Monday, November 25

Tag: Indonesia

Melukis Biru Tanjung Kalisalang
Susastra

Melukis Biru Tanjung Kalisalang

15 April 2022 Tertanda, sajak di jejak, biru... Oleh: Parangsula TAPAKI TITIK demi titik, memberi tanda: Tanjung Kalisalang, Ombay, Batu, Bana, Banda Sea. Pantar Strait, Bouweli, Bandar, Baranusa. Jalan-jalan bikin hati haru biru. Kabir malammu, bintang kelana di atas laut hitam arus menampar. Empat lelaki duduk di pemecah gelombang, obrolannya tanjung: Tanjung Abila, Tanjung Warpandai, Tanjung Kalisalang, Tanjung Hambaroi. Penyadap nira lelah, diam, bicara dengan dirinya di bawah pokok lontar. Malam itu singkat. Gubuk-gubuk menanti biru membuncah dari timur, lalu anak-anaknya memandang jauh dari Woto Lewora, pulau berserakan tak pernah pindah, kecuali nama dalam tafsir. Ratus masa silam, biru penuh. Rembulan tercarik sejak sore bersama badai. “Empty words,” dengusmu, duhai s...
Miangas
Internasional

Miangas

04 April 2022 Blasteran, atau hasil perkawinan campur ada di mana-mana di bumi. Di pulau paling utara Indonesia, mereka itu disebut ‘kancingan’, kebanyakan dari mereka fasih Tagalog. Cara lama bahasa Tagalog menggunakan aksara Baybayin. Sebagaimana dicatat Pedro Chirino, 1604, dan Antonio de Morga, 1609, aksara tersebut dipakai untuk keperluan pribadi, menulis syair misalnya. Oleh: Parangsula SAJAK lama ada di sana, nama pulau, nama desa, nama kecamatan. Miangas memang unik, satu-satunya kecamatan di Indonesia yang hanya punya satu desa saja. Berdasarkan catatan sejarah, Miangas dikuasai Belanda sejak tahun 1677. Dalam peta Filipina 1891, pulau itu dikenal dengan nama Las Palmas. Permanent Court of Arbitration (PCA), organisasi internasional didirikan tahun 1899 berbasis di D...
Telah Sampai pada Pagi
Budaya, Susastra

Telah Sampai pada Pagi

03 April 2022 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro AKU hirup malammu yang gelap hanya berhasta dari keremangan cahayamu. Di jari-jariku yang kecil tak ada air yang mengalir, sungguh serupa angin kau sibakkan wajahku. Kau ayunkan waktu, aku terlontar dalam sepi, di hening ini aku jumpai satu persatu keterasinganku. Begitu lumurnya diriku. Hanya bayang, tak lagi bayangan dalam hujan. Aku terpekur dalam ukuranmu. Aku meraba-raba dalam jengkal yang tak lagi aku temui. Hanya jarak yang semakin asing, semakin nyaring. Bila nanti, di suatu pagi yang tak bisa kukenali, kau dan aku hanya duduk, tertunduk. Kayu-kayu telah lapuk tak ada lagi ukuran untuk timbangan. Aku berharap bisa memandang wajahmu, hanya wajahmu. Seperti yang dikabarkan hujan pada angin,...
Decak Gelombang Bercium di Teluk Mati
Susastra

Decak Gelombang Bercium di Teluk Mati

02 April 2022 Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Penyerbu ALUN-ALUN: nyanyi Seemann, laß' das Träumen. Malam panjang depan Grote Postweg berpuluh tahun musnah, Bandung sunyi: decak gelombang, bercium di teluk mati, kita bercinta laut lepas, banteng, tsunami, hutan pesisir nan mistis. Ulang sebait: ‘Deine Heimat ist das Meer Deine Freunde sind die Sterne, Über Rio und Schanghai, Über Bali und Hawaii’. Malam pada suatu ketika: serdadu, penempur bersenapan tiba-tiba serang benteng, tanah laut ditaklukan. Bulan ditembak di atas tanjung malang, keping-keping kilaunya terserak di atas gelombang, dimangsa angin badai, dipunguti anak-anak gusar… Berenang angan tiba di sini. Surat kuasa, proposal para pujangga, petualang, topeng, plastik sisa-sisa, laut coklat k...
Ditambahkan dalam Kitab
Opini

Ditambahkan dalam Kitab

01 April 2021 Oleh: Job DSK Editor: Parangsula KITAB SUCI itu memang seharusnya seperti konstitusi: dapat diamandemen jika diperlukan. Moralitas itu berubah dari waktu ke waktu, peradaban manusia secara umum memperluas ring of compassionnya, dari mulai: segroup, sedesa, sekota, senegara, seagama, lalu sespesies, dan sampai di luar spesies akhirnya. Ada banyak hal di masa mendatang juga bisa ditambahkan di kitab suci, seperti upload kesadaran, klon tubuh, penjelajahan ke planet lain, yang semuanya itu tidak ada di semua kitab suci yang ada sekarang. Permasalahan abad 21 tidak akan bisa diselesaikan dengan kitab abad 7, abad 1, maupun sebelum Masehi. Permasalahan abad fisika kuantum tidak bisa diselesaikan oleh semua kitab suci yang bahkan tidak tahu kalau bintang-bintang yang berk...
Pasar Totalitas Ide
Esai

Pasar Totalitas Ide

31 Maret 2022 Gagasan, nilai, norma: diwariskan dari tetua, ditularkan leluhur pada turunannya untuk mengerjakan alam supaya berguna. Bertahun silam, kawan menyentak saya dengan tulisan tentang ‘identitas dan social-engineering’, kemudian kami bertukar pikir… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Pasar Sawah, kadang tergenang air lumpur dan sampah di musim hujan. Harga ikan di sini acap kali seperti menimbun harga diri. TENTANG pasar dan budaya, pada beberapa kawan saya menyebut, “Pasar akan membantah segala fanatisme, (jika) lahir di tanah leluhur hanya sebuah kebetulan – yang oleh sebagian orang menganggapnya takdir.” Apa itu takdir? Saya tak hendak menyebut itu sebagai ‘jalan buntuh pemikiran’ atau bingkai yang mengurung kemerdekaan berpikir. Namun, sa...
Laut Mabuk Sampah
Econews

Laut Mabuk Sampah

31 Maret 2022 Manakala WHO menetapkan C19 sebagai pandemi dua tahun silam itu, ada begitu banyak ‘keraguan’, utamanya terkait aktivitas masyarakat mencari sesuap rezeki sebab ketika itu pemerintah menerapkan lockdown di ibukota negara dan di sejumlah lokasi di dunia. Penggunaan masker massif, demikian juga sampah masker terserak di mana-mana, di jalan, mengalir di selokan, di sungai, di hutan, di pantai, dan seterusnya… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Jejak sampah di Kampongpasar. LAUT selalu misteri, kecipak asinnya ratusan zaman masih sama menampar hamparan butir hitam, semak, rawa, bakau, dan tepian di Kampongpasar. Nun jauh di selatan: Bonelowe, Baruja, Benteng, Padang, Balindongan, Barangbarang, Pekangkang, Boneogeh, Reok, Kampoeng Mborong, Wato...
Kapongkolang
Budaya, Estorie, Susastra

Kapongkolang

29 Maret 2022 Tenetang tenang, tedu redup senggang gelombang, air sejernih kolam. Anak-anak mencari kerang, melempar sunyi di derap waktu, pergi, pergi, pulanglah zaman silam… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Editor: Pilips Marx Gambar: Manakala badai gelombang reda, laut surut di tepi Bara. SIAPA sangka, dari koordinat ini para penantang gelombang seberangi Flores, ditampar kabut samudera Hindia, bertualang di dermaga-dermaga asing enggan pulang. Hantu atol Cocos bersua badai Port Louis, hanyut sampan, tenggelam dayung, pecah sajak Madagascar. Kecipak tutur Cannon Rocks. Jauh berlayar. Di sana, sekelilingmu aroma Mocha tumpah trichodesmium erythraeum. Angin dogma pernah berpusar menyelinap senyap belantara dan padang, di asap commiphora, kemenyan, emas,...
Tissue dan Isu Penebangan
Esai

Tissue dan Isu Penebangan

27 Maret 2022 Hutan kadang seperti isu, tissue dibakar, berkobar hanya dalam sejumlah sejarah teks, pembersih… Dogma mahabenar senantiasa menebang isu-isu kritis yang rugikan kepentingan takhta-takhta oligarki sementara merajalela seakan tak terkendali... Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Menanam di lahan sendiri, dimanfaatkan bagi kepentingan bersama. BELANJA tissue agak banyakan. Kertas ini bikin bersih, walau setara penebangan sejumlah hektar belantara. Kata kawan, “Propaganda lingkungan itu seperti penghancuran, bencana, supaya makhluk-makhluk mengerti dan peduli.” Ziarah syair kuil tua di rimba digital: logika sudah ditaruh dalam bagasi mobil berapa tahun silam manakala sistem mendustakan keyakinan kurikulum tebal berdagang kertas-kertas regula...
Harga Plastik dan Kaleng Bekas per Kilo Seribu Rupiah
Esai, Susastra

Harga Plastik dan Kaleng Bekas per Kilo Seribu Rupiah

25 Maret 2022 Sajak sisa-sisa, apa saja kita lontarkan bila tak butuh: ayun, apkir, buang, balang, baling, banting, bangbung, campakan, goncang, hambus, hembalang, hempaskan, humban, kebas, keluarkan, lepaskan, lempar, pelung, tolak, tampik, kata-kata, teks jadi makian… Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Pemungut sisa-sisa di tepi sungai DI LORONG seberang masih samar mengalun: malam indah malam kudus. Sirene, voorrijder berkeliling. Orang-orang bersalaman, tali-tali dipasang, regulasi sirene panjang. Nyakuisme bangun – secangkir air – basuh wajah, bilas gelas sendok garpu wajan loyang piring nampan, teks, edit. Dine-in dine-out seporsi nambah diskusi. Saya bertanya pada Nani, dari Aluh, pengumpul plastik dan kaleng bekas di bantaran Jeneberang: Ha...