12 Desember 2022
Salemba Bluntas 1992
Tribute buat penyintas KDRT – 16 hari kampanye anti kekerasan terhadap perempuan
Oleh: Emmy Sahertian
Penulis berkegiatan di Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika
Kukenakan setiap saat malam tiba
Malam-malam penuh prahara ketika aku pasrah pada kuasa kelam yang merajam jarah keperempuananku…
Karena aku seorang istri
Setiap pagi kutanggalkannya…
Kuberdandan dengan seribu senyum, meski guratan siksa berbekas pada tubuhku…
Membeku cinta menghangus frasa meluruh rasa…
Menguap tak tersisa…
Malam ini…
Kukenakan kembali dasterku…
Menghadiri ritual malamku di pelaminan sepi…
Guratan membiru masih membekas di ingatanku…
Di hatiku…
Di tubuhku…
Lalu kugapai si kecil…
Berlari pergi menjauh dari peradaban malam yang kasar tak beradab…
Kami telah tergantikan…
Maka berakhirlah drama serapah-serapah mantra suci yag selalu menjulur menampar…
Dasterku melambai berkibar melindungi tubuhku yang ringkih…
Mengukir ziarah…
Menyintas serpihan asa yang masih tersisa
Itulah kibaran kemerdekaan
Pada kelam malam
Tuhan bersinar memberi jalan…
“Berjuanglah merebut takdirmu.”
(*)
08 Desember 2013