05 April 2022
Di beberapa negara Asia, tradisi Qīngmíng menjadi ajang berkumpul anggota keluarga, mengingat dan menghormati leluhur. Dikenal juga dengan berbagai nama, ‘taqing festival’, ‘hari semua arwah’, ‘festival bersih terang’, ‘festival ziarah kuburan’, ‘hari menyapu kuburan’, ‘hari peringatan musim semi’.
Oleh: Dera Liar Alam
Penulis adalah jurnalis penulis
Gambar: China Qīngmíng Festival – sumber foto: rove.me
QINGMING dirayakan hari pertama dari lima terminologi Matahari. Secara tradisional terselenggara pada hari keseratus empat setelah titik balik Matahari musim dingin, atau hari kelima belas pada persamaan panjang siang-malam musim semi, sekitar 4 – 5 April.
Hormati nenek moyang dengan melakukan perjalanan ke kuburan mereka. Kubur dibersihkan dari rumput liar, menanam pohon willow, memperbaiki batu nisan, dan membawa makanan dan minuman favorit dari orang yang sudah meninggal, mengantar kertas ‘mirip’. Usai ritual, semuanya dihanguskan.
Dicatat Asia News, bagi orang Tionghoa, perayaan ini dilakukan untuk mengingat dan menghormati nenek moyang. Setiap orang berdoa di depan nenek moyang, menyapu pusara dan bersembahyang dengan makanan, teh, arak, dupa, kertas sembahyang, dan berbagai asesoris, sebagai persembahan kepada nenek moyang. Upacara ini adalah sangat penting bagi mereka, terutama petani, dan biasanya dapat dilaksanakan sepuluh hari sebelum atau sesudah Qīngmíng. Pada perayaan itu orang-orang melakukan tamasya keluarga, dan para petani mulai membajak sawah pada musim semi.
Orang-orang menjejak semesta nan hijau. Di Korea, perayaan ini dikenal sebagai ‘Hansik’, diperingati juga sebagai Hari Menanam Pohon.
Kenang tahun silam, 2021. Saya, musim menulis, hingar-bingar tuts, memilih huruf, teks, sajak, hedone. Lalu refrasa status kawan, Sahertian Emmy: “Bersama lampu tioek besar yang selama ini nganggur. Di luar hujan mulai mengguyur deras, ‘La Nina’, memang kau hebat…”
Membaca situs cathay.ce.cn, disebutkan yang mana di zaman lampau, festival Qīngmíng adalah ritual penghormatan nenek moyang yang mahal dan rumit. Kaisar Xuanzong, dari dinasti Tang, sekitar tahun 732, mengumumkan penghormatan tersebut cukup dengan mengunjungi kuburan nenek moyang saja di hari Qīngmíng. (*)