17 Maret 2022
Media sosial ramai, perilaku, gaya, status, obrolan, jualan, artis dan siapa saja ikut menjual. Nah, marak jualan robot dengan segala janji kemakmuran keberuntungan di masa mendatang. Kalau punya robot trading, ‘katanya’ robot itu dapat menghasilkan uang, terus, kenapa robotnya dijual? Gunakan logika sederhana, robot bagai pohon emas, robotnya dijual. Banyak yang beli. Lalu mulai berjudi cemas, menanti harapan, jangan-jangan kecemasanmu menjadi palsu…
“Robot trading Fahrenheit kini tengah dalam sorotan pihak kepolisian usai dilaporkan oleh banyak korbannya. Robot trading tersebut dilaporkan atas dugaan penipuan investasi.” — dalam tajuk ‘Korban Mulai Bersuara Bikin Robot Trading Fahrenheit Kena Sorotan‘, news.detik.com, Kamis, 17 Maret 2022.
Oleh: Philips Marx
Penulis adalah pegiat IT
Editor: Parangsula
SEKEDAR berbagi tips sederhana agar tidak tertipu penawaran-penawaran investasi yang lagi marak dewasa ini. Tertarik untuk investasi? Silahkan saja. Berikut hal-hal yang perlu dicek agar tidak tertipu:
Pertama, bila anda ditawarkan invest pada emas, crypto atau forex (valas), coba tanyakan, apakah perusahaan (broker/exchanger) tersebut terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Bila ya, minta nomor izinnya. Kemudian anda boleh cek di web bappebti.go.id, tunjuk menu Pelaku Pasar dan klik menu yang sesuai oretan angka merah di gambar: Angka 1 adalah menu untuk daftar perusahaan-perusahaan broker Forex yang resmi, angka 2 untuk exchanger Kripto resmi, dan angka 3 untuk broker Emas resmi.
Bila nomor izin perusahaan tersebut tidak ada dalam daftar di web Bappebti, bisa dipastikan itu ilegal atau masih dalam proses pendaftaran (masih tergolong ilegal).
Kedua, broker forex atau emas atau exchanger crypto luar negeri bisa juga tidak terdaftar di Bappebti tapi berlisensi resmi dari negara asalnya. Misal, terdaftar di USA, diawasi NFA (Bappebtinya Amerika), ASIC di Australia, dlsb.
Biasanya broker atau exchanger abal-abal terdaftar di negara-negara yang bebas pajak seperti Panama, St Vincent & the Granides, Siprus, dll. Hati-hati dengan perusahaan abal-abal kaya begitu. Walau ada juga yang sudah bertahun-tahun berdiri, tidak tipu-tipu terlalu kasar.
Ketiga, bila penawaran yang datang pada kamu berupa robot forex, crypto, emas, dlsb. Lupakan saja! Jangan tergiur sama sekali soal itu. Kalau tetap tertarik, pelajari dulu apa yang dimaksud dengan robot trading seperti itu. Ada banyak infonya, di-google saja. Biar paham bahwa robot trading itu sebenarnya kita sendiri yang atur strateginya, bukan orang lain yang aturin.
Logika aja: Kalau dia punya robot trading yang katanya menghasilkan uang, terus, kenapa dia jual? Punya pohon emas kok dijual, ya pake sendirilah!
Keempat. Mungkin ini sudah agak terlambat, hati-hati dengan penawaran-penawaran yang kamu lihat di media sosial atau di YouTube oleh artis-artis, termasuk juga youtuber-youtuber yang mengaku master atau jago trading dan menghasilkan ribuan dollar per hari.
Logika juga, kalau sudah punya uang banyak dari trading, kenapa bikin konten yang monetize lagi ya? Masih kurang-kah duitnya? Bisa saja sih. Tapi, berarti tradingnya masih kurang jago. Maka, jangan ditiru rumusnya dia.
OK, cukup dulu. Demikian sekilas info. (*)