Tuesday, April 30

Negeri Beribu Ngeri


18 Maret 2022


Oleh: Onald Anold
Penulis adalah penyair tinggal di Jakarta


Gambar: Selasatu sudut Senayan, 2018


Kini sang biru menunduk memelas iba
Dalam seringai serigala berwahana ini dan itu
Dan merah yang memerahkan nadi
Tamburkan genderang bertunjuk ini dan itu
Hingga kuning yang bemanis manja
Sisakan cerita tentang dosa ini dan itu

Lalu di mana sisanya,
Sorban-sorban berteriak lantang dengan parang
Pendeta dan pandita yang repot bereskan bangku-bangku jemaat
Serta para pelawak kata bergelimang harta,
Menertawai sesi lapar rakyat

Dan para pemuja makna bermuram cinta
Tunggui karang yang berselingkuh dengan senja
Lalu pelita meredup kehabisan minyak

Gelap menggurita anak anak negeri
Beribu ngeri,
Berayah serapah lapar

Inilah pesona ibu pertiwi, ketika pelangi makna satukan dusta,
Hamburkan fitnah, kaburkan warna
Aku bertanya, engkau di mana?

(*)


Pamulang, 18 Maret 2012