01 April 2024
Oleh: Larasati Sahara
Penulis adalah seniman
Tinggal di Kota Lhokseumawe
SETELAH malam purnama
Kulihat bulan masih belum beranjak pulang
Wajahnya pucat pasi, tatapannya mengambang
Aku menyusuri jalan setelah fajar yang lengang
Menghitung satu dua nafas berkejaran dengan waktu
Lampu lampu jalan masih nyala kekuningan
Siap padam ketika tak lagi dibutuhkan
Serupa impian yang sering kali bermain di kepala seseorang
Angin dingin masih menggigit tiang tiang listrik
Sebuah hati terbelah di sepanjang jalan,
sebelum sampai pada pertemuan
L. Sahara, 220122