Sunday, September 15

Blog

PEMBANGUNANISME
Foto Pilihan

PEMBANGUNANISME

16 Mei 2023 Oleh: Dera Liar Alam PEMBANGUNANISME atas nama modernism mematok ‘peta’ sumberdaya — entah rakyat punya bargaining power and negotiation tactics menjawab arus peradaban yang menderas itu: silahkan jawab seturut pendalaman pengalaman masing-masing (*) #koffiëtijd #bangunindonesia
Merawat Ingatan: Tragedi Mei 98
Estorie

Merawat Ingatan: Tragedi Mei 98

16 Mei 2023 Banyak korban memilih bungkam… Tidak bisa dipungkiri, selalu ada pengacau yang ingin bermain api… Dengan kebijakan, program, dan anggaran berkelanjutanlah negara ini hadir membantu korban di tengah peliknya upaya yudisial pelanggaran HAM berat masa lalu. Oleh: Theresia Iswarini Penulis tinggal di Jakarta Editor: Daniel Kaligis Gambar: Lembar kelam pemberitaan – bangun-indonesia. SAYA termasuk orang yg tidak akan lupa Tragedi Mei 98 yang terjadi di Palembang. Masa di mana kekacauan politik berimbas pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Sama halnya saya tidak lupa harus bolak-balik rumah sakit untuk bapak yang lever, sementara saat yang sama juga harus mendata dan investigasi para korban bersama Tim Relawan untuk Kemanusiaan Palembang. Itu adalah masa yang se...
Kupayungi Kau
Susastra

Kupayungi Kau

10 Mei 2023 Oleh: Dera Liar Alam DI BAWAH mendung menggumpal, mencakar-cakar cakrawalamu... pabila tangis gerimis usai, kupayungi kau, bianglala... malam hitam ambang fajar tempat kita besua, berbagi cerita demikian kau terbang tuju nirwana membawa secabik pesan nista laknat sudah dimaafkan, diampuni... hentar tembang persimpangan, wahai nestapa, bagi cinta berantakan (*) Jakarta, 2009
Mahatambulelen
Estorie

Mahatambulelen

09 Mei 2023 Bulan Besar di Wanua – kawan-kawan berupacara. Di sini gerimis berawan sampai tengah malam, saya menulis catatan ini sambil membayangkan ritual metambulelen, di tanah jauh bertahun silam langit gulita penuh bintang, bulan baru telah hampir dua atau tiga hari menjelang… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Cawan dan cawan dan lilin – foto persiapan ritual Tonaas Rinto Taroreh BERLIN, sepertiga areanya terdiri dari hutan, taman, danau, dan sungai. Di sana, di Karlshorst, Berlin, 08 Mei 1945: Instrumen Penyerahan Diri Jerman mengakhiri Perang Dunia Kedua di Eropa disahkan. Teks definitifnya ditandatangani perwakilan dari tiga pasukan bersenjata Oberkommando der Wehrmacht dan Pasukan Ekspedisioner Sekutu bersama Komando Tinggi Tentara Merah. Perwakilan Prancis dan Amerika Se...
BLOOM
Budaya, Susastra

BLOOM

07 Mei 2023 Oleh: Dera Liar Alam THE moon at noon burnt from gloom to bloom #DaXHaiku #2018vs2021challenge
SAWUNG
Estorie, Internasional

SAWUNG

07 Mei 2023 Bila saja pertikaian masih berlanjut, segala musim itu cuma cerita ngeri pembantaian kata dan badan, sajak-sajak hilang nanti dikenang tatkala bumi porak-poranda… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Saung harp musician - wikipedia TUMBUHAN semusim mulai berbunga, di wanua Minahassa dikenal sebagai saat ‘menawung’ kata dasarnya sawung - dapat diucap saung. Hal saung di wanua itu beda arti dengan kisah saung di wanua Burma, yakni alat musik tradisional - harpa kuno satu-satunya di Asia. Tahun 1956, Kon Ichikawa, sutradara film Jepang, membuat film anti-perang 'The Burmese Harp' berlatar Burma manakala Perang Dunia Kedua menyala di sana. Karakter utama film itu prajurit Jepang jadi biarawan sebab kengerian pertikaian tersebut. Ia memainkan saung, walau, suara saung dihil...
Pada Istiqlal dan Katedral
Budaya

Pada Istiqlal dan Katedral

04 Mei 2023 Oleh: Onald Anold Penulis adalah seniman Tinggal di Jakarta ADA al yang sama pada istiqlal dan katedral bersisian di jalan yang berseberang seperti Ismail yang beradik Ishak di ayah yang satu ADA kesepahaman dalam kemustahilan kedustaan yang mendukakan pengertian kenangan yang terawat dalam tangisan panjang di jalan yang satu ADA engkau bukan aku dalam kebahagiaan Sujud yang menjadi batu penjuru pada syiar syair syair yang terserak pada puisi puisi di lima waktu nan satu ADA al yang sama pada istiqlal dan katedral ada engkau kekasih_KEKASIH :Ku Jakarta, 020523
Saung di Arangangia
Budaya, Foto Pilihan

Saung di Arangangia

01 Mei 2023 Alir Meliuk-liuk dari Bawakaraeng, sejuk berkabut, lewati delta Arangangia. Bila sempat, anda dapat menikmati Pappalempanganna Toceilea pada suatu ketika yang ditentukan. Malam saat pertama kali tiba di sini, saya belajar mengeja kata tentang alir deras dekat dengan lokasi ini: Bantimurung Gallang, Kaloro Larang, Lange-langeang, Balangbuki, Lapparanmangottong, dan seterusnya... Oleh: Dera Liar Alam BACA-BACA upacara, ritual para Sanro, yakni tabib peramu herbal, yaitu para penyembuh: Suatu ketika bersua di Arangangia, sugesti dimanterakan, meterai kabut di gunung-gunung, rimba disucikan, gema di lereng lurah, di air tercurah mengalir deras ribuan musim ribuan zaman. Rindang pohon, gemuruh deras kali Tangngara mengundang lena, memanggil sunyi malam mendetak-detak k...
Bara
Foto Pilihan

Bara

27 April 2023 Oleh: Dera Liar Alam KAMI di karang terjal, di jurang yang sebagian hutan pantainya telah ditanduskan untuk surga pasir putih. Dari sini memandang Bira nan biru, Lemo-Lemo di sisi lainnya, lensa hadap Liukang Loe dan arus ombak ditampar angin deras. Bara itu cerita, air asin seumpama kaca bening memantulkan langit sepanjang musim. Rerumput, pohon-pohon, disinggahi berbagai materi sisa adab adat instan, tangan-tangan melempar sisa dan siksa. (*)