Thursday, January 16

Malam Hilang Ditelan Bulan


16 Januari 2025


Oleh: Dera Liar Alam


Gambar: Rembulan di atas Wanua di tebing laut


MERENUNG NOD
Tutur orang-orang di rimba, di reruntuh kayu-kayu
Tentang combatant beli jual senjata

Door!
Pasar global muntah perundingan

Nyanyi awan berarak di atas samudera raya,
perahu layar ditikam gerimis:

Good bye phalaenopsis amabilis.
Bulan ditelanjangi

Gelombang surut di tebing Guinea hanyutkan nestapa penari bulan. Sisa tebangan terbawa deras bersama ranting dan dedaun menuju hulu. Airmata kering, malam hilang. Kesunyian rindu untuk resapi mimpi yang fana.

Kawan bersetubuh puisi, sajak-sajak jejak dalam rimba ingatan. Menari, menarilah asap, memanjat tangga awan-awan membawa nama-nama tertembak pada kuasa langit. Oppy FritSia beri aku sebait dua:

Malam yang hilang ditelan bulan…
Menghilang digulung awan…
Juga gerimis, menikam tak pernah janjikan keabadian

Pada wajah-wajah tanah lelah berkabut
Terlipat rindu…
Disimpul sunyi…

Wahai mimpi, yang empunya tepi:
Fana…


Dipindah dari: 16012019


Seri: Pesta Sastra Tanah Leluhur