Friday, January 17

Blog

Tafsir Tiara bersusun Tiga
Esai, Estorie

Tafsir Tiara bersusun Tiga

10 April 2022 Tafsir pernah murka dalam geram nan takut. Berkali-kali umat adakan persiapan, menyembunyikan diri dari rumahnya yang fana di semesta, yakni bumi, sebab ‘janji hidup tiada berkesudahan’ di seberang langit. Lalu, janji-janji diuji data, fakta, diteliti, dibenturkan, dan sekonyong-konyong mimpi kerajaan seribu tahun hancur berkeping. Sisa dari itu adalah kefanatikan tak tahan uji, dan malu berkepanjangan oleh karena fakta-fakta pengetahuan yang terus berganti sebab dirombak, diperbaharui. Lupalah dogma, bahwa, mengampuni dan mencintai sesama jauh lebih luhur dari ‘hukum-hukum yang diperjualbelikan kepentingan para tuhan yang memang misteri dan tak ada satu pun makhluk pernah sanggup bertemu apalagi mendefinisikannya…      Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis pe...
Perang Para Tuhan
Estorie, Guratan

Perang Para Tuhan

08 April 2022 Nama-nama yang sudah berkalang debu, tak pernah kembali mengisahkan legenda kematiannya. Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis FEBRUARI DELAPAN TAHUN SILAM, Emmy, kawan aktivis di Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika, mengirimi saya sebuah sajak: ‘Jenderal, ini negeri milik para belatung.’ Saya selalu menikmat bait demi bait sebuah tulisan, memberi catatan di bawahnya, mengedit huruf, membaca kata per kata, menera tanggal, memeriksa tanda baca, seraya membayangkan situasi ketika tiap kata ditera menjadi kalimat. Sajak Emmy seperti teriak di kuping saya: Muncrat darah bernyawa seribu itu berceceran, jenderal. Katanya atas nama Allah Maha Besar Tapi, kok pemarah, pembunuh Bagi kami para belatung, ini era belatung Dan daging-daging segar muda kus...
Corpus Juris Civilis
Estorie, Hukum & Kebijakan, Internasional

Corpus Juris Civilis

07 April 2022 Dasar bagi hukum masyarakat di negara-negara modern itu dituang pada zaman Justinian I, ditunjuk Quaestor sacri palatii, yakni pejabat yang bertugas membuat undang-undang, dan Tribonianus – bertugas merevisi undang-undang… Oleh: Parangsula Penulis adalah penyair dan penulis Gambar: Justinian I marble bas-relief, one of 23 reliefs of great historical lawgivers in the chamber of the U.S. House of Representatives in the United States Capitol. Sculpted by Gaetano Cecere in 1950 – Architect of the Capitol JUSTINIAN I terkenal sebagai Flavius Petrus Sabbatius Yustinianus, dikenal juga sebagai Yustinianus Agung. Dalam catatan J.F. Haldon, Byzantium in the seventh century, Cambridge, 2003, disebutkan bahwa dia salah satu tokoh terpenting pada abad kuno. Masa kekuasaanny...
Qīngmíng Festival
Budaya

Qīngmíng Festival

05 April 2022 Di beberapa negara Asia, tradisi Qīngmíng menjadi ajang berkumpul anggota keluarga, mengingat dan menghormati leluhur. Dikenal juga dengan berbagai nama, ‘taqing festival’, ‘hari semua arwah’, ‘festival bersih terang’, ‘festival ziarah kuburan’, ‘hari menyapu kuburan’, ‘hari peringatan musim semi’. Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: China Qīngmíng Festival – sumber foto: rove.me QINGMING dirayakan hari pertama dari lima terminologi Matahari. Secara tradisional terselenggara pada hari keseratus empat setelah titik balik Matahari musim dingin, atau hari kelima belas pada persamaan panjang siang-malam musim semi, sekitar 4 - 5 April. Hormati nenek moyang dengan melakukan perjalanan ke kuburan mereka. Kubur dibersihkan dari rumput liar, menan...
Miangas
Internasional

Miangas

04 April 2022 Blasteran, atau hasil perkawinan campur ada di mana-mana di bumi. Di pulau paling utara Indonesia, mereka itu disebut ‘kancingan’, kebanyakan dari mereka fasih Tagalog. Cara lama bahasa Tagalog menggunakan aksara Baybayin. Sebagaimana dicatat Pedro Chirino, 1604, dan Antonio de Morga, 1609, aksara tersebut dipakai untuk keperluan pribadi, menulis syair misalnya. Oleh: Parangsula SAJAK lama ada di sana, nama pulau, nama desa, nama kecamatan. Miangas memang unik, satu-satunya kecamatan di Indonesia yang hanya punya satu desa saja. Berdasarkan catatan sejarah, Miangas dikuasai Belanda sejak tahun 1677. Dalam peta Filipina 1891, pulau itu dikenal dengan nama Las Palmas. Permanent Court of Arbitration (PCA), organisasi internasional didirikan tahun 1899 berbasis di D...
Telah Sampai pada Pagi
Budaya, Susastra

Telah Sampai pada Pagi

03 April 2022 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro AKU hirup malammu yang gelap hanya berhasta dari keremangan cahayamu. Di jari-jariku yang kecil tak ada air yang mengalir, sungguh serupa angin kau sibakkan wajahku. Kau ayunkan waktu, aku terlontar dalam sepi, di hening ini aku jumpai satu persatu keterasinganku. Begitu lumurnya diriku. Hanya bayang, tak lagi bayangan dalam hujan. Aku terpekur dalam ukuranmu. Aku meraba-raba dalam jengkal yang tak lagi aku temui. Hanya jarak yang semakin asing, semakin nyaring. Bila nanti, di suatu pagi yang tak bisa kukenali, kau dan aku hanya duduk, tertunduk. Kayu-kayu telah lapuk tak ada lagi ukuran untuk timbangan. Aku berharap bisa memandang wajahmu, hanya wajahmu. Seperti yang dikabarkan hujan pada angin,...
Decak Gelombang Bercium di Teluk Mati
Susastra

Decak Gelombang Bercium di Teluk Mati

02 April 2022 Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Penyerbu ALUN-ALUN: nyanyi Seemann, laß' das Träumen. Malam panjang depan Grote Postweg berpuluh tahun musnah, Bandung sunyi: decak gelombang, bercium di teluk mati, kita bercinta laut lepas, banteng, tsunami, hutan pesisir nan mistis. Ulang sebait: ‘Deine Heimat ist das Meer Deine Freunde sind die Sterne, Über Rio und Schanghai, Über Bali und Hawaii’. Malam pada suatu ketika: serdadu, penempur bersenapan tiba-tiba serang benteng, tanah laut ditaklukan. Bulan ditembak di atas tanjung malang, keping-keping kilaunya terserak di atas gelombang, dimangsa angin badai, dipunguti anak-anak gusar… Berenang angan tiba di sini. Surat kuasa, proposal para pujangga, petualang, topeng, plastik sisa-sisa, laut coklat k...
Ditambahkan dalam Kitab
Opini

Ditambahkan dalam Kitab

01 April 2021 Oleh: Job DSK Editor: Parangsula KITAB SUCI itu memang seharusnya seperti konstitusi: dapat diamandemen jika diperlukan. Moralitas itu berubah dari waktu ke waktu, peradaban manusia secara umum memperluas ring of compassionnya, dari mulai: segroup, sedesa, sekota, senegara, seagama, lalu sespesies, dan sampai di luar spesies akhirnya. Ada banyak hal di masa mendatang juga bisa ditambahkan di kitab suci, seperti upload kesadaran, klon tubuh, penjelajahan ke planet lain, yang semuanya itu tidak ada di semua kitab suci yang ada sekarang. Permasalahan abad 21 tidak akan bisa diselesaikan dengan kitab abad 7, abad 1, maupun sebelum Masehi. Permasalahan abad fisika kuantum tidak bisa diselesaikan oleh semua kitab suci yang bahkan tidak tahu kalau bintang-bintang yang berk...
Pasar Totalitas Ide
Esai

Pasar Totalitas Ide

31 Maret 2022 Gagasan, nilai, norma: diwariskan dari tetua, ditularkan leluhur pada turunannya untuk mengerjakan alam supaya berguna. Bertahun silam, kawan menyentak saya dengan tulisan tentang ‘identitas dan social-engineering’, kemudian kami bertukar pikir… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Pasar Sawah, kadang tergenang air lumpur dan sampah di musim hujan. Harga ikan di sini acap kali seperti menimbun harga diri. TENTANG pasar dan budaya, pada beberapa kawan saya menyebut, “Pasar akan membantah segala fanatisme, (jika) lahir di tanah leluhur hanya sebuah kebetulan – yang oleh sebagian orang menganggapnya takdir.” Apa itu takdir? Saya tak hendak menyebut itu sebagai ‘jalan buntuh pemikiran’ atau bingkai yang mengurung kemerdekaan berpikir. Namun, sa...
Laut Mabuk Sampah
Econews

Laut Mabuk Sampah

31 Maret 2022 Manakala WHO menetapkan C19 sebagai pandemi dua tahun silam itu, ada begitu banyak ‘keraguan’, utamanya terkait aktivitas masyarakat mencari sesuap rezeki sebab ketika itu pemerintah menerapkan lockdown di ibukota negara dan di sejumlah lokasi di dunia. Penggunaan masker massif, demikian juga sampah masker terserak di mana-mana, di jalan, mengalir di selokan, di sungai, di hutan, di pantai, dan seterusnya… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Jejak sampah di Kampongpasar. LAUT selalu misteri, kecipak asinnya ratusan zaman masih sama menampar hamparan butir hitam, semak, rawa, bakau, dan tepian di Kampongpasar. Nun jauh di selatan: Bonelowe, Baruja, Benteng, Padang, Balindongan, Barangbarang, Pekangkang, Boneogeh, Reok, Kampoeng Mborong, Wato...