Saturday, September 21

Blog

Kopi dan Dongeng Ular
Susastra

Kopi dan Dongeng Ular

16 Januari 2022 Orang-orang di Wanua menyebut ular sebagai loloi, orang-orang Aborigin mengenal ular hitam dengan sebutan ooyu-bu-lui. Orang-orang Aborigin berkeyakinan ular hitam sangat berbisa. Orang-orang di Wanua mengeja ular hitam sebagai Setang atau Setan. Orang-orang di Wanua, minum kopi, berdiskusi, menepis ketakutan pada ular. Oleh: Daniel Kaligis Editor: Parangsula Gambar: Minum Kopi di sabua – di Kimuwu. Foto: Dera Liar Alam DIKIRA, ular makan tanah, makan abu. Mel memeriksa tanah gembur, tangannya memburu avertebrata merah ungu menyusup ke dalam liang seukuran tubuhnya. Hewan itu, walau badannya sudah kena pacul dan putus, tubuh tak berdarah. Oleng, papanya Mel, mengayun cangkul beberapa depa di depan Mel. Tangan Mel cekatan, bongkah tanah berikut dibongkarny...
Berlatih Berbagi Momais
News, Opini

Berlatih Berbagi Momais

13 Januari 2022 Menulis  riang gembira… Tertawalah untuk akronim judul yang selalu dipolitisi regulasi negara, BBM. Sebab kita terlahir politis, dan punya hak-hak politik yang dibawa sejak kita semua keluar dari dalam rahim bunda yang suci mulia. Sebab menulis adalah juga pilihan politik. Oleh: Dera Liar Alam Editor: Parangsula Gambar: Luak di Tanjung, di sisi Laut Maluku DEPAN pintu kamar, di ruang bawah, menghadap meja untuk sarapan: piring, gelas, sendok, garpu, air bening dingin, ikan asap, dabu-dabu lilang – aroma jeruknya menggoda, nasi mengepul. Membaca berita silam ‘kawan-kawan berbagi, berlatih’. Di ruang ini, almanaknya sudah lewat sebulan tidak diganti, penunggu rumah sibuk menyambut tamu. Saya menunggu kawan perjalanan. Trip dimulai, 11 Januari 2022, dari Jl. Cor...
Menggambar Wajahmu dengan Debu
Susastra

Menggambar Wajahmu dengan Debu

10 Januari 2022 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro AKU mengingatnya kembali, saat hujan ingin membangunkan dirimu, angin membuatmu tertidur, hujan itu, hanya dalam mimpiku, saat ini. Aku melihatmu pada daun-daun kering yang jatuh, waktu telah luluh, dan seberkas cahaya pagi yang aku simpan dalam sudut mataku. Mungkin kau bisa mengenangnya, bila ingatanmu bukan lagi utuh tentang diriku, pesanmu. Pohon akasia yang kau pilih dengan paku, meninggalkan rindu, kau kerat pohon itu, menjadikannya perlambang perasaanmu. Dua burung gelatik mengintip dari ujung dahan, dan terbang dalam lamunan. Dengan mengenangmu, kau temukan diriku sesuatu yang tak ingin kuberi arti, serupa pecahan waktu yang menyelinap pada ruas-ruas tubuhku, dan jalan angin yang lain me...
Pengadilan Jeanne d’Arc
Estorie

Pengadilan Jeanne d’Arc

09 Januari 2022 Lukisan Santa Jeanne d’Arc (c. 1485). Penafsiran seorang pelukis, karena satu-satunya potret Jeanne d’Arc tidak dapat diselamatkan. (Centre Historique des Archives Nationales, Paris, AE II 2490) Satu-satunya gambar Jeanne d’Arc dibuat pada masa hidupnya adalah suatu sketsa Clément de Fauquembergue untuk catatan Parlemen Paris. Gambar ini dibuat menyertai berita kemenangannya di Orléans. Jeanne tidak pernah mengunjungi Paris, sehingga pelukis tersebut tidak mungkin mengetahui seperti apa sebenarnya wajah atau penampilan Jeanne. Diramu dari berbagai sumber Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis ROUEN, kota di utara Prancis, 09 Januari 1431 — pengadilan terhadap Jeanne d’Arc dimulai di sana. Di Prancis, Jeanne d’Arc dijuluki La Pucelle, bermakna sang ...
Estorie Tiga: Princeton
Estorie

Estorie Tiga: Princeton

03 Januari 2022 Diramu dari berbagai sumber Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Tarian awan di sajak estorie ANGKATAN Darat Kontinental Amerika, dipimpin Jenderal George Washington, 03 Januari 1777, kalahkan pasukan Britania yang dipimpin Jenderal Lord Cornwallis. Perang itu disebut dengan nama lokasinya, Princeton, New Jersey: - Battle of Princeton. Princeton, kota di mana Princeton University berdiri sejak 1756, ketika itu masih bernama College of New Jersey setelah dipindahkan dari Elizabeth, New Jersey. Tahun 1930, Institute for Advanced Studies didirikan di Princeton - sebagai wadah riset teoretis kelas dunia. Fisikawan Jerman Yahudi, Albert Einstein, tiba di sana 1933 untuk menghindari Nazi. Dia meninggal di Princeton, tahun 1955. (*)
Pasar Plural dan Mulia
Guratan, Susastra

Pasar Plural dan Mulia

01 Januari 2022 Pernah menerakan sajak dekat lokasi itu: Sekitar Linnouw Lake, berapa tahun silam adalah belantara, hutan seho, ladang jagung, palawija, ilalang, dan pinus. Surga awan-awan berganti saturasi di bening hijau. Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Mulia dengan latar Alfa Omega Tower di waktu senja. TANAH dan tumbuhan hijau, lambang kesuburan: orang-orang boleh menyaksikan itu ada di Wanua sepanjang tahun, saban musim. Penghujung tahun, hasil tanah subur itu lebih limpah masuk pasar rakyat. Ketika datang di tanah leluhur, saya singgah di situ. Pasar lebih ramai dari hari biasa, saban ujung tahun begitu. Ritual foto saya mulai, dan bertanya apa saja yang terbersit di benak pada mereka yang rela menjawab. Orang-orang mencari kebutuhan dan ...
Milu di Lereng Mapuneng
Budaya, Guratan, Susastra

Milu di Lereng Mapuneng

29 Desember 2021 Sejuk di sini kekal meski di musim kemarau. Ada saat angin badai menekuk tetumbuhan jagung, patahkan dahan ranting, namun harap terus ditabur dibaharui, semangat para tou di wanua. Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Makawale – Ladang jagung di bayang mendung Mapuneng – Ladang berlatar Mahawu & Masarang - foto: dax. DI DANGAU, wale kanaramen ne tou Remboken, yakni pondok di kebun, kami menikmati sore sejuk di Teneman nan kian dingin. Jimmy, Ferra, Jessy, Angky, saya. Kami disuguhi kopi di gelas tinggi, aroma khasnya menggoda indra penciuman. Cairan itu diseruput dari tepi gelas hangat, lalu uapnya dihembus menjauh. Adri, sang makawale, pemilik dangau, menunjukan butir-butir hasil panennya seraya bercerita. “Di situ, di sebelah at...
Memikirkan Aceh di Hari Tsunami
Guratan, Review, Susastra

Memikirkan Aceh di Hari Tsunami

26 Desember 2021 Lebih dari setahun sesudah gempa dan tsunami, kehidupan sebagian besar orang Aceh masih teramat berat. Tempat-tempat penampungan korban bencana atau pengungsi masih tersebar di sejumlah lokasi. Perekonomian lokal belum pulih… Selama konflik bersenjata di Aceh, kebanyakan berita di media Jakarta memuat pernyataan pejabat sipil maupun militer Indonesia, bukan menjadi penyambung lidah warga, jauh dari mengungkap fakta… Berada di Aceh membuat kami memahami betapa rentannya perdamaian. Oleh: Linda Christanty Penulis adalah sastrawan dan penulis Editor: Dera Liar Alam Gambar: Aceh Tsunami Museum site visit/ wikimedia SAYA tidak mampu mengingat tanggal dan bulannya, tetapi peristiwa itu terjadi di Aceh pada 2006. Seorang lelaki berumur sekitar 60-an berjongkok sambi...
Semalam di Kuranga
Econews, Editorial, Guratan, Susastra

Semalam di Kuranga

22 Desember 2021 Susastra tua ada di teks, ada di dialog khas orang-orang Wanua: mereka ada dalam ruang, ada di jalan-jalan, ada di pasar-pasar. Dan, manakala susastra itu terlontar dalam dialog mereka, boleh jadi hal itu berlangsung tanpa sadar, spontan. Saya menyebut itu 'kanaramen'. Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Malam di batas Kakaskasen MEMBACA kabar ibu kota, menikmat isu di sekitar. “Kemang Raya sore ini, banjir. Sudah tidak dapat dilalui kendaraan. Super parah.” Begitu ditera Kafi Kurnia di beranda metaverse-nya, Senin, 20 Desember 2021. Obrolan banjir, longsor, abrasi, segala bencana jadi biasa di mana-mana tempat di bumi. Apa hubungan cerita banjir di ibu kota dengan situasi di Kuranga? Bagaimana pertaliannya – banjir dengan sastra? Angga...
Mbak Katy Pedagang Asongan
Bisnis, Budaya

Mbak Katy Pedagang Asongan

21 Desember 2021 Dengan sopan, secara pelan-pelan. Ya, dengan sopan dia menawarkan barang dan jasanya kepada saya, secara pelan-pelan. Tidak maksa sama sekali. Oleh: Nuniek Tirta Sari Editor: Dera Liar Alam Foto: Mbak Katy/ @nuniektirta ANDAIKAN semua pedagang asongan berguru pada Mbak Katy gimana caranya jualan tanpa mengganggu, pasti dagangannya lebih laku. Saya yang selama seminggu di Canggu tak tergoyahkan oleh pedagang asongan, bukan karena tidak kasihan tapi lebih karena merasa terganggu sebab mereka sering memaksakan, di hari terakhir itu mau membeli barang dan jasa pijat Mba Katy dengan sukacita. Saya tanya, apa rahasianya? Mbak Katy bilang: “Kalau saya senyum dan orang itu balas senyum, saya baru berani tawarkan dagangan saya. Kalau saya senyum tapi dia tidak balas s...