Wednesday, May 31

Tag: International

Kutu-Kutu terinfeksi Pes
Estorie, Internasional

Kutu-Kutu terinfeksi Pes

23 April 2023 Oleh: Dera Liar Alam PES Bubo pernah dimanfaatkan sebagai senjata perang. Manakala Perang Tiongkok - Jepang Kedua, serdadu Jepang mengebom kota Ningbo dengan kutu yang membawa pes bubo. 🖇 Japan triggered bubonic plague outbreak, doctor claims — A time-line of World War II, Scaruffi Piero. Prince Tsuneyoshi Takeda and Prince Mikasa received a special screening by Shirō Ishii of a film showing imperial planes loading germ bombs for bubonic dissemination over Ningbo in 1940. [Daniel Barenblatt, A Plague upon Humanity, 2004, Pg. 32] 🖇 Chángdé — kota prefektur di barat laut provinsi Hunan, Republik Rakyat Tiongkok. Pada catatan yang ditera Daniel Barenblatt, dalam ‘A Plague upon Humanity,’ [2004], halaman 220–221, menyatakan bahwa, dalam Pengadilan Kejahatan Perang Khaba...
Sarapan Mata Sapi
Budaya

Sarapan Mata Sapi

16 Maret 2023 Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Menu kemarin pagi, belum pakai telur mata sapi. SELASATU budaya tertua umat manusia global yang masih tersisa hingga hari ini adalah sarapan. Journal of Physiological Behavior, 1999: seseorang yang rutin sarapan cenderung memiliki suasana hati lebih positif dan lebih tenang menjalani aktivitas sehari-hari. Lambung kosong semalaman, diakhiri dengan sarapan. Breakfast. Ayo sarapan, tetap semangat tetap merdeka. (*)
<strong>Estorie Teluk Guantanamo</strong>
Hukum & Kebijakan, Internasional

Estorie Teluk Guantanamo

23 Februari 2023 Ingat tembang Guantanamera, lagu itu mengisahkan gadis-gadis Guantánamo. Sajak menghadapi kematian di hadapan sang matahari dalam rindu dan miskin, dihibur gelap, hutan, gunung dan samudera. Guantánamo, one of largest and best sheltered bays in the world. Provinsi itu terkenal sebab menghasilkan tebu, kopi, dan coklat… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Base Naval de la Bahía de Guantánamo Sumber gambar: Mapcarta BAHÍA de Guantánamo adalah teluk di tenggara Kuba, pelabuhan besar di selatan pulau. Amerika Serikat menguasai Teluk Guantánamo di bawah perjanjian Kuba Amerika tahun 1903. Pemerintah Kuba sekarang menganggap keberadaan Amerika di teluk Guantanamo ilegal, mereka berpendapat bahwa perjanjian Kuba Amerika melanggar artikel 52 Konvensi Wina tentang Hukum Perj...
<strong>Anak-Anak dan Bencana Berita</strong>
Editorial

Anak-Anak dan Bencana Berita

09 Februari 2023 Selamat merayakan, kawan-kawan pemberita… Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Kabar berlayar, sekali mampir di dermagamu. ANDØYA suatu pagi di screensaver, setumpuk soal nyalakan memori Februari. Soal-soal itu seakan bikin kita berlayar ke Devil's Island. Di sana memetik foto, mengedit dongeng Opo-Opo dan Opo – yakni mantera dan leluhur, yang oleh bangsa kami dianggap telah menempati hutan-hutan, batu-batu, goa-goa, lembah ngarai, berdiam di kelok sungai nan rimbun kelam, ada sebagai penjaga di telaga tua, dan telah ada sejak zaman yang tak ditentukan. Mantera itu teks, kata demi kata, dan seterusnya. Beberapa mantera dianggap dongeng, dikisahkan pada anak-anak kita, kemudian jadi keyakinan, mungkin sebagian malahan menjadi realita dalam hidup mereka. Percaya kemud...
<strong>Bandar Dedaun Harum</strong>
Susastra

Bandar Dedaun Harum

08 Ferbuari 2023 Guncang magnitudo tujuh koma delapan di kerak dangkal, di sana, di tanahmu, di bumi kita: di Gaziantep, di Kahramanmaras, di Pazarick, di Nurdagi, di mana lagi, entah. Mercalli masih kau berkhotbah di Monza, di Calabria, di Napoli. Aah, di sini ceramah wacana tentang para petinggi pendongeng tinggikan tensi dan gengsi, itu saja… Potret usang! Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Kelok Gusung di mana kapal-kapal dan perahu berbelok menyasar port. BERPULUH mungkin berlaksa tatapan: saban sore bertumpuk di kelok rumpang menikmat lengking gemuruh, pembisik, perusak, gelombang, arus, obrolan peziarah minta difoto. Orang-orang buta huruf duduk di rumput dekat rambu larangan. Bila tak dilarang, rambu diduduki, diambil dan dibawa pulang. Kelam di atas kota, di ujung Gus...
Altar Semesta Kabut
Esai, Susastra

Altar Semesta Kabut

22 Januari 2023 Nun di sana, Nanti, Dini hari datang lagi… Manakala doa-doa mengembara di altar semesta nan senyap Lalu kabut perlahan pudar… Alor Street – Kuala Lumpur, 2012 Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Telaga tua berkabut di lereng Pangalombian SESEORANG di ruang kedatangan, “Di sini, saya di sini,” kata Pemetik Uke, ukulele. Bersalam jabat erat pelukan, pipi ketemu pipi. Telah tiba dan telepon berdering, panggilan dari seberang, “Tunggu di situ jo ngana, torang so menuju, so dekat bandara,” kata Pemuja Kabut. Iya, saya akan menunggu depan halte, sebagaimana permintaan dia. Masih di ruang kedatangan, dan masih berdua. Pemetik Uke dan saya melanjutkan kisah perisai, maar, stratovulkano, dst, sambil menunggu Pemuja Kabut. “Begini,” katanya. Mulai dari tanah seberang, ada t...