Saturday, December 27

Susastra

Menggambar Wajahmu dengan Debu
Susastra

Menggambar Wajahmu dengan Debu

10 Januari 2022 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro AKU mengingatnya kembali, saat hujan ingin membangunkan dirimu, angin membuatmu tertidur, hujan itu, hanya dalam mimpiku, saat ini. Aku melihatmu pada daun-daun kering yang jatuh, waktu telah luluh, dan seberkas cahaya pagi yang aku simpan dalam sudut mataku. Mungkin kau bisa mengenangnya, bila ingatanmu bukan lagi utuh tentang diriku, pesanmu. Pohon akasia yang kau pilih dengan paku, meninggalkan rindu, kau kerat pohon itu, menjadikannya perlambang perasaanmu. Dua burung gelatik mengintip dari ujung dahan, dan terbang dalam lamunan. Dengan mengenangmu, kau temukan diriku sesuatu yang tak ingin kuberi arti, serupa pecahan waktu yang menyelinap pada ruas-ruas tubuhku, dan jalan angin yang lain me...
Pasar Plural dan Mulia
Guratan, Susastra

Pasar Plural dan Mulia

01 Januari 2022 Pernah menerakan sajak dekat lokasi itu: Sekitar Linnouw Lake, berapa tahun silam adalah belantara, hutan seho, ladang jagung, palawija, ilalang, dan pinus. Surga awan-awan berganti saturasi di bening hijau. Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Mulia dengan latar Alfa Omega Tower di waktu senja. TANAH dan tumbuhan hijau, lambang kesuburan: orang-orang boleh menyaksikan itu ada di Wanua sepanjang tahun, saban musim. Penghujung tahun, hasil tanah subur itu lebih limpah masuk pasar rakyat. Ketika datang di tanah leluhur, saya singgah di situ. Pasar lebih ramai dari hari biasa, saban ujung tahun begitu. Ritual foto saya mulai, dan bertanya apa saja yang terbersit di benak pada mereka yang rela menjawab. Orang-orang mencari kebutuhan dan ...
Milu di Lereng Mapuneng
Budaya, Guratan, Susastra

Milu di Lereng Mapuneng

29 Desember 2021 Sejuk di sini kekal meski di musim kemarau. Ada saat angin badai menekuk tetumbuhan jagung, patahkan dahan ranting, namun harap terus ditabur dibaharui, semangat para tou di wanua. Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Makawale – Ladang jagung di bayang mendung Mapuneng – Ladang berlatar Mahawu & Masarang - foto: dax. DI DANGAU, wale kanaramen ne tou Remboken, yakni pondok di kebun, kami menikmati sore sejuk di Teneman nan kian dingin. Jimmy, Ferra, Jessy, Angky, saya. Kami disuguhi kopi di gelas tinggi, aroma khasnya menggoda indra penciuman. Cairan itu diseruput dari tepi gelas hangat, lalu uapnya dihembus menjauh. Adri, sang makawale, pemilik dangau, menunjukan butir-butir hasil panennya seraya bercerita. “Di situ, di sebelah at...
Memikirkan Aceh di Hari Tsunami
Guratan, Review, Susastra

Memikirkan Aceh di Hari Tsunami

26 Desember 2021 Lebih dari setahun sesudah gempa dan tsunami, kehidupan sebagian besar orang Aceh masih teramat berat. Tempat-tempat penampungan korban bencana atau pengungsi masih tersebar di sejumlah lokasi. Perekonomian lokal belum pulih… Selama konflik bersenjata di Aceh, kebanyakan berita di media Jakarta memuat pernyataan pejabat sipil maupun militer Indonesia, bukan menjadi penyambung lidah warga, jauh dari mengungkap fakta… Berada di Aceh membuat kami memahami betapa rentannya perdamaian. Oleh: Linda Christanty Penulis adalah sastrawan dan penulis Editor: Dera Liar Alam Gambar: Aceh Tsunami Museum site visit/ wikimedia SAYA tidak mampu mengingat tanggal dan bulannya, tetapi peristiwa itu terjadi di Aceh pada 2006. Seorang lelaki berumur sekitar 60-an berjongkok sambi...
Semalam di Kuranga
Econews, Editorial, Guratan, Susastra

Semalam di Kuranga

22 Desember 2021 Susastra tua ada di teks, ada di dialog khas orang-orang Wanua: mereka ada dalam ruang, ada di jalan-jalan, ada di pasar-pasar. Dan, manakala susastra itu terlontar dalam dialog mereka, boleh jadi hal itu berlangsung tanpa sadar, spontan. Saya menyebut itu 'kanaramen'. Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Malam di batas Kakaskasen MEMBACA kabar ibu kota, menikmat isu di sekitar. “Kemang Raya sore ini, banjir. Sudah tidak dapat dilalui kendaraan. Super parah.” Begitu ditera Kafi Kurnia di beranda metaverse-nya, Senin, 20 Desember 2021. Obrolan banjir, longsor, abrasi, segala bencana jadi biasa di mana-mana tempat di bumi. Apa hubungan cerita banjir di ibu kota dengan situasi di Kuranga? Bagaimana pertaliannya – banjir dengan sastra? Angga...
Ponirin Terpenjara
Susastra

Ponirin Terpenjara

15 Desember 2010 Kepada duo Ponirah Terperah dan Ponirin Terpenjara: semoga persahabatan kita tak mengenal ruang dan waktu… Oleh: Nita Tjindarbumi DI MANA kau letakkan harga dirimu sebagai lelaki Ketika kau tak berdaya memperjuangkan kata hati Atau, telah kau gadaikan kelelakianmu demi pundi-pundi? Ini luka batin menahun yang kau pendam Yang kau biarkan menganga dan membusuk di jiwamu Tersenyumlah, kau tahu cara lari dari penjaramu Jakarta, 15 Desember 2010 Kasih dalam persahabatan, sayang dalam kebersamaanlah yang mendorongku menulis ini.
Anak-Anak dan Hujan
Opini, Susastra

Anak-Anak dan Hujan

21 November 2021 Oleh: Daniel Kaligis OBROLAN dengan kawan, namanya Alicia, 2018. Ketika itu, ibukota negara, menurut perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, April adalah awal kemarau, dan puncak dari musim itu ada di Agustus hingga September. Berdua kita bicarakan hujan. Genangan air masih ada di mana-mana. Alicia minta foto hujan. Saya, sibuk sejumlah pertemuan tanpa arah, walau memberi dua link foto tentang hujan pada Alicia. Hari ini, ketika saya coba membuka halaman foto, yang saya jumpai adalah pemberitahuan: “Sorry, this content isn't available at this time.” Di bilik lain, dengan #Delta88, dia dan saya bercerita panjang lebar di selasatu kampung di ibukota, Gelora. Jl. Asia – Afrika, Tanah Abang. Di lahan milik Agung Podomoro Group itu membahas pekerja mogo...
Diorama Rindu
Susastra

Diorama Rindu

Path 17 Oleh: Dera Liar Alam Laut… Lanciare in Alto Gelombang dan langit, Sajak purba yang terus mendebur Walau enggan kita catatkan
Antara Lambau dan Loji
Susastra

Antara Lambau dan Loji

11 November 2021 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Matahari sore, bunga, dan rumput liar. Antara Lambau dan Loji, Antara kebijakan dan kebajikan. Dalam dingin aku merasa ada yang terhempas dalam angin, kuikuti ke mana ia pergi, adakah sesuatu yang ingin melukai? Sebidang tanah lapang dipenuhi guguran daun dan bunga, harum dan kering. Enam butir embun mengayun pada dahan dan kelopak yang ditinggalkan. Adakah sesuatu menyerupai duka yang terbenam? Setelah berkicau burung-burung terbang, meninggalkan kotorannya berjatuhan di tanah, bunga-bunga merekah mendengar kicaunya, hidup seperti bergairah, pohon-pohon tumbuh melumat kotorannya, hidup menjadi lebih tabah. Tiga: dua helai rumput kering saling melingkar membentuk angka tiga, dua ...
Wulan Weru di Hard Rock
Susastra

Wulan Weru di Hard Rock

2010 Gambar: Merah Putih di Selatan Langit Jakarta Oleh: Dera Liar Alam wulan weru tagantong di hard rock,manyanyi donci mangket till the end, sama deng yang ngana bilang kalamaring jo, waktu torang bacirita di kusu-kusu, united state sampe ujung dodutu,... trying to play together somehow,I'm wasting my life, you're changing the world,I get drunk and watch your head grow lengkali so nemboleh pele kita pe hati, natevoor mo bilang pa samua tamangsometimes we talk over dinner like old friends,till I go and kill the bottle of captikus satu grem jo, cuma mo se manganto