Tuesday, April 30

Tag: Laut

Angin Kemarau Memanggil Ibu
Susastra

Angin Kemarau Memanggil Ibu

11 Agustus 2023 Oleh: Dera Liar Alam INGIN, angin. kemarau panjang tiupkan dedaun: anak-anak bakar petasan kemerdekaan, lalu main layangan di petak tanah tunggu jamin sertifikat negeri kaya regulasi. Dewata, manakala lepas kurungan jadi penasehat, pimpin partai, bersiul, bersabda, berfirman. Tani nelayan bercocok-tanam plastik, membawa panen tanah ke pasar timbang harga terus naik orang-orang haus lapar dalam data tukang sensus gemuk: semua dipajaki, naik turun singgah sedot sembur muntah segala caci-maki. Racun sudah di ladang di sungai di danau di laut. Bisnis plastik telah diijon dari orde silam. Hutang, di pangkunya lahir gadget dan anak-anak instan: mie mie mie, begitu mereka memanggil ibu, menggoda pelancong dengan ukulele berdawai satu, seragam. Bila longsor banjir, kampa...
Ruang Tunggu Rindu
Susastra

Ruang Tunggu Rindu

19 April 2023 Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Angin Diam ANGIN menari di sela goyang ilalang laut pantulkan rimba yang nanti tandus Di ruang tunggu rindu hanya jendela agar aku dapat bersitatap kawan dan awan mendung... Malam kelabu... tanya ke mana arahmu... Jakarta, 2009
Laut Mabuk Sampah
Econews

Laut Mabuk Sampah

31 Maret 2022 Manakala WHO menetapkan C19 sebagai pandemi dua tahun silam itu, ada begitu banyak ‘keraguan’, utamanya terkait aktivitas masyarakat mencari sesuap rezeki sebab ketika itu pemerintah menerapkan lockdown di ibukota negara dan di sejumlah lokasi di dunia. Penggunaan masker massif, demikian juga sampah masker terserak di mana-mana, di jalan, mengalir di selokan, di sungai, di hutan, di pantai, dan seterusnya… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Jejak sampah di Kampongpasar. LAUT selalu misteri, kecipak asinnya ratusan zaman masih sama menampar hamparan butir hitam, semak, rawa, bakau, dan tepian di Kampongpasar. Nun jauh di selatan: Bonelowe, Baruja, Benteng, Padang, Balindongan, Barangbarang, Pekangkang, Boneogeh, Reok, Kampoeng Mborong, Wato...
Geladak
Budaya, Susastra

Geladak

07 Oktober 2021 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Editor: Dera Liar Alam KAU sudah menyiapkan waktu di geladak, saat buritan dihantam badai dan ombak. Kau ingin bercerita tentang laut pada anakmu, di bawah payung malam, di dalam hati yang legam sekawanan paus mendengus menuntun huruf-huruf pada waktu yang akan menuliskan namamu pada batu. Kau berdiri, malam ini di tengah lautan yang tak bertepi di antara ombak yang menghantam ulu hati, kepasrahan adalah kepatuhan yang kau benci, di tengah badai dan ombak, di antara bau anyir yang merebak bergerak ke geladak, kau mencintai laut seperti kau mencintai anakmu. “Jhiva…, Jhiva...,” kau berseru di tengah laut yang pilu, hitam dan abu-abu legam dan biru warna kesukaan anakmu, anak yang kau cintai seper...