Monday, December 23

Tag: Utama

Teringat ceritamu, saat kau pulang tahun lalu
Susastra

Teringat ceritamu, saat kau pulang tahun lalu

08 Mei 2022 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Sudut Jakarta suatu ketika Satu Kau bawa Jakarta dalam empat sudut di punggungmu. Dua Sudut kiri atas kau pernah melihatnya, gedung-gedung tinggi, tidak ada majelis di sini, majelis hanya terhubung oleh kepentingan, malam dan sinar bulan memantul pada kaca, malam dan rapat, tender dan proyek. Fee bukan rahasia lagi. Tak ada lagi hikayat di sini, hanya mesin faksimile serta tumpukan thermal paper yang semakin sepi. Lima tahun waktu yang sangat lama untuk berbisnis lagi. Tiga Sudut kanan atas, teringat Miriam Budiardjo, saat di bangku sekolah menengah atas. Ada tiga sifat yang tercatat pada buku tulis tata negara milikmu. Lima tahun sekali akan berbondong-bondong lagi. Kau tak...
Bangsa yang Diami Alor
Budaya

Bangsa yang Diami Alor

05 Mei 2022 Hutan dijaga, Addi – sang dewa, mengawal perjalanan panjang teturunan di sana. Pernah mampir Takpala, ngopi dan makan jagung bose. Hawa sejuk segar menebar dari belantara adalah kenikmatan tiada tara… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Penjual kerainan di Takpala Tribe, Takpala Village. MEMBACA Ethnologue: Languages of the World, Barbara F. Grimes – Dallas, Texas: SIL International: bangsa yang mendiami Alor disebut Abui, Barawahing, Barue, atau Namatalaki. Baca juga: Perempuan Abui Orang-orang di sana punya tutur dan kisahnya sendiri atas tanah dan sumberdaya yang mereka punyai, dan pernah diklaim terjajah oleh bangsa Eropa di masa silam. Nusa dan babadnya senantiasa berulang, kami seperti menghela pangium edule, dan mabuk kepayang dengar berita cerita. Pemban...
Laut Tiada Judul
Esai, Guratan

Laut Tiada Judul

05 Mei 2022 Kampanye seperti gelombang, berulang-ulang. Gunung, hutan, kebun, sawah, sungai, danau, lautan, katanya milik sang pencipta, dan milik semua orang. Suara-suara milik yang berkuasa membelinya, hak-hak tidur nyanyak sebab alun arus pembangunan – pada tataran implementasi – adalah madat, siap dihisap. Lalu judul jadul hilang, tenggelam oleh waktu dan ruang… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Nelayan di sekitar Alila mengulang cerita silam tentang leluhur mereka datang dari negeri seberang. HEI, ‘wisa wanua-nu’, tanya santai sambil senyum nan biasa di kampung bila bertemu seseorang. Di negeri seberang pertanyaan yang sama dilantunkan kenalan baru, “Dari mana? Namamu siapa? Salam hormat mereka dengan raut berseri.” Mempertegas identitas, posis...
Birama Kelam
Susastra

Birama Kelam

01 Mei 2022 Haus lapar di bawa dalam tidur, mimpi sistem bercampur dalam cawan keyakinan: dijadikan budak selamanya. Kemudian bangkit dihajar cambuk regulasi, pontang-panting, sisa jadi bangkai, semua nanti bangkai pada saatnya: tiada lapar tiada haus tiada ilusi imajinasi... Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Dalou Travailleurs des champs et de la ville – Wikimedia Path: Subuh samar yang memar Travailleurs, jejak merekah di atas kelopak embun, Siapa hitung keriapmu? Sunyi menggambar: Tapak-tapak, bekas. Jejak hilang di ujung persimpangan Regulasi, setapak basi, jalan dihembus pembangunanisme Negara pecut kaki-kaki. Lengan, kaki, terus mendayung badai sampai mati Birama kelam, Wahai tapak-tapak luka Sungai sejarah jadi tinta darah Catatkan kebosanan membiru di kekumuhan kota Di sana...
Narasi Perempuan dalam Sejarah
Esai, Guratan

Narasi Perempuan dalam Sejarah

30 April 2022 Sejarah adalah hasil konstruksi, dan meniadakan pengalaman perempuan. Padahal ada banyak perempuan dan organisasi perempuan ikut melawan dengan cara-cara yang sangat prosedural, misalnya membentuk organisasi modern, mengajukan mosi kepada pemerintah untuk mendapatkan hak politik dan persamaan di muka hukum. Sejauh ini, narasi perempuan dalam sejarah sangat kurang… Oleh: Sulistyowati Irianto Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia SEJARAH itu adalah narasi besar yang dikonstruksi oleh ‘para tokoh’ dan pada umumnya dengan 'kacamata laki-laki'. Oleh karenanya bagaimana bunyi teks sejarah, akan sangat tergantung pada siapa yang membuat dan untuk kepentingan apa. Sejarah besar, seperti sejarah kolonial, melupakan narasi kecil, sejarah kesehari...
Musim Bunga
Susastra

Musim Bunga

29 April 2022 Oleh: MiRa Roe Penulis adalah sastrawan penulis Gambar: Laburnum anagyroides - Golden Chain Tree Amstel Kade – berlatar belakang rumah di atas air dan taman bunga – April 2010 Daun bersemi Hijau menghias kota Bunga merekah Ingatan malam hari Sinar bulan membayang Aaah, terik matahari melayukan bunga dan daun-daunan, hingga tunduk tanpa daya. Hukum alam telah mengajarkan pada kita semua, bahwa hidup manusia dihitung dalam batasan waktu menuju kuburan, sekali pergi tak mungkin kembali lagi. Mengenang masa Usia melebur duka Berbina jasa Megah merah, berdarah Hayat dikandung badan Kuingat pesan akhirmu, ayah, bahwa kehormatan, kemasyuran dan nama harum bukanlah titik akhir idaman hidupmu, walaupun hidup, mati, hina dan mulia adalah pemberian alam. Kilatan petir D...
Status Copas
Gaya Hidup, Guratan

Status Copas

26 April 2022 Tahun 2014, kawan saya Denni H.R, Pinontoan mengunggah status menarik naskah buku: Tuhan ada di facebook – Pencarian Tuhan di Era Budaya Digital.  Waktu berlalu sekian masa, semua orang jadi terkenal, era digital memudahkan jalan itu. Orang dapat dikenal dari status-statusnya, begitu. Kawan lama yang sekian zaman menghilang, boleh jadi bertemu di sosial media. Mujizat perjumpaan. Masih ingat memori lama, manakala masih di bangku sekolah menengah pertama, guru saya suka berkelekar dan menggunakan idiom ‘telur ayam’ bagi anak muridnya yang beroleh ‘nilai nol’ ketika ulangan. Saya selasatu yang sering dapat nilai nol itu. Oleh: D.A.X. Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Berbagi, lalu unggah status. STATUS disepuh, terbitlah history! Text massif nowadays: entah b...
Peluncuran Indeks Gender SDGs 2020
Advertorial, Hukum & Kebijakan

Peluncuran Indeks Gender SDGs 2020

  26 April 2022 Siaran Pers Disampaikan oleh: MisiyahDirektur Institut KAPAL Perempuan BERTEPATAN dengan momentum rangkaian semangat peringatan hari Kartini, Institut KAPAL Perempuan, mitra nasional Equal Measures 2030 (EM2030) menyelenggarakan “Peluncuran Laporan Hasil Indeks Gender SDGs 2020”. Peluncuran yang diselenggarakan pada tanggal 26 April 2022 ini akan memaparkan temuan utama pencapaian kesetaraan gender melalui penilaian terhadap 14 tujuan dan 56 indikator SDGs di 144 negara. Diharapkan dari Indeks Gender SDGs ini dapat menjadi informasi terbaru bagi publik, memperkuat gerak bersama untuk kesetaraan gender dan menjadi referensi pengambil kebijakan untuk mempercepat pencapaian kesetaraan gender di Indonesia. Dalam laporan indeks gender SDGs ini menunjukkan bahwa secara glob...
Chant de guerre pour l’armée du Rhin
Estorie, Internasional

Chant de guerre pour l’armée du Rhin

24 April 2022 Serdadu bergerak dari bandar Marseillaise, memasuki Paris, siap berperang. Himne bebas merdeka, seruan patriotik mobilisasi umum. La Marseillaise adalah tembang perang, pekik melawan tirani dan invasi… Diramu dari berbagai sumber Oleh: Parangsula LA MARSEILLAISE resmi dinyanyikan pertama kalinya oleh Rouget de Lisle di Strasbourg pada medio 1849, lalu jadi lagu kebangsaan Prancis 1879. Lirik La Marseillaise ditulis Claude Joseph Rouget de Lisle, 24 April 1792. Judul asli tembang itu adalah ‘Chant de guerre pour l'armée du Rhin’. La Marseillaise menginspirasi warga mencipta lagu-lagu bertema perjuangan kebebasan: melawan kelaparan, perjuangan untuk dapatkan minuman keras, dan semangat untuk beroleh pekerjaan. Claude Joseph Rouget de Lisle, lahir 10 Mei 1760 di ...
Tiga Abad Immanuel Kant
Estorie, Guratan, Opini

Tiga Abad Immanuel Kant

23 April 2024 Tokoh filsafat Jerman itu lahir, 24 April 1724. Pemikiran Kant sebagian besar mengkritik tentang metafisika tradisional, dan dia mengandalkan penggunaan akal dalam pengembangan ilmu dan pengetahuan… Oleh: Benni E. Matindas Penulis adalah budayawan DI AKHIR Abad XVIII, benih-benih pencerahan yang disemai oleh Humanisme dan telah berkembang sepanjang empat ratus tahun laksana gelombang pasang melanda secara efektif semua sendi kehidupan umat manusia: filsafat, seni, politik, budaya, sains, sampai gereja — tiba-tiba sudah berada di jalan buntu lantaran pertentangan tumpas-menumpas tak terdamaikan di antara anak-anak kandung filsafatnya sendiri, yakni Rasionalisme versus Empirisme, dan sekaligus berada di tepi jurang keruntuhan lantaran — sebagaimana diperingatkan kaum...