Friday, January 17

Blog

Peluncuran Indeks Gender SDGs 2020
Advertorial, Hukum & Kebijakan

Peluncuran Indeks Gender SDGs 2020

  26 April 2022 Siaran Pers Disampaikan oleh: MisiyahDirektur Institut KAPAL Perempuan BERTEPATAN dengan momentum rangkaian semangat peringatan hari Kartini, Institut KAPAL Perempuan, mitra nasional Equal Measures 2030 (EM2030) menyelenggarakan “Peluncuran Laporan Hasil Indeks Gender SDGs 2020”. Peluncuran yang diselenggarakan pada tanggal 26 April 2022 ini akan memaparkan temuan utama pencapaian kesetaraan gender melalui penilaian terhadap 14 tujuan dan 56 indikator SDGs di 144 negara. Diharapkan dari Indeks Gender SDGs ini dapat menjadi informasi terbaru bagi publik, memperkuat gerak bersama untuk kesetaraan gender dan menjadi referensi pengambil kebijakan untuk mempercepat pencapaian kesetaraan gender di Indonesia. Dalam laporan indeks gender SDGs ini menunjukkan bahwa secara glob...
Chant de guerre pour l’armée du Rhin
Estorie, Internasional

Chant de guerre pour l’armée du Rhin

24 April 2022 Serdadu bergerak dari bandar Marseillaise, memasuki Paris, siap berperang. Himne bebas merdeka, seruan patriotik mobilisasi umum. La Marseillaise adalah tembang perang, pekik melawan tirani dan invasi… Diramu dari berbagai sumber Oleh: Parangsula LA MARSEILLAISE resmi dinyanyikan pertama kalinya oleh Rouget de Lisle di Strasbourg pada medio 1849, lalu jadi lagu kebangsaan Prancis 1879. Lirik La Marseillaise ditulis Claude Joseph Rouget de Lisle, 24 April 1792. Judul asli tembang itu adalah ‘Chant de guerre pour l'armée du Rhin’. La Marseillaise menginspirasi warga mencipta lagu-lagu bertema perjuangan kebebasan: melawan kelaparan, perjuangan untuk dapatkan minuman keras, dan semangat untuk beroleh pekerjaan. Claude Joseph Rouget de Lisle, lahir 10 Mei 1760 di ...
Tiga Abad Immanuel Kant
Estorie, Guratan, Opini

Tiga Abad Immanuel Kant

23 April 2024 Tokoh filsafat Jerman itu lahir, 24 April 1724. Pemikiran Kant sebagian besar mengkritik tentang metafisika tradisional, dan dia mengandalkan penggunaan akal dalam pengembangan ilmu dan pengetahuan… Oleh: Benni E. Matindas Penulis adalah budayawan DI AKHIR Abad XVIII, benih-benih pencerahan yang disemai oleh Humanisme dan telah berkembang sepanjang empat ratus tahun laksana gelombang pasang melanda secara efektif semua sendi kehidupan umat manusia: filsafat, seni, politik, budaya, sains, sampai gereja — tiba-tiba sudah berada di jalan buntu lantaran pertentangan tumpas-menumpas tak terdamaikan di antara anak-anak kandung filsafatnya sendiri, yakni Rasionalisme versus Empirisme, dan sekaligus berada di tepi jurang keruntuhan lantaran — sebagaimana diperingatkan kaum...
Shenzhen Menggeser New York
Esai, Internasional, Opini

Shenzhen Menggeser New York

20 April 2022 Mujizat itu turun dari langit transparansi, kemudian dalam praksis sistem mengakomodirnya dengan peran terukur dan dapat diuji. Nubuat yang tak tercatat dalam kitab agama-agama itu selasatunya tentang Shenzhen. Oleh: T. T. Tan Penulis tinggal di Banjarmasin Editor: Parangsula Gambar: Screenshot Shenzhen di tiktok bolong MARI berkaca. Di sorga ini cemin kita bukan tembok menjulang sekelompok mindset mapan bercampur isme-isme. Maka, jangan mengaku-aku sebagai yang paling benar, karena alam dan seisi bumi akan menunjukkan fakta-fakta kebenaran dari setiap pernyataan yang berlumur dusta. Baik dari sisi kehidupan humanisme, maupun kemakmuran datang dari semesta alam dalam merealisasikan berkah-berkah-Nya kepada umat manusia yang memelihara bumi, mengelola pemerintahan, ma...
Berjuang untuk Hari Cerah, Melawan Hantu Tertuduh
Guratan, Opini

Berjuang untuk Hari Cerah, Melawan Hantu Tertuduh

19 April 2022 Hantu yang dinarasikan sistem bisa siapa saja: PKI, Setan Gundul, ditunggangi Taliban, ditunggangi ISIS, teroris, pokoknya yang dianggap menghambat rezim, atau suatu gerakan kritik, dapat jadi tertuduh. Namun, gerakan sosial kaum muda akan selalu muncul di setiap zaman, meski dihambat dengan cara apa pun oleh penguasa… Oleh: Linda Christanty Penulis adalah penulis dan sastrawan Editor: Parangsula TEMAN-TEMAN tercinta, mungkin sebagian dari kalian sedang sibuk mengurus orangtua atau keluarga yang sakit. Mungkin sebagian lagi sedang beribadah menurut agamanya masing-masing. Mungkin sebagian lagi masih sibuk bekerja dan berada di jalan-jalan di berbagai tempat di mana pun. Tapi saya ingin berbagi cerita dan cerita ini bisa dibaca saat kalian ada waktu. Tidak harus har...
Seabad Debat Einstein – Bergson
Guratan, Opini

Seabad Debat Einstein – Bergson

19 April 2022 April 1922 – April 2022 Oleh: Benni E. Matindas Penulis adalah budayawan Editor: Parangsula PERDEBATAN paling akbar sepanjang waktu, debat tentang ‘waktu’. Perdebatan yang mempertaruhkan harkat ‘sains’ dan ‘filsafat’. Debat antara Albert Einstein dan Henri Bergson. Ilmuwan genius, penemu sederet hukum fisika modern, berhadapan langsung dengan filsuf paling berpengaruh sejagat masa itu. Diskusi tentang hakikat ‘waktu’ yang membenturkan teori Bergson dan teori Einstein sudah ramai dan tajam sebelum hari-H debat itu, 06 April 1922 di Paris. Sampai-sampai ketika Einstein beberapa bulan sebelumnya dianugerahi hadiah Nobel bidang ilmu fisika tapi yang dinilai ‘hanya’ penemuannya tentang Hukum Efek Fotolistrik, justeru bukan teori terbesarnya yakni Hukum Relavitas yang m...
Morpho, Utopia di Ladang Jagung
Guratan, Susastra

Morpho, Utopia di Ladang Jagung

17 April 2022 Kami menamai tualang itu sebagai Morpho, spesies yang daur hidupnya sangat singkat di alam. Domain semacam sajak memerangi huruf teks mencipta soul, diri sendiri, tempat menyendiri: Rumahnya jalan angin, gulita manakala senja baru saja lalu. Malam itu teramat panjang, pemain ukulele memetik senar, mencari cahaya di pucuk gunung hitam, gerimis meleleh di daun-daun, jatuh pelan, melubangi tanah air… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis MORPHO rhetenor helena morphine, terbang dari Benua Selatan nan dingin. Di lima kakinya bersarang madu, kaki lainnya koyak dihempas Kenna-Storm, sayapnya memlastik. Suatu pagi di Chang Wat Chon Buri, menyendiri. Laut menderu. Berjam-jam saya habiskan di Pattaya Jomtien beach, mendengar deru angin, decak gelombang, menu...
Pidato Gazimestan
Internasional

Pidato Gazimestan

16 April 2022 “Ilusi bahwa orang-orang Serbia yang berperang melawan Turki di Kosovo pada tahun 1389 setara dengan orang Serbia yang berjuang untuk keberlangsungan kehidupan nasional Serbia pada saat ini,” ujar Edit Petrović. Tertera di ‘Ethnonationalism and the Dissolution of Yugoslavia’. Kampanye perang adalah dendam kekal di semesta, kapan saja dapat meletus merenggut apa saja, manusia, entah mengerti atau masih bingung, atau mungkin terlibat, bisa saja jadi tumbal… Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis MEMBACA Nagodba, Horvát–magyar kiegyezés, apa yang dikenal sebagai ‘Kroatisch-Ungarischer Ausgleich’, pakta yang disepakati tahun 1868, mengatur status politik Kroasia di wilayah Hongaria — bagian dari Austria-Hongaria – berlaku hingga usai Perang Dunia Pertama....
Melukis Biru Tanjung Kalisalang
Susastra

Melukis Biru Tanjung Kalisalang

15 April 2022 Tertanda, sajak di jejak, biru... Oleh: Parangsula TAPAKI TITIK demi titik, memberi tanda: Tanjung Kalisalang, Ombay, Batu, Bana, Banda Sea. Pantar Strait, Bouweli, Bandar, Baranusa. Jalan-jalan bikin hati haru biru. Kabir malammu, bintang kelana di atas laut hitam arus menampar. Empat lelaki duduk di pemecah gelombang, obrolannya tanjung: Tanjung Abila, Tanjung Warpandai, Tanjung Kalisalang, Tanjung Hambaroi. Penyadap nira lelah, diam, bicara dengan dirinya di bawah pokok lontar. Malam itu singkat. Gubuk-gubuk menanti biru membuncah dari timur, lalu anak-anaknya memandang jauh dari Woto Lewora, pulau berserakan tak pernah pindah, kecuali nama dalam tafsir. Ratus masa silam, biru penuh. Rembulan tercarik sejak sore bersama badai. “Empty words,” dengusmu, duhai s...
Amritsar Berdarah, 1919
Estorie

Amritsar Berdarah, 1919

13 April 2022 Kekerasan dibalas kekerasan, puncaknya pembantaian. Dendam dimangsa dendam, begitu seterusnya. Bagi semesta yang memang plural, berdamailah… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis MIGRASI diduga lima puluh ribu tahun silam dari Afrika melalui pesisir sepanjang Jazirah Arab dan Teluk Persia, tiba di India. Lalu di zaman kemudian, sekitar tiga ribu tahun sebelum 'Tahun Tuhan', ada bangsa Harappa mendirikan kota-kota Zaman Perunggu di Sungai Indus. Mereka berdagang dengan Asia Barat, peradaban itu bubar, tiada diketahui secara pasti penyebab keruntuhan ini. Lalu, bangsa India-Eropa – yakni Weda atau Arya – datang dari Asia Tengah ke India membawa serta kuda, kereta perang, dan bahasa mereka. Keyakinan pendatang bersekutu keyakinan lokal, maka sistem kas...