Thursday, November 21

Susastra

Tanah Air di Mana
Budaya, Susastra

Tanah Air di Mana

Medio 2011 Oleh: Dera Liar Alam Fort Rotterdam, 03 Juli 2011 gundukan sampah, tanah dan batu… ambang pagi di bayang menara bocah-bocah mengintai pantai sunyi... sunyilah jiwa... untai sejarah 1545 di belakang namamu, I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' Kallonna gelombang berderai… menyapu bekas tapak sisa airmata nyaris kering laut bergelora untuk tanya yang sama: tanah air di mana
Saya Bukan Detektif
Guratan, Susastra

Saya Bukan Detektif

04 Juni 2021 Oleh: Linda Christanty Penulis adalah Penulis dan Sastrawan Saya bukan seorang detektif, tetapi biasanya mengingat kembali kejadian 20 atau 30 tahun silam melalui apa yang dilihat Monk sebagai detail. Saya juga membantu beberapa teman memecahkan sejumlah misteri, meskipun bukan detektif, melalui detail, yang terpisah jarak, ruang dan waktu. ADRIAN Monk. Ia tokoh detektif dalam serial televisi, ‘Monk’. Caranya memecahkan kasus lumayan unik, di sela-sela menghadapi obsessive compulsive disorder atau OCD. Ia terobsesi kepada kebersihan. Ia cemas jika melihat sesuatu tidak pada tempatnya. Tiap kali selesai bersalaman dengan orang, ia buru-buru mengelap tangannya dengan tisu basah. Di salah satu seri, ia dan rekannya, Sharona Fleming, berhadapan dengan penjahat yang kab...
Proposal Tragedi Zaman Silam
Budaya, Susastra

Proposal Tragedi Zaman Silam

Medio 2018 Oleh: Dera Liar Alam SUATU ketika, melukis dengan apa yang dipungut, bekas pentul korek, puntung, arang, seraya menikmat Welcome to the Jungle dari album Appetite for Destruction. Lalu, gambar-gambar terbakar. Siapa bersiul: You can taste the bright lights but you won't get there for free... Scops Owl mengintai senja, terbang melintas asap kelam: rimba sungai danau laut yang jadi proposal tragedi masa silam. (*)
Balada Gangster: Bonnie & Clyde
Estorie, Susastra

Balada Gangster: Bonnie & Clyde

23 Mei 2021 Asumsi persepsi seperti estorie, dapat dibantah data dan fakta-fakta: Bonnie Elizabeth Parker & Clyde Chestnut Barrow. Bonnie, nama kontroversi di balik Geng Barrow: W.D. Jones dan Ralph Fults, anggota geng itu bersaksi, bahwa mereka tak pernah melihat Bonnie menembakkan senapan… Apa mau dikata, mesin pembasmi telah menyalak memangsa nyawa, siapa yang telah ditimbun tanah tak dapat dipanggil kembali untuk bersaksi… Oleh: Daniel Kaligis SETAN TEXAS: Los Diablos Tejanos. Institusi bergandeng tiga komponen peradilan pidana sistem Amerika Serikat, di zamannya, terkenal sebagai Texas Rangers. Inilah badan penegakan hukum investigasi di seluruh negara bagian, berbasis di ibu kota Austin. Bertahun-tahun Texas Rangers telah menyelidiki kejahatan pembunuhan, pengendalian ...
Memelihara Generasi
Budaya, Editorial, Susastra

Memelihara Generasi

22 Mei 2021 Oleh: Dera Liar Alam di tepi, labuhkan harap: jalan hidup, menantang musim... HerStory Sajak Tepi Losari 2018: Somba Opu Street, Ujung Pandang #PerempuanPekerja #SesuapRezeki #MemeliharaGenerasi
Orang-Orang di Bayang Kabut
Budaya, Susastra

Orang-Orang di Bayang Kabut

16 Mei 2021 Oleh: Dera Liar Alam RAZERNIJ: view menerawang terminalia mantaly merindang di batas-batas trotoar. Ia, entah siapa namanya. Seraya berjalan, membungkuk bahunya bongkok. Kunamai dia ‘travelers sunyi’. Perempuan juru masak di kampung Pisangan memberinya selembar dua mata uang. Rautnya datar membalas sunyi. Salam senja, lalu dia berlalu. Kota mengotak detak dalam petak: orang-orang di bawah kabut di bayang cahaya. Senja hujam biru di ujung Juni mengeja dove poem. Lempeng logam tiang-tiang beton kukuh tampar sajakmu: love is a flame consuming two souls, and melting them to one… Malam kemarin, travelers melintas jalan dua arah. Jemarinya menjepit rokok kretek, langkah pendek gesit, tubuh tak lebih 130 sentimeter,  ubannya memantul gemerlap malam buta. Di teras, saya memb...
Laut, Cinta, dan Sisa-Sisa
Budaya, Guratan, Opini, Susastra

Laut, Cinta, dan Sisa-Sisa

13 Mei 2018   Bertahun merantau, lalu kembali. Laut, pantai, hutan, jurang, masih sama. Hanya plastik terus menyeruak. Tangan dua hanya mampu mengangkat satu-satu. Ada banyak tertiup hembus musim, terbakar, terbiar... Oleh: Daniel KaligisPenulis adalah jurnalis penulis A NAUTICAL mile, sampah kita ada di sana, melayang, tenggelam, didebar-debur gelombang menghambur ke selat ke pantai ke relung jiwa. Betapa, ternyata cinta kita bertabur sisa-sisa. Suatu ketika di bening sore, di seputar batu-batu Megamas, kami menulis, menggambar, mengambil gambar, membuat foto kenangan: saya, Dedew, Finda, Jamal, Arthur, Ireine. Lalu, kami tulis sajak estafet, masing-masing sebaris. Ada tersisa dalam benak, yang saya ingat ‘cawan’. Entah Jamal mememorize atau mendokumentasikan ‘pesta harap’ berbagi slo...
Luna di simpang Taman Gandaria
Budaya, Susastra

Luna di simpang Taman Gandaria

Jakarta 2018 Oleh: Dera Liar Alam DI BAWAH LUNA sepotong, gradasi gulita hilang di lampu jalan: kucing gemuk tidur di atas genteng, ia bermusuh kucing lain yang kena virus, kurus kering rontok. Walau di musim birahi, mereka kawin-mawin, saksinya tikus-tikus luka. Makan mereka serupa, itulah alasan mengapa kucing tak lagi memangsa tikus. Luna di simpang Taman Gandaria, tempat kita bermain petakumpat. aAak-anak kampung seberang brantem di ujung Lauser lalu mangkal di shelter Velbak. lokasi itu saat Walanda berkuasa di Batavia disebut Vuilnisbak. Luna di simpang Taman Gandaria, tempat kita bermain petakumpat. Bermain mata dan jatuh hati pada sajak yang dinyanyikan merdu para pemagut sisa. Kawan kampung seberang, rumah sewa dalam gang. Boleh melantai meneguk air es, rokok ketengan,...
Duo Status dari Negeri Seberang
Budaya, Susastra

Duo Status dari Negeri Seberang

Medio Mei 2017 Oleh: Dera Liar Alam REPRESENTASI simbolik devaluation. Giliran ronda menyapu art market sepanjang semenanjung, gelombang merangkulnya jauh dalam riwayat lupa. Dua angsa berenang di danau peradaban yang jadi tragedi sepanjang abad, mereka yang masih menetap dan bersarang pada orde yang gagal move on. Membaca ternyata tak mesti dari huruf-huruf, karena nyanyian kebijakan kenaikan suku bunga menindas protectionism: mereka membaca firman, lalu meludahi kemanusiaan…