Sunday, March 30

Tag: Indonesia

Satu Rumah, Satu Kota Bersama
Advertorial

Satu Rumah, Satu Kota Bersama

Medio 2020 Oleh: Daniel Kaligis BANGUNINDONESIA MAKASSAR — DARI lorong-lorong kota, rancang program, gagas pertemanan. Dia arsitek kota, dikenal pada tataran nasional dan dunia. Berperan sebagai konsultan pembangunan Pantai Losari. Sekarang poin itu jadi unggulan Sulawesi Selatan. Kerja professional membuahkan karya monumental, semisal Masjid Raya Makassar dan Center Poin of Indonesia, di Sulawesi Selatan. Karena dia memang berkawan dengan semua warga kota, mengumandang plural: “Makassar Rumah kita bersama.” Demikian disebut Ir. H. Mohammad Ramdhan Pomanto yang akrab disapa Danny, manakala memberi sambutan dalam Natal bersama kaum Nasrani dan TNI – Polri di Upper Hills, jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, 19 Januari 2017, silam. Makassar ke depan adalah asa, kota yang adalah ‘Sa...
Memelihara Generasi
Budaya, Editorial, Susastra

Memelihara Generasi

22 Mei 2021 Oleh: Dera Liar Alam di tepi, labuhkan harap: jalan hidup, menantang musim... HerStory Sajak Tepi Losari 2018: Somba Opu Street, Ujung Pandang #PerempuanPekerja #SesuapRezeki #MemeliharaGenerasi
Kasus Mafia Tanah – Target 2021: 89 atau ‘86’
Editorial, Hukum & Kebijakan, Opini

Kasus Mafia Tanah – Target 2021: 89 atau ‘86’

21 Mei 2021 Oleh: Stevie Sumendap Editor: Parangsula PERINTAH Joko Widodo, Presiden Indonesia: berantas mafia tanah. Gayung bersambut, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si, Kapolri, nyatakan dukungan penuh pada upaya pemerintah untuk memberantas mafia tanah. Berantas terus didengungkan aparat negara dan para tokoh, 'lawan mafia tanah', katanya. H. Bambang Soesatyo, S.E., M.B.A, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, angkat suara Februari silam, “Kita tidak bisa terus membiarkan kasus mafia tanah terus terjadi. Mafia tanah harus diberantas untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat — berantas mulai dari korporasi, broker tanah, makelar, penyandang dana, hingga aparat pemerintah bila terbukti terlibat.” Seperti itu ditulis Imam Budilaksono di antaranews.com, 17 Februari 2021...
Perangkat Hukum Uji Coba
Editorial, Esai, Hukum & Kebijakan, Opini

Perangkat Hukum Uji Coba

12 Mei 2021 Hukum sebagai perangkat pembangunan menyiapkan kerja dan sarana kerja. Bukan mengumbar mimpi surga seberang langit. Bukan khayal seribu bidadari menari, tapi kerja.  Oleh: Parangsula PEMBANGUNAN di negeri kita hadir dengan perangkat hukum, sayangnya pembangunan belumlah mendapat format pas memberdayakan rakyat. Pembangunan masih dengan wacana perangkat hukum uji coba yang sering meminggirkan hak rakyat. Pembangunan dalam bingkai negara hukum terus saja ‘mencobai’ rakyat dengan todongan berbagai ketakutan. Foucault, seorang pemikir, melihat bahwa setiap wacana hukum tidak dapat dilepaskan dari beroperasinya kekuasaan tertentu, pengetahuan, dan relasi sosial, yang menghasilkan apa yang disebut kebenaran dan keadilan. Dalam hal ini, kebenaran tidak lagi merupakan produ...
IDN Victoria: Bersinergi Membangun Negeri Indonesia
Advertorial, News

IDN Victoria: Bersinergi Membangun Negeri Indonesia

21 April 2021 Teks: Jeffry Merril Liando Melbourne - Victoria, Australia #ConnectingTheDots #BergerakUntukIndonesia KEMARIN, 20 April 2021, kami dari Indonesian Diaspora Network Victoria Inc. (IDN Victoria) melakukan dua meeting penting dengan dua organisasi membicarakan agenda perkenalan pengurus baru dan melihat potensi kemitraan dan kerja sama: Pertama, dengan 11th Space (Navanti), suatu perusahan yang sangat sukses dengan dua puluh anak perusahaan di Melbourne dan Indonesia milik seorang diaspora Indonesia, Ivan Tandyo. Kedua, KJRI Melbourne pengayom diasposa Indonesia dengan Muniroh Rahim - acting consul general. IDN Victoria adalah chapter dari IDN Global yang tujuannya adalah 'Connecting the dots', yaitu memfasilitasi IDN national chapters, local chapters dan individu dia...
Garuda dan Srikandi
Budaya

Garuda dan Srikandi

18 April 2014 Karya Lukisan Abe Kohar Ibrahim: Garuda dan Srikandi Data info: Kohar Ibrahim (Jakarta, 16 Juni 1942 - Brussel, 4 Juni 2013.), alias D. Tanaera alias Abe adalah seorang penulis Indonesia, juga pelukis, termasuk sebagai salah seorang penulis sastra eksil Indonesia di Belgia sejak tahun 1965. Sejak tahun 1959, Abe aktif sebagai anggota Lembaga Sastra Indonesia (Lekra). Tulisan-tulisannya tersebar di beberapa harian dan mingguan, antara lain Bintang Timur, Bintang Minggu, Harian Rakyat, Warta Bhakti, majalah Zaman Baru dan majalah Wanita. Dan noveletnya yang pertama, Pembebasan, dimuat sebagai cerita bersambung di harian Bintang pada tahun 60-an. MiRa Roe — Amsterdam, 18 April 2014 Biodata Data Karya: sastra pembebasan Art Gallery of A. Kohar Ibrahim: en.artscad.com
Raise your Swords
Budaya, Film & Video, Internasional

Raise your Swords

24 November 2020 Raise your Swords - We are the guardians of the forest - Kalfein Wuisan, Indigenous Youth Leader of Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), gives a statement on the importance of traditional knowledge and the rise in the criminalization of Indigenous peoples in Kalimantan. Statement on the importance of traditional knowledge
Melawan Vonis Kanker
Opini, Review, Sains

Melawan Vonis Kanker

25 Oktober 2020 Oleh: Linda Christanty …Tak ada obat kanker. Kalau ada yang beruntung melewati tahun-tahun kritis dan berusia lebih panjang dari perkiraan dokter, itu sebuah anugerah… SEBELAS tahun lalu saya berada di sebuah rumah sakit di Malaysia, sendirian. Saya sedang memeriksakan penyakit. Kemungkinan-kemungkinan buruk sudah saya pikirkan, termasuk saya akan mengidap kanker. Penyakit ini sampai sekarang belum ditemukan obatnya. Di dunia kedokteran, tidak ada istilah “sembuh dari kanker” atau “penyakit kanker hilang” secara permanen.  Radiasi, pembedahan, dan pengobatan dilakukan untuk memperpanjang umur pasien. Sewaktu-waktu, ia akan kembali, mengganas, kalem, dan mengganas lagi. Pengecualian selalu ada. Seseorang terkena kanker di usia menjelang 20-an dan masih hidup sampai sekara...
Alor Star, Alor, dan Amon
Estorie, Travel

Alor Star, Alor, dan Amon

15 Juli 2020 Di Paliboo, saya belajar menutur Belagar, Denebang, Deing, Mauta, Lemma, Alor, Kabola, Abui, Kawel, Kemang, Kelong, Maneta, Wuwuli, Seboda, Malua, Kramang, Wersin, Kui. Vicky, kawan saya, punya banyak tutur tentang peradaban yang tersimpan ratusan tahun silam di sini. Oleh: Daniel Kaligi Gambar: Herderina menyeduh kopi di Bukit Gundul DI SANA, negeri Kedah di Malaysia, ternama karena sejenis pohon buah kuning kemerahan, bueya micropholia. Itulah Alor Setar, masyur sebagai Alor Star, negeri sang Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj, Perdana Menteri Malaysia Pertama. Nun di sana, di Malaysia, negeri tetangga Indonesia. Jangan lupa, nama Alor ada di sini, di Indonesia. Menilik Indonesia, nama Alor sekarang itu tersirat erat dengan ‘Amon’, sang Pemimpin yang punya visi t...
Tenun Tradisi dan Sejarah Tanah
Budaya, Estorie

Tenun Tradisi dan Sejarah Tanah

02 Juli 2020 Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Tenun Tradisional - foto dax Tradisi menjadi penanda, sebagaimana ketrampilan seni budaya melekat pada tanah di mana tradisi itu bertahan dan menjadi praksis masyarakatnya, termasuk warisan tradisi tenun kain. BENANG DIPINTAL disusun sejajar – biasanya memanjang – tak bergerak terikat di kedua ujungnya, padanya benang pakan diselipkan, lalu memasang benang-benang lungsin sejajar satu sama lainnya di alat tenun sesuai lebar kain yang diingini. Benang-benang ditenun jadi kain. Dari Nusa Tenggara Timur, kita mengenal tenun Ikat, tenun Buna dan tenun Lotis. Secara khusus, tenun di kota Kupang, sama dengan tenunan dari berbagai lokasi di Nusa Tenggara. Saya memulai obrolan tenun di Jl. Yos Sudarso, Osmok, Kupang, Nusa Tenggara Timur, 01 Juli...