Monday, April 29

Tag: Demokrasi

Ditangkap, Demokrasi Terceraiberai
Editorial

Ditangkap, Demokrasi Terceraiberai

28 April 2024 Bertahun silam kami berdiskusi membincang demokrasi yang memang soalnya ribet berliku mengumbar judul ‘Kegamangan Mutahir di Pundak Proposal Miskin’, ketika itu tahun 2010… Potret tanah, demikian rakyat yang bergeliat di atasnya. Tak ada ganti untung, tak ada ganti rugi, tetap tercerai. Tuhan-tuhan berkuasa bersuara berpesta merayakan manusia tercerai dari mimpi-mimpi. Leluhur mungkin nanton dan tak mungkin direkam keberadaannya… Oleh: Daniel Kaligis Gambar: tangkapan layar – gusur demo PROPOSAL cemas kebangkrutan moral diinterupsi berkali-kali, “Saya sudah pernah bilang, bahwa demokrasi sudah mati, tak usah lagi percaya pada sistem atau doktrin produk dunia feodal. Saya juga setuju dengan para ‘Arifin Kiri’, bahwa negara adalah ilusi — tak perlu kita hayati neg...
Guillotine Memancung Demokrasi
Editorial

Guillotine Memancung Demokrasi

12 April 2024 Ampunilah kenaikan harga, sebab janji palsu terasa lebih gurih lebih lezat sesaat dalam bilik lapar haus sosialisasi kemakmuran, dan ternyata impor berbagai goods untuk isi perut isi mindset, sebab terbukti beras ditakar untuk harga diri selama kampanye dan musim pilih penguasa. Katanya rakyat turut memerintah, obrolan ikut arus tujuan nilai-nilai telah terbeli — pembuat sistem bersekutu dengan para saudagar pemborong kursi wakil-wakil yang juga terbeli kepentingan dinasti pesta partai hilang arah entah rakyat mana yang dibela… Oleh: Daniel Kaligis Gambar: The execution of Louis XVI in 1793 Sumber Gambar: britannica KAWAN minta: ‘Beri kalimat yang mudah dimengerti dan dicerna rakyat’, untuk soal demoskratos — sebagaimana disebut dalam regulasi, tegas bahwa prakt...
Garis Embun
Susastra

Garis Embun

03 November 2023 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Screen biru dan kopi hampir tumpah GARIS embun Memanjang di kaca Dingin kembali Di wajahmu Baliho-baliho besar Menggambarkan senyum Kontrak dan kalkulasi untuk semua kepentingan ini Biaya yang terjadi Tanpa sadar telah dibayarkan jauh hari Sebagai satu dasar yang diletakkan bagi keinginan yang disusun secara rapi Segala konstelasi yang timbul Semacam dengung yang merambat Ketika pagi berisi beberapa hal yang dilepaskan Secara bersamaan Setelah angka perhitungan tercapai Penyelenggaraan kekuasaan secara demokratis Bagian dari ikhtiar yang tak banyak berpengaruh bagi mimpi-mimpi Yang pelan-pelan meracuni kami (*)
Pemuda Sikapi Situasi Politik jelang Tahun Politik
Advertorial, News

Pemuda Sikapi Situasi Politik jelang Tahun Politik

28 Oktober 2023 Gedung Sebaguna Makassar di Jl. Domba No. 18, jelang siang, 28 Oktober 2023: Orang-orang bersua dalam Dialog Kebangsaan. Topik menarik dengan tema ‘Usahakanlah Kesejahteraan Kota – Peran Pemuda Menyikapi Politik dan Tantangannya.’ Oleh: Daniel Kaligis DI SITU, di Gedung Sebaguna Makassar, idea diperbincangkan para orator. Hadir tokoh-tokoh pemuda dikawal para gaek-sepuh yang punya banyak pengalaman. Acara ini digagas ‘Aku Muda Jaga Kota Moakassar’, dan proses dialog dimoderatori Yoris Ratu Subah. Yoris pada sesi pembukaan mengulang semangat persatuan. “Pertemuan kita di sini singkron dengan semangat Sumpah Pemuda,” tutur Ketua Pemuda Katolik – Komcab Kota Makassar itu. Sambutan Yoris dikuatkan Hesky Andhika Wurarah, praktisi hukum di kota Makassar. “Nilai univers...
Birahi Kuasa Dinasti Lupa Etik
Editorial

Birahi Kuasa Dinasti Lupa Etik

18 Oktober 2023 Lupakan saja, sebab birahi kuasa itu sungguh sementara meninggi dan akan terus dipertontonkan, dipertahankan dengan sejumlah argumentasi. Drama ini yang dikunyah pemirsa di mana saja, jadi gunjingan di berbagai tempat, namun kekuasaan tidak lagi malu pada berbagai soal. Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Diberi tanda DRAMA sidang direcoki sejumlah tafsir, rakyat penontonnya. Gugat, cabut, dibantah, batal, ditunda, disetujui. Ruang uji gaduh, ruang tafsir ricuh, sekian lama tarik-ulur: beda pandangan, beda pendapat. Karena kita akan terus mengulang pesta nista pembohongan rakyat, maka, cara apa saja terus digeluti, asal rakyat bingung: Eksploitasi kuras habis – kiat ekonomi pembangunanisme meninggalkan setumpuk besar perkara derita miskin isi kepala, miskin badan, m...
Menggandar Pasal Pengurasan
Editorial, Foto Pilihan

Menggandar Pasal Pengurasan

11 Juli 2023 Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Sarapan siap. PARA dewa dewi datang di negeri ribuan pulau dan ngaku menemu Surga. Kayakinan berkhayal negeri kekal seberang langit, menggandar pembenaran pasal-pasal pengurasan sumberdaya. Hampir pagi: diskusi sambil sarapan sayur buah, teh kopi air mineral ditata pada meja tanpa taplak. Lorong-lorong dipenuhi bunyi tepuk tangan. Renungan di atas pesawat goyang, kemudian membahas teori tinggal landas, tiket yang teramat sering dibikin mahal karena kepentingan-kepentingan sistem. Kemarin, perahu-perahu bocor membaptis ilusi. Mengabarkan bahtera tuju dermaga, dan hilang oleh ufuk bercahaya bias. Menyambung huruf, kata, data, fakta. Jembatan, bandar-bandar, jalan bikin kaya. Perhubungan apa kerjanya? Tarif sudah melonjak tanpa kontro...
<strong>Bola Menabrak Mata</strong>
Budaya, Esai

Bola Menabrak Mata

24 November 2022 Oleh: Dera Liar Alam Editor: Parangsula Gambar: Perempuan, kelamin yang dibola BELUM mulai pergulatan, kau sudah memilih kalah, menunjuk kaki-kaki lelah, patah. Biar saja, bendera-bendera tetap berkibar di tanah pemujanya diiring peluit panjang kebimbangan, orang-orang berlari mengejar gagasan pola, bola-bola menabrak sunyi. Bebas, bebas, bebaskan…!! Kelamin-kelamin berpasangan, bertutur pertandingan diulang tadi subuh. Matahari adalah lampu-lampu yang tidak kenal terbit-tenggelam, selalu nyala, bakar waktu. Bola-bola politik, menggelitik diusik berisik mengiris sisa-sisa harap yang miris. Kemudian, orang-orang terbanting diurusi regulasi negeri ngeri. Demokrasi katanya, urusannya investasi berdalih tukang tagih darah daging dan lendir. Darah, darah, darah, dar...
Sarapan Rakyat yang Malang
Editorial, Guratan

Sarapan Rakyat yang Malang

2014 Judul di Jurnaloriente: Kegamangan Mutakhir di Pundak Proposal Miskin Oleh: Daniel Kaligis Kondisi miskin terus diserbu berbagai tuntutan ‘kaya peran’ membayar segala kewajiban, karena sudah bersedia, dan patut jadi rakyat saja, supaya elite lebih berdaya dan dapat mengumumkan banyak keputusan kebijakan yang sudah mereka siapkan. Mimpi itu sudah sering berlayar ke negeri seberang dan pulang membawa khayalan baru: sinis, sarkas. SESUMBAR bergulir: pada bilik yang sama, kecewa mengalir. Sarapan yang sama saban hari, itulah sosialisasi kemakmuran, meski posisi rakyat sebagai pemirsa, sah sebagai penonton pembangunan. Hari ini menular perilaku yang diduga baru, new normal, adaptasi baru, kebiasaan lama lebih mengakar. Rakyat tunduk pada murka aturan, regulasi yang menggulun...
Posisi Tawar Sudah Dirampas
Editorial, Guratan, Opini

Posisi Tawar Sudah Dirampas

Medio 2009 Oleh: Daniel Kaligis Manakala bermimpi otonomi daerah, pemerintah daerah beroleh ‘angin segar’ jadi ‘raja-raja kecil’ di bayang sang maharaja. Demokrasi, otonomi? Mundur lagi. Ketika raja kecil terima mandat, sejarah berulang lagi: rakyat kembali terjajah. INTERUPSI bertahun silam, untuk ditinjau hari ini, terekam dan diterkam sejarah: Pemikiran akan maju, atau memilih mundur puluhan tahun, tidur ratus ribu tahun, atau menyerah sama sekali. Sekedar refleksi untuk fakta pembangunan, propaganda, dan sistem yang melingkupinya hari ini. Kabar tiba kemarin, hari ini kisahnya mendekam sebagai sejarah janji. ‘Fresh money sudah turun’. Itu statement pembangunan dalam berita yang sudah lewat: Tapi, mengapa implementasinya sepi? Bantuan dengan berbagai tajuk teramat banyak, is...
Harapan Menagih Janji
Politik, Susastra

Harapan Menagih Janji

Medio 2014 Oleh: MiRa Roe, Amsterdam di buffet laci antiktertumpuk kertas tulisanmerekam jejak perjuangandemi untuk keadilan sosial di antara kata kecewatertumpu harapanrakyat bergerakterpilah pilah harapan menagih janji,jiwa tertindas serasa nyeripedih bosannya kebohongan,orbais berjubah demokrasi harapan menagih janji,pembebasan dari penjajahsiapa berani berkorban,melawan perubahan semu harapan menagih janji,seiring proses regenerasiberdialektis mengikuti zaman,anak bangsa berkontradiksi harapan menagih janji,siapa pembela kebenaranintinya rakyat bosan menanti,kawan disangka lawan harapan hanya harapan,bibir bergincu warna pemilurakyat tetap sadar manipulasi,siapa kawan dan siapa lawan Amsterdam, 11 April 2014 Sumber Gambar: Social Justice