampu merkuri yang menyala. Bau aspal terlindas roda. Ia sambut gembira. Aku hanya jarak yang mengamati tanpa merasa. Seperti hidup apakah ini mimpi. Di antara suara odong-odong, juga kegembiraan anak-anak bermain di istana angin. Aku tak bisa kembali menjadi anak-anak lagi. Hidup telah payah berulangkali. (*)
Penggalan Mantera yang Tertinggal
Susastra

Penggalan Mantera yang Tertinggal

01 Juni 2022 Di suatu petang, di sebuah gang, ketika Nunun, anak jalanan Cempaka Putih kehilangan adiknya, 1997 Oleh: Emmy Sahertian Penulis berkegiatan di Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika Gambar: Ilustrasi – Dera Liar Alam AKU membaca mantera sila-sila perkasa itu, sambil membuai adikku terbungkus kain kumal nan lapuk, ketika mengorek gundukan sampah itu... Ada kertas bertulis: Ketuhanan yang maha esa Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Terhenti di sini, sepenggal kata terakhir tertinggal, tak sempat kubaca karena adikku menangis pilu. Kembali kubaca mantera sila-sila perkasa itu lagi, sambil menggendong adikku yang masih menangis menunggu ibu bapakku pulang dari menco...
Tenun Helong Melawan Punah
Budaya

Tenun Helong Melawan Punah

30 Mei 2022 Ragam budaya, tenun misalnya, mengikat filosofi suatu bangsa – menjunjung persaudaraan dan kekeluargaan. Tangan-tangan terampil masih mengerjakannya hingga hari ini… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Tenun Helong dari halaman Emmy Sahertian HELONG dikenal dari bahasanya, Helong, sebagaimana disebut di Endangered Languages Project, dan di sejumlah situs dijelaskan yang mana dalam bahasa Helong dikenal ada tiga dialek: Bolok, Kolhua, dan Uitao. Penuturnya terdapat desa-desa di ujung barat pulau Timor dekat pelabuhan Tenau, kota Kupang hingga Amarasi, dan sebagian besar desa di Pulau Semau. Selain bahasa, Helong dikenal dengan kain tenunnya. Kesempatan ini saya mau berbincang sedikit informasi tentang tenun, terkait Helong dan Kolhua. Kema...