Thursday, November 21

Ragnorok


25 Februari 2023


Berhala hidup kembali, dia masuk dalam tubuh fana, menari, bersorak suara lantang. Gudarnas skymning, ramalan maha mulia terbenam di langit merah. Mantera dibaca berulang-ulang, dongeng kerajaan seberang samudera entah…

Anak-anak berlari di gelombang, pulang tergesa-gesa di gubuknya yang terjajah miskin pemikiran. Hingga tua tiba, menjadi berhala sepanjang zaman…


Oleh: Dera Liar Alam


Gambar: Pulang ke tanah warisan – foto DAX


Tengada…

Dua mengepak sayap senja
Pulang berpasang-pasang…

Julang di relung tebing jauh di belantara jiwa mendekam rindu sungai bersua muara di telaga-telaga jingga manakala dawn menyelimut sunyinya tirai gemawan: di sana, di pucuk samudera, gemuruh memburu, luruh buih-buih jilati akar mangrove jilati hutan mati jilati lumpur pasir bebatu…

Doa-doa derap sepatu menghampir altar, ruah seperti sampah plastik bertebar di halaman lagu: “Kita menyanyi sayang,” kata komando upacara menggertak senapan.

Api membakar takdir perang;
Semesta kita pengungsian
Anak-anak menyusu debu, meminum airmatanya sendiri dalam haus kering lapar…Bunda ayah, kisah kasih lembar dongeng di baki khianat sumpah-sumpah antikorupsi…

Kita,
Pelarian diberondong khotbah-khotbah politis dosa warisan…

(*)