Wednesday, April 2

Estorie

Berdamai di Frankfurt
Estorie

Berdamai di Frankfurt

10 Mei 2022 Damai dibayar mahal, namun, perang mendaur perang — proyek pertempuran akan jauh lebih fatal dan mengancam, siapapun boleh saja dimangsa maut, musnah. Kertas perjanjian sudah tercabik-cabik jadi abu pertikaian di bumi sebab perselisihan ternyata lebih gampang dinyalakan… Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Lukisan Hermann Junker - Frankfurt Peace Negotiation, 10/5/1871. DEUTSCH-FRANZÖSISCHER KRIEG, begitu orang Jerman menyebut ‘Perang Jerman-Prancis’ itu. Orang prancis menyebutnya ‘La Guerre franco-allemande’. Hegemoni politik ideologis kekuasaan serta ambisi telah memungkinkan perang itu berkobar. Para konservatif selalu hadir di panggung politik negara, dan merekalah yang mengasah dan menajamkan senjata-senjata pemunah kehidupan. Wilhel...
Chant de guerre pour l’armée du Rhin
Estorie, Internasional

Chant de guerre pour l’armée du Rhin

24 April 2022 Serdadu bergerak dari bandar Marseillaise, memasuki Paris, siap berperang. Himne bebas merdeka, seruan patriotik mobilisasi umum. La Marseillaise adalah tembang perang, pekik melawan tirani dan invasi… Diramu dari berbagai sumber Oleh: Parangsula LA MARSEILLAISE resmi dinyanyikan pertama kalinya oleh Rouget de Lisle di Strasbourg pada medio 1849, lalu jadi lagu kebangsaan Prancis 1879. Lirik La Marseillaise ditulis Claude Joseph Rouget de Lisle, 24 April 1792. Judul asli tembang itu adalah ‘Chant de guerre pour l'armée du Rhin’. La Marseillaise menginspirasi warga mencipta lagu-lagu bertema perjuangan kebebasan: melawan kelaparan, perjuangan untuk dapatkan minuman keras, dan semangat untuk beroleh pekerjaan. Claude Joseph Rouget de Lisle, lahir 10 Mei 1760 di ...
Tiga Abad Immanuel Kant
Estorie, Guratan, Opini

Tiga Abad Immanuel Kant

23 April 2024 Tokoh filsafat Jerman itu lahir, 24 April 1724. Pemikiran Kant sebagian besar mengkritik tentang metafisika tradisional, dan dia mengandalkan penggunaan akal dalam pengembangan ilmu dan pengetahuan… Oleh: Benni E. Matindas Penulis adalah budayawan DI AKHIR Abad XVIII, benih-benih pencerahan yang disemai oleh Humanisme dan telah berkembang sepanjang empat ratus tahun laksana gelombang pasang melanda secara efektif semua sendi kehidupan umat manusia: filsafat, seni, politik, budaya, sains, sampai gereja — tiba-tiba sudah berada di jalan buntu lantaran pertentangan tumpas-menumpas tak terdamaikan di antara anak-anak kandung filsafatnya sendiri, yakni Rasionalisme versus Empirisme, dan sekaligus berada di tepi jurang keruntuhan lantaran — sebagaimana diperingatkan kaum...
Amritsar Berdarah, 1919
Estorie

Amritsar Berdarah, 1919

13 April 2022 Kekerasan dibalas kekerasan, puncaknya pembantaian. Dendam dimangsa dendam, begitu seterusnya. Bagi semesta yang memang plural, berdamailah… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis MIGRASI diduga lima puluh ribu tahun silam dari Afrika melalui pesisir sepanjang Jazirah Arab dan Teluk Persia, tiba di India. Lalu di zaman kemudian, sekitar tiga ribu tahun sebelum 'Tahun Tuhan', ada bangsa Harappa mendirikan kota-kota Zaman Perunggu di Sungai Indus. Mereka berdagang dengan Asia Barat, peradaban itu bubar, tiada diketahui secara pasti penyebab keruntuhan ini. Lalu, bangsa India-Eropa – yakni Weda atau Arya – datang dari Asia Tengah ke India membawa serta kuda, kereta perang, dan bahasa mereka. Keyakinan pendatang bersekutu keyakinan lokal, maka sistem kas...
Tafsir Tiara bersusun Tiga
Esai, Estorie

Tafsir Tiara bersusun Tiga

10 April 2022 Tafsir pernah murka dalam geram nan takut. Berkali-kali umat adakan persiapan, menyembunyikan diri dari rumahnya yang fana di semesta, yakni bumi, sebab ‘janji hidup tiada berkesudahan’ di seberang langit. Lalu, janji-janji diuji data, fakta, diteliti, dibenturkan, dan sekonyong-konyong mimpi kerajaan seribu tahun hancur berkeping. Sisa dari itu adalah kefanatikan tak tahan uji, dan malu berkepanjangan oleh karena fakta-fakta pengetahuan yang terus berganti sebab dirombak, diperbaharui. Lupalah dogma, bahwa, mengampuni dan mencintai sesama jauh lebih luhur dari ‘hukum-hukum yang diperjualbelikan kepentingan para tuhan yang memang misteri dan tak ada satu pun makhluk pernah sanggup bertemu apalagi mendefinisikannya…      Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis pe...
Perang Para Tuhan
Estorie, Guratan

Perang Para Tuhan

08 April 2022 Nama-nama yang sudah berkalang debu, tak pernah kembali mengisahkan legenda kematiannya. Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis FEBRUARI DELAPAN TAHUN SILAM, Emmy, kawan aktivis di Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika, mengirimi saya sebuah sajak: ‘Jenderal, ini negeri milik para belatung.’ Saya selalu menikmat bait demi bait sebuah tulisan, memberi catatan di bawahnya, mengedit huruf, membaca kata per kata, menera tanggal, memeriksa tanda baca, seraya membayangkan situasi ketika tiap kata ditera menjadi kalimat. Sajak Emmy seperti teriak di kuping saya: Muncrat darah bernyawa seribu itu berceceran, jenderal. Katanya atas nama Allah Maha Besar Tapi, kok pemarah, pembunuh Bagi kami para belatung, ini era belatung Dan daging-daging segar muda kus...
Corpus Juris Civilis
Estorie, Hukum & Kebijakan, Internasional

Corpus Juris Civilis

07 April 2022 Dasar bagi hukum masyarakat di negara-negara modern itu dituang pada zaman Justinian I, ditunjuk Quaestor sacri palatii, yakni pejabat yang bertugas membuat undang-undang, dan Tribonianus – bertugas merevisi undang-undang… Oleh: Parangsula Penulis adalah penyair dan penulis Gambar: Justinian I marble bas-relief, one of 23 reliefs of great historical lawgivers in the chamber of the U.S. House of Representatives in the United States Capitol. Sculpted by Gaetano Cecere in 1950 – Architect of the Capitol JUSTINIAN I terkenal sebagai Flavius Petrus Sabbatius Yustinianus, dikenal juga sebagai Yustinianus Agung. Dalam catatan J.F. Haldon, Byzantium in the seventh century, Cambridge, 2003, disebutkan bahwa dia salah satu tokoh terpenting pada abad kuno. Masa kekuasaanny...
Kapongkolang
Budaya, Estorie, Susastra

Kapongkolang

29 Maret 2022 Tenetang tenang, tedu redup senggang gelombang, air sejernih kolam. Anak-anak mencari kerang, melempar sunyi di derap waktu, pergi, pergi, pulanglah zaman silam… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Editor: Pilips Marx Gambar: Manakala badai gelombang reda, laut surut di tepi Bara. SIAPA sangka, dari koordinat ini para penantang gelombang seberangi Flores, ditampar kabut samudera Hindia, bertualang di dermaga-dermaga asing enggan pulang. Hantu atol Cocos bersua badai Port Louis, hanyut sampan, tenggelam dayung, pecah sajak Madagascar. Kecipak tutur Cannon Rocks. Jauh berlayar. Di sana, sekelilingmu aroma Mocha tumpah trichodesmium erythraeum. Angin dogma pernah berpusar menyelinap senyap belantara dan padang, di asap commiphora, kemenyan, emas,...
Sajak Pergolakan
Estorie, Internasional

Sajak Pergolakan

02 Maret 2022 Diumumkan pemerintah – dalam hal ini militer saat itu, ‘state of emergency’, penguasa dapat mengubah fungsi-fungsi pemerintahan, memperingatkan warga mengubah aktivitas, dan dapat memerintahkan badan-badan negara untuk menggunakan rencana-rencana penanggulangan keadaan darurat. Situasinya kurang lebih sama seperti zaman sekarang: rakyat pasrah itu tak banyak bertanya, selain ikut arus… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Dok DAX KEDIAMAN Gubernur Sulawesi di Makassar, 02 Maret 1957 — Sumual proklamasikan keadaan perang, staat van oorlog en beleg. Hadirin bertandatangan — maka, digariskan Tjara-Tjara Perdjoangan: Pertama-tama dengan mejakinkan seluruh pimpinan dan lapisan masjarakat, bahwa kita tidak melepaskan diri dari Republik Indonesi...
Métafora dalam Susastra Suci
Esai, Estorie, Guratan

Métafora dalam Susastra Suci

20 Februari 2021 Ruang seminar monologue berkuasa menyeragamkan mindset, sabda adalah kuasa. Tahta sudah dianggap lurus dan benar, sehingga ‘umat’ dilarang beropini: Beda pendapat dianggap salah, interupsi terhadap penyimpangan para petinggi institusi dianggap ‘menjadi berdosa’ pada pencipta dogma. Yang tidak biasa, dilarang baca, jangan sampai ketagihan… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis SEBAGAI sastra, kitab suci selalu kaya majas, atau gaya bahasa. Manakala pernyataan itu saya posting ke group tertutup “Revolusi Mental’, 05 Juli 2019, menderaslah komen dan perbantahan. Obrol sejarah sebelum jauh pada ‘perbantahan’. Selangkah ke belakang menilik arus percepatan informasi yang terjadi pada tiap zaman: Korea dan China telah menerapkan tulisan sebagai maklumat...