Saturday, October 5

Tag: Doa

LIANG
Susastra

LIANG

26 Desember 2023 Oleh: Agustinus Abraham Penulis tinggal di Jakarta Editor: Parangsula Gambar: Pintu serupa liang SUARA derak pintu terpental hingga ke telinga Dari lebat semak maut Turun ke perut Sampai berlumut Hingga sunyi datang memagut Aah… Gerimis yang resah Meski notasi beralun dari alur hidup yang basah Setelah doa-doa bertampik punah Dan malam baru saja menenggelamkan musafir yang baru bisa ceramah. Kubakar saja rokok tanpa cukai sambil mengurapi resah Dari sabda-sabda yang merintih di antara tumpukan pesta-pora. Rawamangun, 25122010
Di Negeri Jauh itu, Kau Rindukan Indonesia
Susastra

Di Negeri Jauh itu, Kau Rindukan Indonesia

27 September 2023 Oleh: Nanang Suryadi Penulis adalah Penyair Cyber Indonesia BERBARIS baris puisi Berapa baris kau kira Bisa menceritakan negerimu Negerimu yang kau panggil Dengan nama-nama entah: Kanaha, Wakanda... Apakah tak tersimpan lagi rasa bangga Di dalam dada, walau terasa sesak Menyebut negerimu Indonesia: “Indonesia yang kucinta...” Dari negeri-negeri jauh Dari musim salju yang jatuh Dari gurun-gurun yang tandus Aku percaya doamu amatlah tulus Inilah negeri yang kau cinta Negeri yang kau rindukan Walau tanpa kata-kata cinta Walau kau sebut dengan nama-nama entah: Kanaha, Wakanda atau apa saja Tetaplah ini negerimu Yang kau tegakkan Dengan kerja dan doa-doa Sepanjang masa Indonesia, 28 September 2022 Nanang Suryadi, telah menerbitkan beberapa buku puisi, antara ...
<strong>Ragnorok</strong>
Susastra

Ragnorok

25 Februari 2023 Berhala hidup kembali, dia masuk dalam tubuh fana, menari, bersorak suara lantang. Gudarnas skymning, ramalan maha mulia terbenam di langit merah. Mantera dibaca berulang-ulang, dongeng kerajaan seberang samudera entah… Anak-anak berlari di gelombang, pulang tergesa-gesa di gubuknya yang terjajah miskin pemikiran. Hingga tua tiba, menjadi berhala sepanjang zaman… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Pulang ke tanah warisan – foto DAX Tengada... Dua mengepak sayap senja Pulang berpasang-pasang... Julang di relung tebing jauh di belantara jiwa mendekam rindu sungai bersua muara di telaga-telaga jingga manakala dawn menyelimut sunyinya tirai gemawan: di sana, di pucuk samudera, gemuruh memburu, luruh buih-buih jilati akar mangrove jilati hutan mati jilati lumpur pasir...
Malam Bertanda Tangan Sunyi
Susastra

Malam Bertanda Tangan Sunyi

28 September 2022 Ode bagi teturunan yang tanah leluhurnya telah dirampas sistem... Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis KITA sajak malam didekap kabut, diterkam gelombang - tenggelam berkali-kali, jauh terdampar dalam hilang: di sana, di relung tragedi. Kita kata, kata kita, kata dikita, kita dikata-katai... Kata, anak-anak tak mengenal lilin mengotori lubang hidung, sehari-hari memulung sisa dijual. Kata, kita tak ada hendak digandar, selain lengan memeluk pikulan, kaki-kaki gemetar kering rapuh, asa untuk malam bersajak lapar, terbaring di doa-doa kusam, mendengkur di atas kertas-kertas ajaran lapuk. Kata, kita mimpi dalam terjaga, mengunyah derai jatuh di sudut pipi agar kenyang, supaya puas memeras linangan keringat ditertawai haus derita. Kata, kita ditep...