Tuesday, November 26

Tag: Utama

Hanya Kabut
Susastra

Hanya Kabut

16 Oktober 2022 Kode 97. Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Mendung di lereng Empung, DLA Hanya kabut Siang yang redup Mendung akan jatuh Sepanjang jalur yang pernah kita tempuh Betapa akrab kita dengan suasana pagar Maribang Aroma tanah serta wangi kembang di halaman depan Pohon waru di sudut jalan menentramkan pandangan Ketika sore datang seperti petani menyunggi jerami di belakangnya Hamparan hijau tak usai-usai Jam-jam tak juga diam Aroma diang dari rumah belakang mengikuti kita Bersama malam suara jengkerik yang bersembunyi dalam lubang pematang Ketika angin datang seperti karib yang lama raib Dingin dan menyegarkan Andai hidup dapat sesederhana yang kita kira Kau berbisik sedikit berbisik Orang-orang duduk di atas tikar p...
Orasi Basi
Budaya, Susastra

Orasi Basi

13 Oktober 2022 Oleh:ย Daniel Kaligis Gambar: Perahu ikan sandar, pagi meninggi di tepi Marisa TANAH air milik bersama. Jadi, jangan klaim peta punya sendiri. Saya tak pernah bercita-cita jadi presiden, sebab saya hanya berbakat melatih anak-anak memegang cangkul dengan tepat, itu yang kubisa. Saya dapat belajar dengan mereka, menggigit ikan dari soma-dampar, melemparnya dalam keranjang. Wahai, laut kita penuh perahu asing mendongeng bendera ditiup badai.ย Berapa banyak anak-anak nelayan mampu menulis membaca rasi? Mereka yang menenteng joran hanyut di persimpangan menunggu hijau berubah merah, menyanyi alat pancing receh ibah yang ganas! Saya, menulis sajak: Tanah tergadai. Air terprivatisasi, dan daki saya nan basi. Tak mungkin berkhayal jadi legislator, sebab saya bodoh menga...
Tak Ada Bugis dalam Sureq Galigo
Esai, Sains, Susastra

Tak Ada Bugis dalam Sureq Galigo

12 Oktober 2022 Bahasa ๐‘†๐‘ข๐‘Ÿ๐‘’๐‘ž ๐บ๐‘Ž๐‘™๐‘–๐‘”๐‘œ adalah bahasa Luwuโ€™ kuno dan ๐‘†๐‘ข๐‘Ÿ๐‘’๐‘ž ๐บ๐‘Ž๐‘™๐‘–๐‘”๐‘œ adalah sastra lisan yang diciptakan bangsa Luwuโ€™ di Sulawesi Selatan... Oleh: Linda Christanty Penulis adalah sastrawan dan pegiat budaya Gambar: Manuskrip Sureq Galigo abad kesembilan-belas Sumber foto: wikipedia.org SEBAGIAN orang menganggap ๐‘†๐‘ข๐‘Ÿ๐‘’๐‘ž ๐บ๐‘Ž๐‘™๐‘–๐‘”๐‘œ atau ๐ผ ๐ฟ๐‘Ž ๐บ๐‘Ž๐‘™๐‘–๐‘”๐‘œ atau ๐ฟ๐‘Ž ๐บ๐‘Ž๐‘™๐‘–๐‘”๐‘œ adalah sastra Bugis, meskipun epos tersebut faktanya adalah sastra lisan Luwuโ€™. Saudari Nurhayati Rahman, filolog dan guru besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Hasanuddin di Sulawesi Selatan, turut mengklaim ๐‘†๐‘ข๐‘Ÿ๐‘’๐‘ž ๐บ๐‘Ž๐‘™๐‘–๐‘”๐‘œ sebagai sastra Bugis dalam esainya, โ€œEpos La Galigo: Huruf, Bahasa, dan Karya Sastraโ€, yang dimuat ๐พ๐‘œ๐‘š๐‘๐‘Ž๐‘ , sebuah koran di Jakarta, pada 30 September 2022. Esainya itu mempermasalahk...
Kesepian, Kisah Teman dan Diri Kita Sendiri
Esai

Kesepian, Kisah Teman dan Diri Kita Sendiri

10 Oktober 2022 โ€ฆMaka kesepian yang warnanya buram itu pun merayakan kemenangannya dengan gelak tawa yang sunyiโ€ฆ Oleh: Dini Usman Penulis adalah pelukis dan penulis Gambar: Pemotret mencari sudut โ€“ Foto Dera Liar Alam KESEPIAN ini adalah warna bayangan dari cermin diri yang kelabu. Ibarat pisau ia berkarat dan tumpul. Bagaimana menghadapi perjalanan hidup yang tiap detik, menit, hari, minggu dan bulan hingga tahun berganti dengan perasaan yang terasa begitu sepi? Sebab ia karatan dan tumpul, pisau itu mesti diasah dengan perjumpaan pada siapa saja, pada entah apa saja. Barangkali di sana atau di sini, ada ruang kemungkinan akan terjadi. Kusamnya perasaan itu perlahan memudar. Begitulah harapan ini mesti disemai, jika tidak kesepian akan membunuhmu. Sebab hidup adalah piliha...
Langit Biru
Susastra

Langit Biru

07 Oktober 2022 Kode 84. Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Biru di barat Kebayoran, Foto DLA Ketika biru luntur dari langit itu Kau persaksikan aku di sana melihatnya Kau berkata, cukup Tak ada langit kedua setelah ini Aku tak bisa menahan untuk tidak menangis Pada dunia yang terlanjur kucintai ini Buku-buku tertata rapi di rak dan lemari Harum tubuh kasihku yang membuatku rindu Juga peperangan atas segala sesuatu yang kita yakini sebagai kebenaran Bagaimana aku menghindar dari hal-hal biasa, rutinitas sehari-hari Walaupun banyak kesedihan yang terjadi Aku tak kuasa untuk mengatakan tidak pada dunia ini Aku mencintai tempat pertama Aku merasa ada Ketika cahaya membawaku jauh sekali Aku masih menangis tersedu Seperti saat pertam...
World We Love
Entertainment

World We Love

02 Oktober 2022 Oleh: Melva Trifena Kembuan Penulis tinggal di Manado โ€“ beraktivitas di Tim Ekosistem Penulis di Indonesian Writers Guild Gambar: FB Melva ALTITUDE yang biasanya โ€˜stup-stupโ€™ dan โ€˜jedem-jedemโ€™,ย  semalam berubah magis karena lantunan mantra #SeruanBiru yang diaminkan dengan syair Kumoyak, menuntaskan pesta peluncuran album #WorldWeLove secara sakral. Congrats @thebadunk.official, band rock hebat, keren dan humble, bikin gw speechless karena sepanjang perform rilis albumnya diiringi orchestra! Belom lagi openingnya pake musik etnik, perform teatrikal juga tarian perang Minahasa. Hats off, The Badunk! (*)
Bunga Kamboja
Sains

Bunga Kamboja

01 Oktober 2022 โ€œA flower blossoms for its own joy.โ€ โ€” Oscar Wilde Oleh: Chandra Deswara Penulis tinggal di Jakarta Editor: Parangsula Gambar: Kamboja dari album Kamboja โ€“ Chandra Deswara BUNGA Kamboja berasal dari genus Plumeria. Nama ilmiahnya diambil dari nama ahli botani asal Prancis, Charles Plumier yang merupakan penemu tanaman kamboja. Bunga Kamboja banyak tumbuh di Meksiko, Amerika Tengah, dan Kepulauan Karibia. Flora ini juga tersebar di Brazil dan Florida. Penamaan tanaman ini sangat beragam tergantung dari jenis spesies dan penyebutan di setiap daerah tumbuhnya. Nama yang paling sering digunakan untuk menyebut kamboja adalah frangipani. Bunga Kamboja bentuknya menyerupai terompet. Tumbuh secara berkumpul di ujung ranting. Di bagian dalamnya terdapat bulu, akan te...
Malam Bertanda Tangan Sunyi
Susastra

Malam Bertanda Tangan Sunyi

28 September 2022 Ode bagi teturunan yang tanah leluhurnya telah dirampas sistem... Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis KITA sajak malam didekap kabut, diterkam gelombang - tenggelam berkali-kali, jauh terdampar dalam hilang: di sana, di relung tragedi. Kita kata, kata kita, kata dikita, kita dikata-katai... Kata, anak-anak tak mengenal lilin mengotori lubang hidung, sehari-hari memulung sisa dijual. Kata, kita tak ada hendak digandar, selain lengan memeluk pikulan, kaki-kaki gemetar kering rapuh, asa untuk malam bersajak lapar, terbaring di doa-doa kusam, mendengkur di atas kertas-kertas ajaran lapuk. Kata, kita mimpi dalam terjaga, mengunyah derai jatuh di sudut pipi agar kenyang, supaya puas memeras linangan keringat ditertawai haus derita. Kata, kita ditep...
Suratku untuk para Puan
Budaya, Opini, Susastra

Suratku untuk para Puan

19 September 2022 Kata-kata terpikir begitu saja, mengalir... Oleh: Madgalena N Penulis tinggal di Jakarta Editor: Dera Liar Alam Gambar: Pentas Puan hitam putih, foto dax DUNIA ini begitu indah puan, banyak hal hal yang menggoda. Terkadang membuat kita terpana sehingga mudah larut dan jatuh cinta. Darah muda seakan bergelora, puan akan menemukan berbagai cerita yang mungkin tak biasa di dengar, sesuatu yang membuat takjub, serasa semua itu seperti impian para hawa: Kebebasan melontarkan kata-kata dalam benak. Ah, ini saatnya. Duniamu pasti berbeda dengan duniaku puan, ada alur cerita dan penokohan lakon yang berbeda pula. Tapi, cara dunia bekerja memiliki kesamaan: Memukau pada waktunya, menggoda sesaat, namun dapat hilang seketika, bisa lenyap selamanya. Cerita beda buk...
Pagi di Rendani
Susastra

Pagi di Rendani

15 September 2022 Oleh: Dera Liar Alam MENGENANG DORERI anak-anak berlari menyambut gelombang Arfai, penyeberang memacu dayung tuju Mansinam, bisik-bisik di Raimuti, Lemon Island. Sepi merasuk taxiway, orang-orang bersalaman di Rendani. (*)