Tuesday, November 26

Tag: Utama

<strong>Gerilya Mesin Perang</strong>
Editorial, Opini

Gerilya Mesin Perang

04 Maret 2023 Interupsi masih sama, pasukan perdamaian terus saja menenteng proposal project dan senjata. Padahal, dewasa ini orang-orang sebenarnya sudah tak kaget lagi dengar desing mesiu, cuma prihatin bila perdamaian diselesaikan dengan mesin perang. Dan ini artinya perang memang tak pernah akan berujung bila tidak ada niat dari penguasa dunia yang tetap bermain di air keruh penindasan rakyat miskin tak berdaya… Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Edit patung bersenjata SUATU masa, 2016, kami diskusi gambar mesin perang canggih. Noon di Tea Bar, sambil menatap laut, kembali mengulang catatan diskusi waktu itu, saya ingin berbagi dengan anda saat ini. Nanti anda dapat membacanya di bagian bawah tulisan ini, setelah saya menggambarkan situasi tukar pendapat dengan para sahabat. A...
<strong>Nostalgia Bangku Sekolah</strong>
Film & Video

Nostalgia Bangku Sekolah

03 Maret 2023 Oleh: Dera Liar Alam RINGKASAN uji-coba kebijakan – jauh jarak dari sekolah: Belajar itu Berjuang, boleh anda nikmati di sini: Nostalgia Bangku Sekolah. Ada di Teman Ngobrol. (*) Baca kisahnya di: Belajar itu Berjuang
Cerita Seribu Berita
Susastra

Cerita Seribu Berita

02 Maret 2023 Oleh: Ponti M. W. Penulis tinggal di Alor, NTT Gambar: Pantai Liang Lolong Di tepian pantai Liang lolong Menatap laut biru di balik lukisan pulau Ternate Cahaya pagi merekah Baris mangrove jangkau lamun berkibar gelombang samudera Pepohon tua tegak reka tiang tiang laut Cerita berita mengering Taburkan kuning kemuning kenangan Debur arus hempaskan riak Di sana, di tepian Pantai di tepi berselimut permadani pasir putih Di pantai Alumang kami tiba Dan merah jingga warnai langit awan gemawan-mu Sepanjang tepi dan laut gelap, api menyala semangat Kita memandang gemintang, perahu lampu jauh di seberang Kembali ke peraduan di balik pulau Lembata Beta tunggu datanganmu Menyatu cerita dalam seribu kisah
Belajar itu Berjuang
Budaya, Guratan, Hukum & Kebijakan, News

Belajar itu Berjuang

28 Februari 2023 Uji-coba kebijakan jauh jarak dari bangku sekolah, “Demi melatih kedisiplinan,” katanya begitu. Saya coba menggubah syair, dua dua Februari: salam budaya, kunjungan sistem dalam sistem bertemu orang-orang perwakilan dari sekolah-sekolah, kekuasaan bicara disebut punya perhatian serius. Apa itu? Supaya jadi siswa unggul. O, demikian rupanya. Ini penjelasan sistem pendekatan top-down dan ada yang angkat bicara… Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Anak-Anak SMK Negeri 3 Kalabahi dalam kelas – Foto DanilTakpala OBROLAN singkat pagi jelang siang, 01 Maret 2023. “Izin share foto, bung. Salam hormat,” kata saya pada seorang guru. Dia jawab singkat, “Siap bang.” Foto menarik tentang dunia pendidikan dari pelosok timur Indonesia diunggah DanilTakpala, caption sederhana, namu...
Politik Penyeragaman
Budaya

Politik Penyeragaman

27 Februari 2023 Oleh: Dera Liar Alam #TemanNgobrol #BangunIndonesia BUMI Plural diberondong isu politik penyeragaman, torang yakin tiap bahasa tiap teks dan tutur dalam kultur itu suci - layak dijaga dilestarikan. Dalam praksis, penyeragaman itu juga membantai banyak bahasa ibu, diseragamkan atas nama propaganda ‘kami satu’, padahal mengiris dan miris. Suatu waktu, di Kampus Universitas Negeri Manado kami berdiskusi: Tuha Petuyang, Kalfein Wuisan, kawan-kawan yang terkumpul, dan saya. Banyak hal yang kami bincang, termasuk isu politik penyeragaman itu. Saya coba mendokumentasikannya dalam video pendek ini: 'Kritik bagi Politik Penyeragaman'. Kawan saya, Muhlis Paraja, penggagas Sekolah Adat Pattallassang, memberi tanggapan, “Sistem kita dipaksakan untuk diseragamkan tetapi ki...
<strong>Bapa Abner</strong>
Editorial

Bapa Abner

28 Februari 2023 Guru Rumaikeuw, begitu orang-orang di sana mengenalnya. Mestinya ia sudah pensiun pada 01 Agustus 2012. Tapi, pada usia 62 tahun ia masih giat mengajar. Saya bertemua dia akhir 2013, kemudian mendokumentasikan foto dan tulisan ini. Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Bapa Abner, usia enam dua. LAMA tidak bertemu, samar saya memandang deretan foto Franz, seorang teman di Papua, saya bertanya, “Kalau tidak salah, itu bapa Abner Rumaikeuw, di Pasir Putih?” Franz yang menetap di Manokwari itu bilang, “Memang muka mirip dengan guru Rumaikeuw, tapi beliau itu pak Yohanes Ariks.” Pikiran saya melantur pada orang-orang yang berjuang di bidang pendidikan di negeri ini. Saya coba mencari data, sejauh ini belum beroleh dan tidak mendapat kabar tentang guru Rumaikeuw. Kisah pe...
<strong>Ragnorok</strong>
Susastra

Ragnorok

25 Februari 2023 Berhala hidup kembali, dia masuk dalam tubuh fana, menari, bersorak suara lantang. Gudarnas skymning, ramalan maha mulia terbenam di langit merah. Mantera dibaca berulang-ulang, dongeng kerajaan seberang samudera entah… Anak-anak berlari di gelombang, pulang tergesa-gesa di gubuknya yang terjajah miskin pemikiran. Hingga tua tiba, menjadi berhala sepanjang zaman… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Pulang ke tanah warisan – foto DAX Tengada... Dua mengepak sayap senja Pulang berpasang-pasang... Julang di relung tebing jauh di belantara jiwa mendekam rindu sungai bersua muara di telaga-telaga jingga manakala dawn menyelimut sunyinya tirai gemawan: di sana, di pucuk samudera, gemuruh memburu, luruh buih-buih jilati akar mangrove jilati hutan mati jilati lumpur pasir...
<strong>BUAT LANDU 8</strong>
Susastra

BUAT LANDU 8

25 Februari 2023 Dari Syair Peziarah Puncak Grasberg Amungme, Mimika, Papua 1997 Oleh: Emmy Sahertian Penulis berkegiatan di Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika Editor: Daniel Kaligis Gambar: Mengintai siapa yang lewat – foto DAX AKU membuka kelopak mataku dalam takjub. Tapi menakutkan… Dunia asing yang digerus mesin-mesin penjagal Tanah Amungme… …Ibuku… Mengapa kau hempaskan aku ke sini, Landu? Mulutku kelu tanpa aksara yang selalu mengalir bagaikan sungai Pamona yang kini menghitam dan tertimbun  ampas ampas keserakahan kompeni… Oh Nemangkawi… Mengapa engkau membisu ketika gugusan kepala ibuku mereka belah membunuh sabda-sabda Tuhan, mengeringkan amsal-amsal dan kami berjalan tanpa jemari-jemari keperkasaan. Suara-suara auman berdentum memenggal jiwa-jiwa yang kelu...
<strong>Estorie Teluk Guantanamo</strong>
Hukum & Kebijakan, Internasional

Estorie Teluk Guantanamo

23 Februari 2023 Ingat tembang Guantanamera, lagu itu mengisahkan gadis-gadis Guantánamo. Sajak menghadapi kematian di hadapan sang matahari dalam rindu dan miskin, dihibur gelap, hutan, gunung dan samudera. Guantánamo, one of largest and best sheltered bays in the world. Provinsi itu terkenal sebab menghasilkan tebu, kopi, dan coklat… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Base Naval de la Bahía de Guantánamo Sumber gambar: Mapcarta BAHÍA de Guantánamo adalah teluk di tenggara Kuba, pelabuhan besar di selatan pulau. Amerika Serikat menguasai Teluk Guantánamo di bawah perjanjian Kuba Amerika tahun 1903. Pemerintah Kuba sekarang menganggap keberadaan Amerika di teluk Guantanamo ilegal, mereka berpendapat bahwa perjanjian Kuba Amerika melanggar artikel 52 Konvensi Wina tentang Hukum Perj...
<strong>Rhyme of Grief</strong>
Susastra

Rhyme of Grief

23 Februari 2023 Suara serak bersenandung di kerumunan, "Lapar," ujar dia pura-pura sedih. Kerumunan menunggu antrean jajan serampangan mahal ditaburi keju susu coklat nan dikira kenyangkan jiwa. Angin amat kencang mengamarkan badai, seseorang menyodorkan rokok pada tuan di atas gerobak sampahnya. Lalu bertanya, "Sudah makan." Tuan di atas gerobak bilang, "Sudah." Tegas tuan, bibirnya gemetar, tangannya menyambut lemah - walau nyata tegar walau sangat jelas lengannya berurat goyah. Tuan. Dia tertawa lebar tanpa desis, menyambut sore. Tuhan, regulasi menimbun waras dengan sampah peradaban. Tuhan yang pulang ditelan samudera... Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Twilight AZURE, mana senyum kaku-mu, duhai gulita. Derai gerimis di bawah lampu jalan, para belia menadah telapak untuk k...