Tuesday, April 30

Angin Kemarau Memanggil Ibu


11 Agustus 2023


Oleh: Dera Liar Alam


INGIN, angin. kemarau panjang tiupkan dedaun: anak-anak bakar petasan kemerdekaan, lalu main layangan di petak tanah tunggu jamin sertifikat negeri kaya regulasi. Dewata, manakala lepas kurungan jadi penasehat, pimpin partai, bersiul, bersabda, berfirman.

Tani nelayan bercocok-tanam plastik, membawa panen tanah ke pasar timbang harga terus naik orang-orang haus lapar dalam data tukang sensus gemuk: semua dipajaki, naik turun singgah sedot sembur muntah segala caci-maki.

Racun sudah di ladang di sungai di danau di laut. Bisnis plastik telah diijon dari orde silam. Hutang, di pangkunya lahir gadget dan anak-anak instan: mie mie mie, begitu mereka memanggil ibu, menggoda pelancong dengan ukulele berdawai satu, seragam.

Bila longsor banjir, kampanye nyaring: doa-doa panjang bingung. Mujizat telah diganti hospital, cctv, live, buzzer, dan tukang tipu: cura te ipsum – urusi diri sendiri. (*)