Sunday, September 14

Ibukota Timor Portugis, 1767


23 Juli 2023


Oleh: Dera Liar Alam
Gambar: Pante Macassar, Wini.

PERNAH di Oecusse – Região Administrativa Especial Oé-Cusse Ambeno – merekam jejak kemarau. Tebing, karst, jembatan putus, pencari kayu bakar, dan sore nan syahdu.

Menikmat tuak sopi moke di Pante Macassar, Juli kerontang, kota di pantai utara Timor Leste. Babad perdagangan zaman silam, orang-orang mengenal lokasi ini sebagai Oecussi atau Ambeno – Vila Taveiro. Manakala Portugis pertama menjejak Lifau di Timor, tempat ini jadi ibu kota Timor Portugis hingga 1767. Ibu kota pindah ke Dili sebab Belanda terus saja merongrong posisi Portugis di eksklave Oeccusi-Ambeno.

Berapa catatan terkait, History of Timor, disebut di situ bahwa, tahun 1702, ada wilayah koloni baru Portugal berdiri di Timor dan beribukota di Lifau, yang juga menjadi ibu kota dari semua wilayah kekuasaan Portugal di Kepulauan Nusa Tenggara. Sejak saat itu, wilayah koloni Portugal di Pulau Timor dikenali sebagai ‘Timor Portugis’. Kontrol Portugal atas wilayah ini lemah, terutama di pedalaman pegunungan. Ini ditandai dengan persaingan antara pedagang Portugis dengan biarawan Dominikan dan orang Timor sendiri, serta serangan dari pasukan Belanda yang menguasai Timor Barat. Kontrol administrator kolonial sebagian besar terbatas pada daerah Dili, dan mereka harus bergantung pada kepala suku tradisional untuk memperkuat kontrol dan pengaruhnya. Pada tahun 1769, ibu kota dipindahkan dari Lifau ke Dili karena serangan dari beberapa penguasa lokal.

Terkait Lifau, sebagaimana dicatat jpnn.com yang mana pada 1702, Lifau menjadi ibu kota koloni ketika menerima gubernur pertama yang dikirim oleh Lisbon, status yang dipertahankan hingga tahun 1767. (*)