Tuesday, November 26

Tag: Indonesia

Medan Laga
Susastra

Medan Laga

20 Februari 2022 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro SATU IA BERANGKAT, didengarnya hembus angin, suara-suara yang datang padanya. Sepasang mata menatap dirinya. Perintah yang harus ditunaikan, pada hujan yang jatuh, ia akan menyimpan, bila kelak ia sampai pada suatu tempat, di mana gelap dan gelap menjadi batas pandangannya, serta cahaya yang tak pernah bisa ia lihat wujudnya, ia akan bercerita, pada medan laga ia berhenti dan memulainya. DUA RIMBUN belantara yang tak pernah di kenalnya, lembut kabut luruh, malam yang pekat, ia tajamkan pandangan, menampik dingin yang menggigilkan tubuhnya, berharap bila hujan berhenti, mengantarkannya pada pagi, kembali pada waktu, kasihku aku telah jauh padamu, pagi menunggu, rumah yang terbuka, serta pagar bun...
Pantar, Siapa Gentar
Esai, News

Pantar, Siapa Gentar

16 Februari 2022 Pulau-pulau seberang: di sana, nanti, menabur kembang duka bagi Astri dan Lael… Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Orang-orang di Pantar, Maret 2021 KAWAN seperjalanan, kita mengitar Pantar. Di ujung pantai Liang Lolong, dusun sepi, pagi sunyi, orang-orang satu-satu. Lomboan bersabda di depan mesin merah yang mogok sekian lama, “Malaikat dari suku manapun jangan percaya bila dia berfirman dusta.” Pagi sunyi, dusun terhenyak, orang-orang terkumpul satu dua tumpukan, hari memanas di Maret 2021. Perempuan rambut dikuncir, berikat bunga merah. Anak-anak menonton adegan. Lelaki bertelanjang dada. Caribera di atas motor cepak, mengangkat lengan dan beban. Kita foto di puncak, memandang Pulau Buaya. Kami menyinggahi tepi elok di sejumlah ...
Erelohe
Budaya, Susastra

Erelohe

16 Februari 2022 Erelohe – air berlimpah, mimpi sumber air banyak rezeki. Gelombang di tepi, memecah misteri, hanyut ke tengah mimpi, sandar di dermaga negeri seberang. Hutan, tualang, pulang… Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis SAPOLOHE laut itu kau, kangen senyum kaku, arus memukau, desir badai di nadi Bulukumba: bulu’ku mupa, altar di tebingmu. Perang Bone - Gowa, bersua di Tanah Kongkong. Lereng barisan bukit, sajak Lompobattang. Di sini awan-awan, phinisi, ingat dikau, tertutur, ‘mali siparappe tallang sipahua’. Erelohe, air menggenang kenangan tanah air. Kita berlayar. Jauh, kian samar kabut ditampar badai. Masih kekal ingat dikau, ‘mali siparappe tallang sipahua’. Manakala menepi, nama dieja: Ara, Benjala, Bira, Darubiah, Lembanna, Sapolohe, Tanah Ber...
Virus Genius dan Bandit Minyak
News

Virus Genius dan Bandit Minyak

15 Februari 2022 Konsumen ‘panic buying’, begitu kata kabar berita. Kalau harga PCR dipermainkan — “Mau PCR yang ekspres? Ada, delapan ratus ribu.” Rakyat pengguna bertanya ke siapa alasan kenaikan harganya? Mau menyoal daya beli? Jawaban macam-macam. Lalu, rakyat pasrah. Pembela orang miskin mingkin sedang tidur. Jangan-jangan sistem sudah dikuasai para bandit rupanya… Oleh: Daniel Kaligis Editor: Parangsula Gambar: Penjual minyak goreng eceran di Pasar Sawah. NANYA ke Pipit, “Ada minyak goreng?” Dia jawab, “Belum masuk.” Lanjut bertanya, “Kapan masuk?” Dia menjawab santai tanpa memerhati orang yang bicara dengan dia. Matanya tertuju ke layar di depan jidatnya. “Tidak pasti,” ujar Pipit. Pipit itu bukan jenis burung, dia pegawai ritel modern di Jl. Sungai Poso. Kamis, 10 F...
Merah Putih – 14 Februari 1946
Estorie

Merah Putih – 14 Februari 1946

14 Februari 2022 Rambutnya panjang e mama, berikat merah dan putih, hidupnya siang malam hanya di rimba raya. Sajak perjuangan dari belantara Minahasa ini kemudian digubah, dinyanyikan sebagai ‘Sapa Suruh datang Jakarta’. Perjuangan membela ‘Merah Putih’ itu sepanjang zaman… Dirangkum dari berbagai sumber Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Nederlandse jager Piet Hein in Nederlands-Indië op volle snelheid Source: Schepen van de Koninklijke Marine in W.O.II BRISBANE – Australia, 03 April 1944: Netherlands Indies Civil Administration (NICA) dibentuk sebagai badan penghubung pemerintahan Belanda di pengasingan berkedudukan di London dengan Pasukan Sekutu di Kawasan Pasifik Barat Daya berkedudukan di Brisbane, Australia – dipimpin Jenderal Douglas MacArthur. Dalam waktu singkat, tugas ...
Telaga Hijau di Atas Neraka Suci
Budaya, Travel

Telaga Hijau di Atas Neraka Suci

12 Februari 2022 Ribuan zaman orang-orang datang, silih berganti di telaga berwarna, saya punya tafsir sendiri tentang Linou ketika singgah dan menikmat hijau beningnya… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Danau Linou, 2018. Foto DAX. DI ALBERTA ada Waterton, tanah Minahasa punya Danau Linou. Saya mengejanya sebagai Linnouw Lake, dalam tafsir telaga di atas neraka. Dulu, di belantara sekitar Linou, menjangan berlarian di ilalang-ilalang liar, lalu satwa-satwa buruan itu hampir tidak kelihatan, walau sesekali bersua pemburu burung dan ‘puti ipus’ di rimbanya. Para ‘baret coklat’ serdadu Tengkorak Liar, pernah berkeliaran manakala pergolakan Permesta di sekitar Linou, belantara Tampusu-Kasuratan, hingga hutan gunung Lengkoan. O, iya. 'Puti ipus' itu adalah tikus berekor putih, pemaka...
Senja Memanjang, Hati Berdarah
Susastra

Senja Memanjang, Hati Berdarah

11 Februari 2022 Medio, 11 Februari 1938 — BBC memproduksi acara fiksi ilmiah TV pertama: adaptasi sandiwara fiksi ilmiah tahun 1920 karya Karel Capek, penulis Ceko. Terminologi ‘robot’ dicipta. R.U.R. – Rossumovi Univerzální Roboti. Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis dan penulis Gambar: Sebelum kemarau di selatan MUSIM bunga hampir tuntas di bumi selatan. Di Wanua, hujan masih deras, patahkan bakal buah dan batang-batang lembut. Ribu zaman, peramu hutan menanam ketela, talas, bumbu berbagai aroma, dan cabai. Lalu sistem menanam modernism dan investasi, katanya bagi kemanusiaan. Di bilik neraka buatan Divina Commedia, Robin Hood tertembak panah vernacular. Beatrice Portinari dan para perempuan kawin lari. Hatinya berdarah. Nanti, senja akan memanjang, matahari tak ...
Catatan untuk Wadas Waras
Hukum & Kebijakan, News, Politik

Catatan untuk Wadas Waras

10 Februari 2022 Oleh: Linda Christanty Penulis adalah penulis dan sastrawan Gambar: Screenshot Wadas Waras DESA Wadas di Kecamatan Bener, Kabupaten Purwerojo, Jawa Tengah, dikepung aparat gabungan, polisi dan tentara. Dulu tidak ada istilah “gabungan” ini, karena polisi dan tentara disebut ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), sama-sama bernaung dalam satu tubuh institusi negara.  ABRI = polisi + tentara. Mengapa Desa Wadas dikepung? Sebab para petani di sana menolak proyek pembangunan Bendungan Bener. Penolakan itu berbuntut penangkapan 64 orang, termasuk aktivis pendukung petani Wadas. Kawan lama saya, Lucas Dwi Hartanto, di Borneo terkejut membaca berita pengepungan itu kemarin. Dia pikir, rakyat Indonesia sudah aman dan sejahtera. Pengepungan desa dan penang...
Membakar Devaluasi Harga Diri
Editorial, Guratan, Opini

Membakar Devaluasi Harga Diri

10 Februari 2022 Logika nasionalisme diuji, sistem, penguasa, tanah dan wilayah, rakyat di dalam atau di luar. Bercita-cita, bercinta, lalu pasrah digorok pisau teori. Tanya, mengapa pengusiran peminggiran masih marak? Keyakinan, apa maunya membakar literatur. Mari kita menafisir devaluasi itu terkait harga diri rakyat dan negara… Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis dan penulis Gambar: Seorang kawan, memotret ‘river merchants’. Diri jadi patung dalam kisah peminggiran rakyat. REPRESENTASI simbolik devaluation. Giliran ronda menyapu art market sepanjang semenanjung, gelombang merangkulnya jauh dalam history lupa. Di sana, sejumlah angsa berenang di danau peradaban yang jadi tragedi sepanjang abad: mereka masih menetap dan bersarang pada orde gagal move-on. Sudah berap...
Belajar Tegak Berdiri
Esai, Opini

Belajar Tegak Berdiri

09 Februari 2022 Oleh: Dini Usman Penulis adalah pelukis dan penulis KETIKA kita mengucapkan kata, “Aku mohon maafmu, apakah kau bersedia memaafkanku?” Pertanyaannya adalah, apakah kita memahami permohonan maaf itu sebagai cara berbasa-basi dalam sebuah interaksi sosial yang kompleks inikah? Atau permohonan itu tulus dari kesadaran yang dalam bahwa kita menyadari telah berbuat kekeliruan yang menyebabkan orang lain sebal, mual, marah, bersedih hati, benci, suntuk, sakit hati atas sikap, perbuatan kita yang melukai hatinya? Jika pilihan yang kedua, tentunya kita tidak lagi ingin mengulanginya. Karena kita tahu, menyakiti itu berarti melakukan tindakan yang melukai, baik secara fisik ataupun psikis. Tak sesiapa pun ingin sakit. Kita mau semuanya sehat. Sehat berelasi satu dengan ...