20 Mei 2022
Buntu Burake, hutan mistis, patung belum ada di sana menakala datang suatu senja, kenang diam nan sunyi lorong-lorong rimba, dinding batu, kubur ratusan tahun lampau, dan alam elok…
Oleh: Parangsula
Foto: daxzart
HUTAN, gunung, tebing, jurang, datang di situ seakan menjejak ritual silam yang eksis sampai sekarang, kubur kuno berbentuk sampan di tebing berlubang, ada di sana, di Kete Kesu. Pada situs Luwuraya disebut bahwa di sana ada peninggalan purbakala, manusia purba, ‘oky kete kesu’ yang berasal dari salodong dan mempunyai adik kembar ‘nunang tongkonan’.
Di jalan masuk Kete Kesu, sawah hijau kuning sepanjang musim menyambut pengunjung yang datang di desa adat yang berada empat kilometer tenggara Rantepao, ibu kota Toraja Utara. Tongkonan, yakni bangunan rumah adat dengan atap meruncing seperti tanduk kerbau khas di lokasi itu. Suvernir tradisional, gambar, pahatan, kain, kalung, gelang, dikerjakan oleh pengrajin di sana.
Desir angin, mengantar hawa sejuk segar di cagar budaya warisan dunia itu. Nun, sepuluh tahun silam pernah berkunjung ke sana, berkeliling Toraja, memetik foto, menanya cerita, menulis resume. (*)